Berita Paser Terkini

BPK Wilayah XIV Kaltimtara Gelar Dialog di Paser untuk Majukan Kebudayaan di Tengah Pembangunan IKN

Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Provinsi Kaltimra menggelar dialog kebudayaan

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Dialog pemajuan kebudayaan yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara), pada 10 Juni 2024 malam di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO,TANA PASER - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara), telah melaksanakan dialog pemajuan kebudayaan dengan tema Gotong Royong Memajukan Budaya Paser.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 10 Juni 2024 malam tersebut, diikuti oleh seniman dan tokoh budaya yang terlibat dalam pengembangan budaya di Kabupaten Paser.

Kepala BPK Wilayah XIV Kaltimtara Mendikbudristek RI, Lestari mengatakan pentingnya dialog kebudayaan yang dilakukan guna memperkuat budaya yang ada di daerah.

"Seperti budaya yang ada di Kabupaten Paser, yang merupakan salah satu mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN)," terangnya.

Kehadiran IKN di Penajam Paser Utara (PPU) dinilai akan menjadi kawasan yang luar biasa pesat perkembangannya, sehingga diharapkan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pemajuan budaya tersedia dengan baik.

Baca juga: Warga Kabupaten Paser Kalimantan Timur Resah dengan Pertambangan Pasir yang Masih Menjamur

Baca juga: Kantongi Sertifikat ISPO, KUD Bumi Subur Kabupaten Paser jadi Obyek Studi Tiru Disbun Kaltim

"Jadi, ruang-ruang berekspresi untuk budaya lokal akan semakin luas dan banyak. Sehingga ekspresi budaya lokal di wilayah IKN, bisa mendapatkan prioritas dan tempat yang luar biasa," tambahnya.

Disamping itu, Kabupaten Paser juga dikenal sebagai daerah yang aktif dalam mengusulkan warisan budaya, termasuk warisan benda dan tidak benda yang telah berusia ratusan tahun.

Warisan budaya yang sudah diusulkan dan telah ditetapkan, kata Lestari maka sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk bisa memperkenalkan pada masyarakat secara luas.

"Sehingga warisan budaya tidak menghilang tergerus perkembangan jaman," papar Lestari.

Lestari menekankan pentingnya memperkenalkan warisan budaya kepada masyarakat secara luas, guna memastikan warisan tersebut tidak hilang.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, pengobatan tradisional di Kabupaten Paser adalah salah satu aspek budaya yang tetap bertahan meskipun berada di tengah kemajuan teknologi.

"Pengobatan tradisional ini masih sering dijumpai di desa-desa, semoga bisa terus dipertahankan dan tetap eksis," harap Lestari.

Dengan pertumbuhan penduduk dan tingkat pembangunan yang akan meningkat karena kehadiran IKN, diperlukan upaya bersama untuk mempertahankan warisan budaya Paser.

Kabid Penelitian dan Pengembangan (Litbang) pada Bappedalitbang Paser, Sujono Cipto Trisno menekankan pentingnya persiapan untuk mempertahankan warisan budaya.

Baca juga: Petani Bukit Seloka Long Ikis Kabupaten Paser Kalimantan Timur Dapat Bantuan 5 Ton Pupuk dari PT JTN

"Perlu upaya bersama baik pemerintah maupun masyarakat, agar budaya Paser terus diwariskan dan tetap bertahan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved