Berita Nasional Terkini
Di Kabinet Prabowo-Gibran Bakal Dibentuk Kementerian Penerimaan Negara untuk Menunjang Program
Di kabinet Prabowo-Gibran disebutkan akan dibentuk Kementerian Penerimaan Negara.
TRIBUNKALTIM.CO - Di kabinet Prabowo-Gibran disebutkan akan dibentuk Kementerian Penerimaan Negara.
Sebelumnya diketahui isu kabinet Prabowo-Gibran bakal bertambah gemuk dengan membentuk 40 kementerian.
Selain disebut akan membentuk kementerian khusus untuk program Makan Bergizi Gratis, kini terungkap di kabinet Prabowo-Gibran akan punya Kementerian Penerimaan Negara.
Hal itu diungkapkan oleh Sekjen Golkar Lodewijk Paulus.
Baca juga: Rekam Jejak Thomas Djiwandono yang Diisukan jadi Wamenkeu di Kabinet Prabowo-Gibran
Ia menjelaskan, adanya Kementerian Penerimaan Negara untuk melihat sumber dana yang menunjang program pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Yang jelas salah satu mungkin kemarin yang kita mendengar visi misi Pak Prabowo yang beliau ingin bentuk salah satu adalah Kementerian Penerimaan Negara.
Itu jadi penting, dari mana kita mendapatkan penerimaan untuk menunjang program-program yang sudah dirancang Pak Prabowo-Gibran," kata Lodewijk Paulus dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, kementerian itu dibutuhkan untuk bisa menentukan anggaran-anggaran dari program Prabowo-Gibran.
"Itu menjadi penting karena ya katakan kita butuh anggaran untuk IKN, untuk Makan Bergizi Gratis, itu kan perlu dibicarakan lebih awal, sehingga diharapkan kalo bicara 100 hari pertama program-program unggulan Prabowo-Gibran harus berjalan, nah tentunya butuh anggaran lebih awal," lanjutnya.
Kementerian Khusus untuk Makan Bergizi Gratis
Kementerian khusus untuk mengurusi program makan bergizi gratis sedang dipertimbangkan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Ya, Prabowo tengah memikirkan apakah program makan bergizi gratis perlu dibentuk kementerian khusus atau cukup dengan badan saja.
"Kita sedang pikirkan, apakah itu (program makan bergizi gratis) perlu kementerian khusus atau cukup badan saja.
Yang penting adalah skemanya, sistemnya, sampai terwujud, sampai ke anak itu dengan tepat," ujar Prabowo dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Fakta Terbaru Makan Siang Gratis dan Contoh Menu, Apa Prabowo Tolak IKN Kaltim demi Program Andalan?
Bukan tanpa sebab, pertimbangan untuk membentuk kementerian khusus itu muncul demi menghindari potensi kebocoran anggaran program tersebut.

"Ada fenomena sebagai anak bangsa bahwa sadar semua terjadi banyak kebocoran di bangsa kita.
Nah, ini sekarang bagaimana kita membuat skema dengan efisien dengan baik, tidak ada kebocoran sampai ke anak-anak kita," tutur dia.
Prabowo melanjutkan, terkait pembagian susu gratis bagi anak-anak di seluruh Indonesia, akan dijalankan sesuai tipologi daerah masing-masing. Ia mencontohkan salah satu daerah di Maluku Barat Daya, yakni Pulau Moa yang kerap memproduksi air susu dari kerbau.
Sehingga tidak sulit untuk mendapat produksi susu yang dapat dijangkau anak-anak di wilayah Moa.
"Dan masalah susu ya. Kita akan lihat ternyata tergantung daerahnya sebagai contoh Maluku Barat Daya, Pulau Moa, mereka itu banyak kerbau susu, kerbau di sana ada, cukup susu kerbau.
Ada juga daerah-daerah yang banyak kambing etawa, bisa dapat susu kambing dan ini kita harus lihat," kata Prabowo.
Sedangkan di daerah lain yang sulit mendapatkan sumber susu, akan difokuskan dengan pemerataan pembagian bahan pangan bergizi lain, misalnya ikan dan telur.
"Kalau lihat protein yang ada di susu, ternyata protein dan mineral dan zat-zat yang ada di telur itu lebih baik daripada susu.
Para pakar cerita kepada saya dan telur kita jatuhnya bisa lebih murah bahwa di suatu daerah susu itu terlalu mahal ya kita konsentrasi kepada telur, kepada ikan, dan sebagainya," papar dia.
Maka dari itu, Prabowo menekankan bahwa pembagian makanan bergizi dan juga susu gratis kepada anak-anak di Indonesia akan bersifat fleksibel dan disesuaikan dengan tipologi daerah masing-masing.
"Jadi, kita harus menyesuaikan rencana kita dengan tipologi dan kondisi daerah yang berbeda-beda.
Kita jangan satu pola disamaratakan di Indonesia, ada daerah pegunungan, ada daerah pesisir, ada pulau.
Jadi, kita harus selalu fleksibel, yang penting anak-anak kita dapat makanan bergizi. Saya kira itu tujuan kita," imbuh Prabowo.
Revisi Istilah Makan Siang Gratis
Prabowo Subianto mengoreksi istilah program unggulannya yaitu makan siang gratis.
Disampaikan langsung Prabowo, makan bergizi gratis menjadi istilah yang lebih tepat dibandingkan makan siang gratis.
Hal itu sebagaimana dalam wawancara eksklusif dengan TVOne bertajuk 'Prabowo Subianto Bicara untuk Indonesia' pada Rabu (22/5/2024).
Ya, Prabowo Subianto juga membeberkan alasan kenapa akan diganti makan bergizi gratis.
Alasannya agar menyesuaikan dengan jadwal anak sekolah yang masuk pagi dan pulang siang hari pukul 11-12 siang.
Baca juga: Beda Sikap PAN dan Demokrat soal Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
"Setelah kita pelajari ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya.
Karena kalo anak SD masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi, makanya kita ubah," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo menjelaskan program makan bergizi gratis bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga diharapkan mampu menjadi 'growth driver' atau pendorong perekonomian di Indonesia.
Ia menjelaskan program tersebut akan sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia sebab kini banyak anak-anak yang malnutrisi.
"Ini sangat menentukan untuk masa depan bangsa Indonesia.
Anak-anak kita adalah masa depan kita dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak-anak kita malnutrisi.
Hitungannya kira-kira hampir 25 persen anak-anak kita mengalami kurang gizi. Ini sangat memprihatinkan," imbuhnya.
Ia pun mengatakan kini terdapat 76 negara telah yang memberikan program makan bergizi untuk anak-anak di sekolah.
Sedangkan ada 6 negara yang sedang mempersiapkan program makan gratis tersebut.
"Jadi kalau kita nanti Oktober melaksanakan (program makan gratis untuk anak-anak), kita mungkin bisa jadi negara ke-7 ya di luar 76 tadi," ujarnya.
Selain itu, ia mengungkapkan telah melakukan uji coba program tersebut di beberapa tempat.
Hasilnya anak-anak menjadi lebih rajin bersekolah dan fokus belajarnya meningkat.
Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Kandidat Kuat Menko Polhukam di Kabinet Prabowo-Gibran
"Ini sudah kita pelajari negara lain dan sudah kita uji coba.
Selama beberapa bulan ini saya sudah bikin pilot project di beberapa tempat dan hasilnya sangat meyakinkan," katanya.
Tidak hanya anak-anak yang akan merasakan langsung manfaat dari program makan bergizi gratis.
Tetapi juga perekonomian wilayah akan turut terdorong khususnya bagi para petani maupun peternak.
"Ekonomi akan tumbuh, penghasilan para petani kita akan lebih baik.
Saya percaya produksi akan lebih baik. Saya kira ini growth driver.
Suatu pendorong pertumbuhan ekonomi kebangsaan yang akan sangat mendorong kehidupan bangsa kita. Jadi saya optimistis dan saya percaya kita akan menjadi negara yang lebih kuat," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Ganti Nama Program Makan Siang Gratis dengan Makan Bergizi Gratis, Ini Alasannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/05/25/10240361/prabowo-pertimbangkan-bentuk-kementerian-khusus-mengurus-program-makan.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.