Pilkada Sumut 2024

Survei Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution Unggul vs Ahok, karena Kinerja di Medan atau Mantu Jokowi?

Survei Pilkada Sumut 2024 terbaru, bagaimana persaingan Ahok vs Bobby Nasution? Apa Bobby Nasution unggul karena kinerja di Medan atau mantu Jokowi?

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/Syakirun Ni'am-Rahmat Utomo
PILKADA SUMUT 2024 - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Bobby Nasution. Survei Pilkada Sumut 2024 terbaru, bagaimana persaingan Ahok vs Bobby Nasution? Apa Bobby Nasution unggul karena kinerja di Medan atau mantu Jokowi? 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak survei Pilkada Sumut 2024 terbaru, bagaimana persaingan Ahok vs Bobby Nasution?

Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ramai disebut bakal meramaikan Pilkada Sumut 2024 demi melawan Bobby Nasution, mantu Jokowi dan Walikota Medan ini. 

Selain Ahok, bagaiman dengan Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah alias Bang Ijeck, apakah elektabilitas Bobby Nasution, mantu Jokowi ini bisa salip dua nama tersebut?

Dalam survei terbaru, elektabilitas Bobby Nasution melejit dan menyalip kandidat lainnya termasuk Bobby Nasution, mantu Jokowi berkat kinerjanya di Medan atau sekadar mantu Jokowi?

Baca juga: Jika Ahok vs Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, PAN Tidak Gentar, Masa Kita Takut dengan Ahok

Baca juga: Ahok soal Maju Pilkada Sumut 2024, tak Begitu Paham Sumatera Utara dan Tugas dari Megawati

Baca juga: Ahok Disebut Maju Lawan Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, PDIP: Peluang Sudah Diperhitungkan

Simak update Pilkada Sumut 2024, peluang Bobby Nasution dan persaingan dengan sejumlah nama.

Dari hasil survei yang melibatkan 1.800 responden pada 33 kabupaten/kota di Sumut, ada 21 tokoh menjadi objek wawancara siapa paling diinginkan menjadi gubernur pada Pilkada Sumut 2024.

"Maka nama populer adalah Muhammad Bobby Afif Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan," ucap pengamat Vote Institute Hanim dalam keterangan tertulis, di Medan, Selasa (28/5).

Dalam survei terbaru, elektabilitas Bobby Nasution, mantu Jokowi melejit dan menyalip kandidat lainnya termasuk Ahok.

Dari hasil survei yang melibatkan 1.800 responden pada 33 kabupaten/kota di Sumut, ada 21 tokoh menjadi objek wawancara siapa paling diinginkan menjadi gubernur pada Pilkada Sumut 2024.

"Maka nama populer adalah Muhammad Bobby Afif Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan," ucap pengamat Vote Institute Hanim dalam keterangan tertulis, di Medan, Selasa (28/5).

Saat ini, elektabilitas Bobby Nasution tertinggi dibandingkan nama-nama yang di gadang-gadang bakal maju Pilgub Sumut digelar pada 27 November 2024.

Setidaknya ada beberapa poin yang membuat Bobby Nasution dipercaya mampu memimpin Provinsi Sumatera Utara.

PILKADA SUMUT 2024 - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan Bobby Nasution. PAN tidak gentar meski Bobby Nasution bakal lawan Ahok di Pilkada Sumut, sebut BTP punya massa kuat di Jakarta tapi di Sumut belum tentu , 'Masa kita takut dengan Ahok'
PILKADA SUMUT 2024 - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan Bobby Nasution. Survei Pilkada Sumut 2024 terbaru, bagaimana persaingan Ahok vs Bobby Nasution? Apa Bobby Nasution unggul karena kinerja di Medan atau mantu Jokowi?' (Instagram/basukibtp/ Instagram.com/bobbynst)

"Figur Bobby Nasution merupakan bakal calon gubernur yang memiliki popularitas, dan elektabilitas paling tinggi di antara nama-nama yang sempat muncul ke publik," kata dia.

Angka popularitasnya mencapai 21,4 persen.

Baca juga: Daftar 5 Rival Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Menantu Jokowi Ditantang Ahok dan Edy Rahmayadi

"Pertanyaan popularitas ini diajukan tanpa bantuan showcard, dalam arti berdasarkan top of mind dari responden," papar Hanim seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.maker.com di artikel berjudul Survei Terbaru Pilgub Sumut 2024, Elektabilitas Bobby Mengejutkan, Ungguli Ahok dan Edy Rahmayadi

Elektabilitas Bobby Nasution bahkan berada pada angka yang lebih tinggi per Mei 2024 dengan nilainya mencapai 35,2 persen.

Bobby Nasution, Kinerja di Medan atau Mantu Jokowi?

"Selama ini figur Bobby Nasution hanya dikaitkan dengan status sebagai menantu Jokowi. Hal ini tidak dipungkiri menjadi salah satu pertimbangan," tuturnya.

Akan tetapi hasil survei menunjukkan hal yang paling diingat adalah figur sebagai Wali Kota Medan sekitar 27,5 persen, dan 23,3 persen mengaitkan figurnya dengan Presiden Jokowi.

Bobby Nasution sebagai individu juga diingat sebagai figur tegas dan berwibawa, karena ini sudah terlihat kinerjanya yang merakyat dan mau menerima aspirasi rakyat.

Konon, keterkaitan dengan Jokowi juga menjadikan eletabiltas Bobby Nasution tinggi karena kedekatan dengan pusat membuat potensi pembangunan di Sumut akan lebih mulus.

"Hal yang bisa dijelaskan dari survei bahwa ada kaitan antara kepuasan terhadap Jokowi dan elektabilitas Bobby Nasution.

Sebanyak 76 persen pemilih Bobby Nasution adalah orang-orang yang puas dengan kinerja Jokowi," papar dia.

Lantas apa hal utama yang membuat Bobby Nasution unggul dari tokoh lain?

Baca juga: Saingan Menantu Jokowi di Pilkada Sumut 2024, Kekuatan Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, Ijeck dan Ahok

Ternyata pemilih menyukai beberapa karakter kepemimpinan, yang tampaknya ada pada figur Bobby Nasution.

"Karakter seperti tegas dan berwibawa jadi pertimbangan utama pemilih Sumut.

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan bahwa figur ini masih dianggap jujur dan bebas dari korupsi, serta merakyat.

Itu yang jadi poin utama keunggulan Bobby dibanding figur lain," ungkap Hanim.

Ditemukan juga pada survei tersebut, bahwa generasi muda di Sumatera Utara sangat tertarik untuk memilih Bobby Nasution yang juga masih berusia muda.

"Dibandingkan bakal calon lain, pemilih muda memang cenderung memilih figur Bobby Nasution.

Akan tetapi ada kecenderungan persentase pemilih Bobby Nasution menurun pada mereka yang berusia 55 tahun ke atas," tutur Hanim lagi.

Pertimbangan Rasional Partai

Diketahui Bobby Nasution telah mendapatkan dukungan sejumlah partai untuk maju Pilkada Sumut 2024

Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Warjio menjelaskan, ada sejumlah faktor yang membuat sejumlah partai secara rasional memilih mendukung Bobby Nasution.

Baca juga: Mantu Jokowi Maju Pilkada Sumut 2024, Orang Dekat Bobby Nasution Ramaikan Pilkada Medan dan Binjai

Pertama, faktor rekam jejak.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv, menurut Warjio, Bobby punya nilai plus karena pembangunan kota Medan yang saat ini sedang berjalan mendapat respons positif dari warga Kota Medan.  

Kedua, tren suara Pileg 2024.

Warjio menjelaskan, dalam Pileg 2024, elit partai berusaha meyakinkan pemilih dengan menyodorkan siapa-siapa saja calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada 2024 nanti. 

Partai Golkar misalnya, sudah membuka pintu untuk Bobby bergabung dan siap mengusung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu di Pilgub Sumut 2024. 

 "Bobby bersama dengan Gerindra dengan Golkar secara infrastruktur politik punya psikologi yang kuat hasil dari kemenangan Pileg 2024.

Birokrasi di tingkat pusat bahkan sampai di kabupaten Sumut banyak dikuasai oleh infrastruktur yang punya aliran kuat dengan partai Golkar ataupun Gerindra," ujar Warjio di program Sapa Indonesia Pagi, Selasa (28/5/2024).

Ketiga, pemilih di Sumut.

Wajio menjelaskan, sekarang ini, pemilih di Sumut hampir mencapai 60 persen bersumber dari pemilih pemula dan generasi muda. 

Jika dibandingkan dengan bakal calon kepala daerah yang ingin maju di Pilgub Sumut, seperti mantan gubernur dan wakil gubernur Sumut Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck) hingga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tentu Bobby yang lebih mencerminkan sosok generasi muda yang berpotensi dipilih oleh para pemilih pemula. 

"Kalau kita bandingkan siapa kira-kira calon yang representasinya untuk pemilih pemula tentu bisa di jawab ya Bobby.

Sementara Edy Rahmayadi bahkan Ahok sekalipun tidak merepresentasikan itu (pemimpin muda).

Bagi anak muda itu kan terkesan old dan dianggap belum bisa mengikuti perkembangan mereka," ujar Warjio 

Keempat basis pemilih. Warjio menambahkan, selain tingginya pemilih pemula, peta pemilih juga penting untuk disikapi. 

Di Pilgub 2018, kantong suara Edy Rahmayadi didominasi pemilih beragama Islam, terutama di pantai timur.

Kemudian di Pantai Barat, pemilih dikuasai oleh Sihar Sitorus yang menjadi wakil dari Djarot Saiful Hidayat.

Daerah lain seperti Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat mayoritas pemilihnya juga berbasis agama.

Menurut Warjio, jika Edy dipasangkan dengan Ahok, maka akan sulit merebut basis pemilih Islam. 

"Pilihan politik mayoritas di Sumut tidak bisa dipisahkan dalam konteks basis beragama.

Ini menjadi sebuah kunci siapapun yang meyakini suatu potensi," ujarnya. 

"Ingat masyarakat Sumut masih punya dampak hasil Pilkada 2017 di DKI Jakarta. Apa buktinya? ya Pilgub Sumut di 2018 lalu.

Waktu itu Djarot-Sihar head to head dengan Edy-Ijeck. Jadi (Pilkada DKI) memang memberi berdampak pada pilihan politik masyarakat Sumut. Ini akan menjadi poin penting," sambung Warjio. 

Baca juga: Adu Kuat Klan Jokowi vs Megawati di Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution vs Edi Rahmayadi Jadi Sorotan

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved