Berita Berau Terkini

BMKG Prediksi Curah Hujan Meningkat Akhir Mei, Banjir di Mahakam Ulu Jadi Peringatan bagi Berau

BMKG memprediksi curah hujan meningkat pada akhir Mei ini, banjir di Mahakam Ulu jadi peringatan bagi Berau.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Kristiani Tandi Rani
Banjir di Mahakam Ulu beberapa waktu lalu. BMKG memprediksi curah hujan meningkat pada akhir Mei ini, banjir di Mahakam Ulu jadi peringatan bagi Berau. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menjadi peringatan bagi Kabupaten Berau.

Pasalnya, bagian hulu Berau seperti Kecamatan Kelay dan sebagian Kecamatan Sambaliung, juga kerap dilanda banjir.

Meskipun, sejauh ini wilayah tersebut masih terpantau aman. 

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat mengungkapkan, peringatan tersebut dilandaskan atas kesamaan letak geografis antara Mahalam Ulu dengan Berau.

Pun kebiasaan masyarakat dinilai hampir sama seperti, kesamaan tempat tinggal, kegiatan perekonomian, dan kegiatan sosial lainnya yang mayoritas dilakukan di daerah aliran sungai (DAS). 

Hal itu membuat ancaman potensi bencana yang mirip-mirip.

Terlebih, Berau juga beberapa kali mengalami bencana banjir di kawasan hulu sungai.

Baca juga: 2 Desa di Kalimantan Timur Masuk 50 Nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia, Berau dan PPU Mempesona

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap siaga dengan adanya potensi banjir yang bisa saja terjadi di Berau.

Namun, lanjut ia, sejauh ini potensi itu masih terpantau aman. 

"Masyarakat yang tinggi di hulu sungai diharapkan tetap siaga dengan ancaman bencana banjir," tuturnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (28/5/2024).

Diketahui bahwa bencana banjir hampir terjadi setiap tahun di Berau, terutama ketika curah hujan tinggi yang siklusnya 4 tahun sekali.

Pada umumnya, siklus hujan tertinggi terjadi pada September hingga Desember. 

Selain itu, diungkapkan Nofian, Berau juga memiliki ancaman bencana tanah longsor.

Adapun penyebab munculnya ancaman tersebut karena dua faktor, yakni faktor alam dan eksploitasi alam yang dilakukan secara berlebihan. 

"Dan sekarang, kedua faktor itu sudah terjadi. Dan mau tidak mau, kapanpun kita harus selalu siap dan siaga ketikan ancaman itu terjadi," paparnya. 

Baca juga: 77 Kampung di Kabupaten Berau Kalimantan Timur Dapat Dana Karbon Total Rp 463 Miliar

Sementara itu, Forecester Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, Riskianera memprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan pada akhir Mei ini.

Tingginya intensitas hujan tersebut dapat memberikan ancaman bencana ke sejumlah wilayah hulu di Kabupaten Berau

"Perkiraan di minggu terakhir bulan Mei akan ada peningkatan curah hujan di Berau," bebernya. 

Kendati demikian,  potensi ancaman banjir masih belum begitu signifikan jika melihat dinamika atmosfir terakhir.

Meski demikian, ditegaskannya, dengan kondisi alam dan cuaca yang selalu berubah tidak ada salahnya untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan. 

Pasalnya, banjir disebabkan oleh banyak faktor.

Selain faktor cuaca atau tingginya curah hujan, ada juga penyebab lain seperti permukaan tanah dan drainase di wilayah tersebut.

Bahkan di dalam kota sekalipun, jika drainase tidak maksimal mengalirkan air, tetap bisa mengakibatkan banjir

"Kita tetap harus waspada mengenai potensi banjir di sejumlah wilayah. Terutama pemukiman yang rawan banjir. Seperti mereka yang tinggal di sekitar tepi sungai Kelay," tutupnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved