Ridwan Kamil Sebut akan Ada Bangunan Seperti Monas dan Bendera Tertinggi se-Indonesia di IKN

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kurator Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Ridwan Kamil membeberkan akan ada bangunan monumen nasional (Monas) di IKN, Kalimantan Timur.

Tak hanya demikian, bendera tertinggi se-Indonesia juga akan terpampang pada tiang di depan Istana Negara IKN.

"Akan ada bendera tertinggi se-Indonesia, bendera terbesar, sekarang masih bendera PUPR. Nanti lagi dibangun kayak monas gitu," ujar RK, saat memberikan keterangan pers di kawasan Istana Negara, IKN, Rabu (5/6/2024).

Di samping itu, juga akan ada macam-macam Gedung Kementerian yang terbangun di sekitar Istana Negara. Secara khusus, Kementerian Koordinator (Kemenko).

Di antaranya ada Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam); Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Publik (Kemenko Marves).

Baca juga: Terjawab Alasan Dhony Rahajoe Mundur dari Wakil Kepala Otorita IKN, Izin ke Jokowi Sejak Mei 2023

Baca juga: Menginap di Rumah Jabatan Tapak Menteri IKN, Presiden Jokowi Kagumi View Sunset: Indah Sekali

RK menyampaikan, pembangunan fisik infrastruktur dasar pada tahap 1 di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mencapai progres hingga 80 persen.

Sementara untuk 20 persen progres yang tersisa, ialah beberapa bangunan yang belum diberi kaca.

Pembangunan IKN ini, RK menyebut bukan berfokus pada government center. Melainkan sebuah desain untuk membangun sebuah kota yang sebenarnya.

Baca juga: Luhut Sindir Bambang Susantono? Sebut IKN yang jadi Masalah Itu Pimpinannya

Menurut RK, seluruh kalangan harus mempunyai tempat di IKN. Itulah Itulah mengapa ada kategori VIP, ada non VIP, ada menengah atas, ada menengah bawah, ada formal, ada white color, dan ada blue color.

"This is a city. Kalau govenrment center bangunannnya hanya fungsi pemerintahan, dan kotanya government official," pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim