Berita Samarinda Terkini

Kades Batuah Kutai Kartanegara Sebut Beruang Madu yang Masuk ke Permukiman Warga Cuma Nyasar

Kemunculan Beruang Madu di salah satu pasar modern Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur gegerkan warga

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Warga
Tangkapan layar kedatangan Beruang Madu (lingkar hijau) ke salah satu pasar modern yang ada di Desa Batuah, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (5/6/2024) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kemunculan Beruang Madu di salah satu pasar modern Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur gegerkan warga, Rabu (5/6/2024).

Terkait hal itu Kepala Desa Batuah Abdul Rasyid telah memastikan bahwa Beruang Madu tersebut sudah kembali ke dalam hutan.

"Sepertinya nyasar karena kami kan dekat Tahura. Baru kali ini muncul dan tidak ada merusak ataupun menyerang warga," singkat Abdul Rasyid melalui pesan singkat kepada Tribunkaltim.co.

Baca juga: Beruang Madu Muncul di Permukiman Warga Desa Batuah Loa Janan Kutai Kartanegara, Jangan Beri Makan!

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Matheas Ari Wibawanto mengatakan pasca mendengar laporan, personel mereka telah turun ke lapangan untuk melakukan kajian terkait Beruang Madu dan identifikasi tata ruang wilayah Batuah.

"Tim kami turun dulu melakukan kajian untuk menentukan langkah apa yang perlu kami ambil," kata Ari Wibawanto.

Ia menjelaskan Beruang Madu merupakan satwa yang dilindungi dan tergolong buas apabila merasa terancam.

Populasi Beruang hitam tersebut masih cukup banyak ditemukan di hutan Indonesia, termasuk Pulau Kalimantan.

Ari menjelaskan, hewan omnivora atau pemakan segala ini tergolong hewan yang suka mencari tempat dimana persediaan makanan mudah diperoleh.

Baca juga: Sejarah Maskot Beruang Madu dan Alasan Dijadikan Maskot Kota Balikpapan

Meski buas, namun Beruang Madu memiliki karakteristik seperti kucing yang akan mudah kembali apabila diberi makanan.

"Oleh karena itu kami mengimbau agar jangan sekali-kali manusia memberi makan Beruang Madu," tegasnya.

Pasalnya tindakan tersebut riskan membuat Beruang Madu kembali ke permukiman warga.

Apabila itu terjadi, selain bisa terjadi konflik antara Beruang Madu dan masyarakat, juga akan mempersulit proses rehabilitasi untuk satwa liar tersebut.

"Karena sekali diberi makan mereka akan manja dan terbiasa," ucap Ari.

 

"Jadi jangan beri makan dan jangan buang sampah sembarangan. Karena Beruang Madu akan mengikuti jejak sumber makanan," tegasnya kembali.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved