Berita Kaltim Terkini

Pemprov Kaltim Targetkan Benua Etam Bersih dari Sampah pada 2025, World Cleanup Day Beri Catatan

Pemprov Kaltim menargetkan Benua Etam akan bersih dari sampah pada tahun 2025, World Cleanup Day memberikan sejumlah catatan.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
Petugas Hantu Banyu Dinas Bina Marga dan Pengairan Samarinda saat membersihkan lumpur sampah yag mengotori parit kawasan Kota Samarinda pada tahun lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Masih banyak upaya yang harus dilakukan untuk meraih mimpi Kalimantan Timur bersih dari sampah pada tahun 2025 mendatang.

Mulai dari kebiasaan 'nyampah' di sembarang tempat yang harus diminimalisasi, hingga kemauan setiap rumah tangga untuk bijak dalam mengelola sampah.

Hal itu ditekankan oleh gerakan besar World Clean Up Day (WCD) Indonesia dalam kegiatan bersih-bersih Sungai Mahakam Samarinda pada minggu lalu.

Leader WCD Indonesia wilayah Kaltim, Fatur Rahman menyebutkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda, timbunan sampah di Kaltim pada tahun 2023 mencapai 841.286 ton dengan angka sampah terkelola 87,63 persen dan 12,37 persen masih dibuang ke lingkungan sekitar.

"Kemarin kami aksi membersihkan sampah di Sungai Mahakam. Hanya dalam waktu 1 jam kami sudah mengangkat 700 kilogram sampah. Itu baru di area tepian," beber Fatur kepada TribunKaltim.co.

Baca juga: Peringati World Cleanup Day 2022, Pupuk Kaltim Gelar Aksi Bersih Sampah di Selambai Loktuan

Dari pendataan dan gerakan aksi bersih-bersih yang sering mereka lakukan, Samarinda dan Bontang menjadi wilayah di Kaltim dengan tonase sampah terbanyak.

"Selain karena kepedulian masyarakat masih kecil, wilayah ini cukup rendah dan sering mendapat sampah kiriman saat banjir dan lain sebagainya," ungkapnya.

Pihaknya bahkan gerah dengan pihak-pihak yang mengatakan persoalan sampah adalah masalah umum.

"Kalau masalah umum harusnya sudah selesai. Nyatanya sampai saat ini tidak selesai," ucapnya.

Oleh sebab itu, untuk memerangi sampah di Kaltim dan daerah lainnya, selain semua pihak harus memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga lingkungan, masyarakat juga harus pandai dalam mengelola sampah.

Pihaknya menyaksikan Pemprov Kaltim terus berupaya mencapai Benua Etam Bersih 2025 dengan mengajak masyarakat memilah sampah guna mengurangi tumpukan sampah dan tidak membuang sampah di sembarang tempat, terutama sungai.

Ia mengatakan bahwa istilah buang sampah pada tempatnya sudah terlalu sederhana.

Baca juga: Torehkan Banyak Prestasi, Akmal Malik Ajak Masyarakat Dukung Program NPC Indonesia Kaltim

Oleh karena itu, gerakan Worl Cleanup Day mengajak masyarakat untuk mulai membuang sampah sesuai jenisnya.

Ia mengungkapkan bahwa sampah terbanyak di Kaltim adalah sisa makanan disusul plastik.

"Masyarakat harus mau memulai untuk buang sampah sesuai jenisnya. Yang bikin petugas kewalahan adalah saat sampah basah dan kering sudah bercampur," lanjutnya.

"Jadi ayo mulai dari keluarga masing-masing menuju Kaltim Bersih 2025. Juga kalau tidak mau membersihkan, jangan jadi salah satu yang mengotori," tegasnya.

Sebagai tambahan informasi, WCD mencatat Indonesia kini memegang posisi kedua penghasil sampah terbesar di dunia.

Untuk menyelamatkan alam yang akan diwariskan kepada anak cucu, WCD sering melaksanakan kegiatan sosialisasi bagi usia dini dan masyarakat untuk tidak mencemari lingkungan.

Ada juga sosialiasi pengelolaan sampah, gotong-royong hingga program menanam pohon untuk mengembalikan citra Indonesia sebagai Paru-Paru Dunia. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved