Berita Samarinda Terkini
Jadi Pengendali Banjir dan Ikon Samarinda, Dewan Harapkan Sungai Karang Mumus Bersih dari Permukiman
Jadi pengendali banjir dan ikon Kota Samarinda, dewan harapkan sungai karang mumus bersih dari permukiman.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Selain menjadi urat nadi pengendalian banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, keberadaan Sungai Karang Mumus (SKM) juga menjadi ikon penting bagi Kota Tepian.
Tak heran jika upaya penataan dan pembenahan anak Sungai Mahakam itu menjadi prioritas utama bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
Hal itu terlihat dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkot Samarinda yang bahu-membahu dalam melakukan pembebasan lahan dan sterilisasi bangunan di sepanjang bantaran SKM.
Baca juga: Sekwan DPRD Samarinda Agus Tri Sutanto Ambil Formulir di Gerindra, Akui Sangat Berminat Dampingi AH
Pasalnya, selama ini bangunan-bangunan yang memenuhi bantaran membuat sungai menjadi menyempit dan menjadi salah satu faktor terjadinya banjir.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk membebaskan lahan di pinggirian SKM untuk mendukung kegiatan normalisasi sungai.
Upaya ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk anggota Komisi III DPRD Samarinda, Jasno.
Dirinya menilai bahwa normalisasi SKM memang harus digalakkan.
"Karena di sepanjang SKM itu, kita berharap tidak ada bangunan apapun," katanya baru-baru ini.
Baca juga: Sekretaris DPRD Samarinda Masuk Bursa Bacalon Wawali di Pilkada 2024, Siap Letakkan Jabatan
Alih-alih sebagai bagian dari pengendalian banjir, menurut Jasno, kegiatan normalisasi bantaran SKM ini bisa difungsikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH), bahkan bisa menjadi taman wisata bagi masyarakat.
Oleh sebab itu, ia berharap beberapa tahun ke depan, SKM sudah bersih dari bangunan-bangunan permukiman warga.
Tak hanya mendorong langkah pemerintah, Jasno juga mendorong masyarakat agar ikut berperan dalam menjaga kebersihan sungai.
"Selain diturap dan normalisasi, sehingga air itu bisa kembali seperti fungsinya," pungkasnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.