Berita Paser Terkini

Inovasi Kopi Biji Kelengkeng Antar Dasawisma Luber Rezeki Kuaro Wakili Paser Bersaing di Kaltim

Dasawisma Luber Rezeki Desa Klempang Sari, Kecamatan Kuaro, berhasil meraih juara I di tingkat Kabupaten Paser dan berhak untuk bersaing ke tingkat

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Dasawisma Luber Rezeki Klempang Sari
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Dasawisma Luber Rezeki Desa Klempang Sari, Kecamatan Kuaro yang mewakili Kabupaten Paser di Lomba Dasawisma tingkat Kalimantan Timur (Kaltim).  

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dasawisma Luber Rezeki Desa Klempang Sari, Kecamatan Kuaro, berhasil meraih juara I di tingkat Kabupaten Paser dan berhak untuk bersaing ke tingkat Provinsi Kaltim.

Inovasi yang dilakukan oleh Dasawisma tersebut mendapat apresiasi, lantaran menggabungkan keberlanjutan lingkungan dengan pemanfaatan biji kelengkeng.

Camat Kuaro, Finandar Astaman mengatakan Dasawisma Luber Rezeki telah melakukan berbagai kegiatan yang merupakan implementasi dari program PKK Kabupaten Paser.

Baca juga: Politani Samarinda Mengedukasi Ibu-Ibu Dasawisma Manfaatkan Limbah Plastik, Upaya Mengurangi Sampah

"Kegiatan yang dilaksanakan itu mencakup masalah kebersihan, pengelolaan limbah rumah tangga, dan pemanfaatan pekarangan," terang Finandar, Selasa (4/6/2024).

Dasawisma itu juga memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam berbagai jenis sayur dan pembuatan kolam ikan.

"Kolam ikan ini ada yang dikelola di rumah masing-masing, maupun dikelola secara bersamaan di sekitar areal kebun Dasawisma," tambahnya.

Dasawisma Dawis Luber Rezeki menjalankan program rutin seperti gotong royong, senam bersama dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Disamping itu, juga melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan serta pengajian dan arisan.

Baca juga: Berkunjung ke Muara Lawa, Ketua TP PKK Kubar Tegur Kampung yang Tidak Galakan Dasawisma 

"Mereka juga menyediakan pojok baca dan warung UP2K (usaha peningkatan pendapatan keluarga), serta Toga (taman obat keluarga)," ulas Finandar.

Namun, yang membuat inovasi mereka menonjol ialah penggunaan biji kelengkeng dengan pemanfaatan pembuatan pupuk hayati cair, jimpitan beras rutin, jamu, hingga berbagai macam olahan.

Biji kelengkeng, kata Finandar memiliki banyak manfaat, termasuk untuk kecantikan, obat tradisional, dan menetralisir racun.

"Dasawisma memanfaatkannya dengan berbagai cara, seperti kulit buah kelengkeng digunakan sebagai obat luka ringan, kemudian isi buahnya diolah menjadi selai, daunnya dimanfaatkan untuk minuman herbal," paparnya.

Kemudian paling menonjol dalam inovasi yang dilakukan, yaitu menghasilkan produk kopi dari biji kelengkeng.

Baca juga: Pelatihan Membuat Teh Herbal, Ibu-ibu Dasawisma Teluk Pamedas Samboja Temukan Manfaat Bunga Rosella

"Biji kelengkeng dijadikan kopi dengan presentase 70 persen biji kelengkeng dan 30 persen biji kopi. Ketika diseduh, kopi ini mengeluarkan aroma kopi dan kelengkeng yang unik," puji Finandar.

Desa Klempang Sari memang menjadi salah satu pionir untuk pembudidaya program Paser berbuah, khususnya kelengkeng di Kecamatan Kuaro.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved