Tribun Kaltim Hari Ini

Harga LPG 3 Kg di Samarinda Tembus Rp 50 Ribu, Pertamina Klaim Pasokan Masih Aman

Warga Samarinda mengantre panjang di Jalan KS Tubun Dalam untuk mendapatkan gas melon. Antrean tersebut tak berlangsung lama, menyisakan tabung kosong

Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi. Sejumlah warga sedang membeli LPG 3 Kg saat digelar operasi pasar di Kantor Kelurahan Gunung Samarinda, Sabtu (13/1/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Menjelang hari raya Iduladha, masyarakat dibuat resah dengan pasokan gas elpiji 3 kg atau gas melon yang mendadak menipis.

Kondisi ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk memasak. Terlebih pada momentum ini, kebutuhan memasak di masyarakat biasanya meningkat.

Salah satu warga Kecamatan Samarinda Seberang, Indah Ramadani. Warga Kelurahan Mangkupalas ini mengaku kesulitan mencari gas melon sejak minggu lalu.

Baca juga: Polisi Ringkus Pelaku Penganiayaan di Kelurahan Loa Bakung Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda

"Susah, sudah mulai dari minggu lalu nyarinya gak dapat-dapat. Tetangga juga banyak yang mengeluh, mana mau lebaran sudah dekat lebaran," ungkapnya pada TribunKaltim, Senin (3/6/2024).

Tak hanya stok yang menipis, harga gas melon di Samarinda pun melonjak tinggi mencapai Rp 50 ribu per tabung, jauh dari harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketetapan, yaitu Rp 18 ribu per tabungnya.

"Sekali dapat, harganya dua kali lipat begitu, saya gak jadi beli karena mahal banget," sebut Indah.

Keresahan ini tak hanya dirasakan Indah, menyusul pengakuan warga lainnya yakni Sugihan, asal Kecamatan Samarinda Utara. Sudah tiga hari terakhir, ia menyusuri berbagai wilayah di kecamatannya, mulai dari Jalan Gerilya, Jalan Damanhuri, Jalan Kesejahteraan hingga Jalan Ahmad Yani, namun hasilnya nihil.

"Agennya juga sudah bilang kosong 3 hari ini, gak ada masuk. Sedangkan untuk gas LPG yang 5 kg masih banyak tersedia," ungkap Sugihan dengan nada kecewa. Baginya, mendapatkan gas melon saat ini bagaikan menemukan harta karun.

Saking langkanya, gas melon bahkan dijual dengan harga selangit.
"Jadi mertua saya pun mau gak mau sampai pinjam gas supaya bisa tetap jualan," tandas Sugihan.

Sore harinya, Senin (3/6/2024), puluhan warga Samarinda mengantre panjang di Jalan KS Tubun Dalam untuk mendapatkan gas melon. Antrean ini bahkan sempat membuat kemacetan di sekitar lokasi.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mengaku beruntung mendapatkan gas melon. Sebab sejak siang tadi, ia berkeliling hingga ke Jalan Juanda Kelurahan Air Putih untuk mencari stok gas melon.

Kemudian saat melalui Jalan KS Tubun Dalam, ia merasa beruntung mendapatkan gas melon dengan harga Rp 25 ribu.

"Saya enggak tau di sini ada (jual elpiji melon), alhamdulillah kebetulan pas lewat ada. Saya langsung antre," ungkap warga.

Antrean tersebut tak berlangsung lama. Belum sampai 1 jam, gas melon ludes. Tidak sedikit warga yang terlihat kecewa sambil membawa tabung gas kosong.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mengakui terjadi peningkatan permintaan gas melon. Area Manager Communication, Relations & CSR Kalimantan Arya Yusa Dwicandra mengatakan hal ini wajar terjadi. Terlebih momentum IdulAdha juga semakin dekat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved