Ibu Kota Negara
Profil Masjid Negara Berkubah Sorban di IKN Kaltim, Berkapasitas 61 Ribu Jemaah, Ini Keunikannya
Profil masjid negara berkubah sorban di IKN Nusantara di Kaltim, berkapasitas 61 ribu jemaah, simak keunikan lainnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Profil masjid negara berkubah sorban di IKN Nusantara di Kaltim, berkapasitas 61 ribu jemaah, simak keunikan lainnya.
Masjid negara di Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur bakal jadi salah satu magnet ibu kota baru ini.
Masjid berkubah sorban ini punya desain unik dan cantik.
Simak profil dan progres masjid negara berkubah sorban di IKN ini.
Baca juga: Pemilik Burj Khalifa Dubai ke IKN di Kaltim Ditemani Erick Thohir, Tapi Belum Ada Komitmen Investasi
Progres Pembangunan
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim), terus menujukkan progres, termasuk pengerjaan Masjid Negara berkubah sorban.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Adjib Al Hakim mengatakan, progres atau perkembangan konstruksi IKN hingga Jumat (25/5/2025) adalah 4,23 persen.
Untuk menghindari terjadinya deviasi konstruksi, perusahaan menerapkan sejumlah langkah strategis.
Di antaranya memastikan percepatan kesediaan lahan.
"Kami terus melakukan peningkatan kolaborasi dan koordinasi yang efektif dengan stakeholder dan pihak terkait, utamanya terhadap percepatan lahan yang masih berproses," ujar Adjib kepada Kompas.com.
Selain itu, strategi lainnya adalah memperluas penyuplai serta pengajuan alternatif material dengan memastikan agar suplai berjalan dengan baik.
Tak hanya itu, perusahaan juga memastikan sumber daya manusia (SDM) teroptimalisasi, disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
"Terakhir, kami melakukan evaluasi pekerjaan secara real time dan berkala," imbuh Adjib.
Profil Masjid Negara
- Berkapasitas 61 Ribu Jemaah
Gedung dan Kawasan Masjid Negara IKN dirancang dengan kapasitas hingga 61.000 jemaah, memiliki kubah khas dan unik menyerupai sorban.
- Dikelilingi Air
Tidak seperti masjid lain di sekitar IKN pada umumnya, Gedung dan Kawasan Masjid Negara akan dikelilingi air, embung, serta menampilkan keindahan pada desain eksterior dan interior.
Masjid Negara di IKN dilengkapi dengan infrastruktur kawasan, seperti lansekap, utilitas, serta jalan dan jembatan.
- Tempat Ibadah Lain
Selain itu, di kawasan ini tidak hanya masjid yang akan dibangun, tetapi juga gereja katedral, vihara, pura, hingga kelenteng.
Baca juga: 4 Daerah akan Terhubung dalam Sistem Transportasi IKN Nusantara di Kaltim, Tangkal Kesenjangan
- Green Building
Sesuai dengan konsep green city yang diusung dalam pembangunan IKN, Gedung dan Kawasan Masjid Negara ini akan dirancang sebagai green building sehingga dalam proses pengerjaannya menggunakan material ramah lingkungan serta minim waste material.
- Anggaran hampir Rp 1 Triliun
Berdiri di atas lahan seluas 3,2 hektare, nilai kontrak konstruksi hampir mencapai Rp 1 triliun atau tepatnya Rp 940 miliar.
Lingkup pekerjaannya yaitu struktur, arsitektur, mechanical, electrical, and plumbing (MEP), kawasan atau lansekap, bangunan penunjang, bangunan komersial, serta jembatan.
- Kubah Menyerupai Sorban
Dalam mengerjakan proyek ini, tim lapangan akan menghadapi beberapa tantangan, termasuk dalam tahap konstruksi kubah Masjid Negara IKN yang memiliki desain unik menyerupai sorban.
Oleh karena itu, diperlukan teknik khusus untuk memastikan bahwa hasil dan kualitas bangunan sesuai dengan rancangan awal serta proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Potensi Bisnis
Potensi bisnis properti di IKN, pada fase awal diperkirakan akan terbuka untuk residensial dan perkantoran pendukung.
Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip menyatakan hal itu kepada Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Beredar Kabar IKN Nusantara di Kaltim Batal Jadi Ibu Kota Negara, Kominfo Pastikan Hoax
"Ketika fase awal ini sudah terbentuk, selanjutnya yang berpeluang untuk berkembangadalah properti komersial yang mendukung kegiatan pemerintahan," ujar Willson.
Menurut Willson, penerapan konsep pengembangan hijau dan cerdas atau green and smart development IKN juga membuka peluang tumbuhnya pusat riset untuk penerapan teknologi dan berbagai kebutuhan properti pendukungnya di sekitar wilayah IKN.
Willson optimistis, jika ekosistem ini terbentuk IKN akan memiliki potensi besar untuk menjadi new smart hub.
Tak hanya itu, populasi juga menjadi catatan bagi keberlanjutan sektor properti di IKN.
Willson mengatakan, pertumbuhan penduduk akan memberi stimulasi positif terhadap permintaan sektor properti.
Sementara di kota-kota penyangga, seperti Balikpapan dan Samarinda saat ini terdeteksi peningkatan permintaan untuk residensial.
Selain itu, okupansi hotel pada kota-kota penyangga cukup tinggi dan stabil, diperkirakan setidaknya sampai akhir tahun ini.
Willson mengharapkan, seiring pembangunan IKN yang demikian masif serta potensi-potensi yang kelak berkembang ke depan, pertumbuhan properti di Balikpapan dan Samarinda juga dapat tumbuh prospektif.
Baca juga: Update Pembangunan Kantor Kemenko 3 Bidang Polhukam di IKN Kaltim, Capai 64 Persen
"Hal ini tentunya dengan dukungan infrastruktur yang link and match dengan alur lalu lintas ke IKN," cetus Willson.
Untuk diketahui, fase awal atau Batch I pembangunan infrastruktur IKN mencapai progres 81 persen, sementara Batch 2 mencapai 30 persen.
Batch I dan sebagian Batch 2 merupakan infrastruktur yang mendukung kegiatan upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Terdiri dari Istana Negara, Kantor Presiden, Lapangan Upacara, Plaza Seremoni, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dan Timur, Empat Kantor Kementerian Koordinator, 12 Tower Apartemen ASN, dan Bandara VVIP.
Progres Gedung Kemenko
Pembangunan infrastruktur IKN untuk ekosistem perkantoran di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), terus dikerjakan secara simultan.
Salah satunya adalah Kantor Kementerian koordinator (Kemenko) 3 yang membidangi Politik, Hukum, dan HAM (Polhukam).
Hingga Jumat (24/5/2024), proyek Kantor Kemenko 3 telah mencapai progres sekitar 64 persen.
Baca juga: Dampak IKN di Kaltim: Industri Penerbangan Laris Manis, Tiket Pesawat ke Balikpapan Sulit Didapat
Konstruksi fisik proyek ini dikerjakan oleh KSO PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya (Persero).
Sementara pasokan material ready mix dilakukan oleh PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dengan nilai kontrak Rp 21,3 miliar.
WSBP diketahui telah menyuplai readymix hampir seluruhnya yang dibutuhkan untuk proyek Kantor Kemenko 3.
Saat ini progres pasokan telah mencapai 90 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Mei 2024.
Produk readymix yang disuplai merupakan Readymix Fc' 35 dan Fc' 30 dengan slump 12 ± 2 cm, sebanyak 5.292,5 meter kubik sejak Januari 2024.
Readymix ini diproduksi di Batching Plant WSBP Sepaku yang berjarak 10 kilometer dari lokasi proyek sehingga pasokannya dapat tercakupi dalam skala besar dan cepat tanpa proses pengiriman yang lama.
“Dengan hampir tuntasnya proyek Kantor Kemenko 3 ini, kami optimistis bisa mendapat kontrak eksternal lainnya. Kepercayaan pemerintah untuk bekerjasama dengan WSBP dalam proyek ini kami yakini dapat membuka pasar proyek-proyek eksternal di IKN,” ujar Vice President of Corporate Secretary Fandy Dewanto kepada Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
WSBP juga optimistis dapat memperoleh peluang dari berbagai proyek pembangunan IKN, bukan hanya infrastruktur dan gedung pemerintahan yang saat ini berjalan, tapi juga perumahan, fasilitas umum, pembangunan komersial, dan pusat bisnis.
Dengan semangat inovasi dan fokus pada keberlanjutan, WSBP optimis akan terus membawa solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek masa depan.
“Dalam proses suplai yang dilakukan, WSBP selalu menjaga serta menerapkan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang baik guna menjaga mutu serta mewujudkan proyek-proyek yang memiliki tingkat kesehatan keuangan yang baik,” tambah Fandy. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.