Idul Adha 2024

Idul Adha 2024 - Mana yang Lebih Baik, Kurban Sapi atau Kambing? Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Jelang Idul Adha 2024, banyak pertanyaan soal hewan kurban, di antaranya apakah kurban harus sapi atau kambing?

|
canva.com
IDUL ADHA 2024 - Sapi dan kambing, mana lebih utama untuk kurban? Ini penjelasan Ustadz Abdul Somad. 

TRIBUNKALTIM.CO - Jelang Idul Adha 2024, banyak pertanyaan soal hewan kurban, di antaranya apakah kurban harus sapi atau kambing?

Sebagaimana diketahui, sapi dan kambing adalah 2 hewan ternak yang umumya dijadikan kurban di Indonesia.

Namun, apakah yang lebih utama dijadikan hewan kurban?

Sapi atau kambing?

Baca juga: Jelang Idul Adha 2024, Apakah Panitia Penyembelihan Berhak Mendapatkan Daging Kurban? Penjelasan MUI

Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS dalam ceramahnya menjawab persoalan ini.

IDUL ADHA 2024 - Sapi dan kambing, mana lebih utama untuk kurban? Ini penjelasan Ustadz Abdul Somad.
IDUL ADHA 2024 - Sapi dan kambing, mana lebih utama untuk kurban? Ini penjelasan Ustadz Abdul Somad. (canva.com)

Ya, Ustaz Abdul Somad menyampaikan bahwa afdalnya berkurban adalah yang paling banyak dagingnya.

"Yang lebih afdol adalah yang paling banyak dagingnya, itu yang paling afdol dalam kitab al fiqhul islami wa adillatuhu," kata UAS dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Haziq Channel.

Ustaz Abdul Somad kemudian memberikan contoh, misalnya kalau ada tujuh kambing yang kurus lalu ada satu ekor sapi limosin seberat satu ton, maka dalam hal ini pilihlah sapi untuk berkurban karena lebih banyak dagingnya.

"Jadi kalau ada kambing tujuh, lalu sapi satu ekor untuk tujuh orang, kambingnya kurus-kurus tapi ada sapinya satu tapi sapi limosin beratnya satu ton, maka lebih afdol satu ekor sapi apa tujuh kambing? Afdol sapi limosin," sambung UAS.

Contoh lainnya, apabila ada tujuh ekor kambing yang gemuk, lalu ada satu ekor sapi yang kurus, maka dalam hal ini pilihlah kambing untuk dikurban karena lebih banyak dagingnya.

"Ada tujuh kambing, kambingnya gemuk-gemuk semua, satu kambingnya 200 kilo, sementara ada satu ekor sapim sapinya kurus, sapi kurang gizi, maka dalam hal ini lebih afdol kambing," timpal UAS.

Jadi kalau ditanya mana lebih afdol kambing atau sapi, maka pilihlah yang lebih banyak dagingnya, "Itulah yang lebih afdol," pungkas UAS.

Penerima daging kurban

Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional, berikut adalah 3 golongan yang berhak menerima daging kurban:

1. Shohibul kurban

Orang yang berkurban atau disebut sebagai shohibul qurban, berhak mendapatkan sepertiga bagian dari daging kurban.

Dalam Hadis Riwayat Ahmad, Nabi Muhammad SAW bersabda "Jika di antara kalian berqurban, maka makanlah sebagian qurbannya." (HR Ahmad).

Orang yang berkurban tidak boleh menjual kurban bagiannya, baik dalam bentuk daging, bulu, maupun kulit.

2. Tetangga sekitar, teman, dan kerabat

Daging kurban boleh dibagikan kepada kerabat, teman, dan tetangga sekitar meski mereka berkecukupan.

Besarnya daging kurban yang diberikan adalah sepertiga bagian.

Hal ini berdasar Hadits Riwayat Ibnu Umar yang berbunyi, "Gunakanlah untuk keluargamu sepertiga daging kurban, berikanlah tetanggamu yang fakir sepertiga, shodaqohkanlah pada orang yang minta-minta sepertiga." (HR. Ibnu Umar). 

3. Fakir miskin

Golongan yang berhak mendapatkan daging hewan kurban berikutnya adalah fakir miskin.

Sebagaimana salah satu tujuan dari berkurban adalah saling berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Fakir miskin mendapatkan jatah sepertiga, dan shohibul kurban juga dapat menambahkan jatah hewan kurban untuk fakir miskin dari bagian kurbannya.

Sebagaimana firman Allah dalam Quran surah Al-Hajj ayat 28, yang artinya: "Makanlah sebagian dari daging kurban dan berikanlah kepada orang fakir." (Q.S. Al-Hajj : 28).

Doa Menyembelih Hewan Kurban

Dikutip dari surya.co.id, terdapat doa menyembelih jewan kurban menurut Hadist Riwayat Muslim.

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ

Bismillaahi wallaahu akbaru allaahumma minka walaka - Allahumma taqobbal minni

Artinya:

"Dengan nama Allah (aku menyembelih), Allah maha besar. Ya Allah (ternak ini) dari-Mu (nikmat yang engkau berikan, dan kami sembelih) untuk-Mu. Ya Allah! Terimalah kurban dariku" (HR Muslim)."

Namun, bisa juga membaca doa secaa singkat seperti:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَ

Bismillahi wallahu akbar

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah dan Allah Maha Besar."

Baca juga: 22 Teks Khutbah Idul Adha 2024 Singkat Padat Mengharukan, Maknai soal Berkurban dan Kemanusiaan

Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban

1. Menggunakan Alat Menyembelih yang Tajam

Salah satu alat menyembelih adalah pisau.

Maka, gunakan pisau yang tajam agar memudahkan proses penyembelihan dan mengurangi penderitaan hewan.

Hal itu seperti sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu. Maka jika kamu menyembelih (hewan), maka sembelihlah dengan baik. Dan jika kamu menyembelih (hewan), maka tajamlah pisau (kamu) dan mudahkanlah (bagi hewan itu).”

2. Menghadapkan Hewan Kurban ke Kiblat

Saat melakukan penyembelihan hewan kurban, hewan tersebut hadapke ke arah kiblat.

Selain itu, hindari hadapan hewan yang akan disembelih ke arah hewan kurban lainnya.

Hal ini berdasarkan hadits dari Imam As-Syafii: “Saya menyukai agar sembelihan dilakukan dengan menghadapkannya ke arah Kiblat.” (HR. Al-Hawi: 15/94)

3. Membaca Basmalah dan Takbir Sebelum Menyembelih

Ucapkan basmallah: “Bismillahi Allahu Akbar”

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah yang Maha Besar”

Kemudian, baca juga takbir: “Allahu Akbar”

Artinya: “Allah Maha Besar”.

Membaca basmalah dan takbir ini menunjukkan bahwa penyembelihan hewan kurban merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap daging yang tidak disebut nama Allah atasnya pada saat disembelih maka ia adalah bangkai.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga: 55 Template CapCut Idul Adha 2023, Pasang Foto ke Twibbon Video dan Bagikan ke WhatsApp

4. Menyayat Leher Hewan Kurban dengan Cepat dan Tepat

Menyayat leher hewan kurban harus dilakukan dengan sekali gerakan tanpa mengangkat pisau atau memotong tulang belakang.

Adapun cara menyembelih hewan kurban harus melalui empat urat penting, yakni urat nadi, urat tenggorokan, urat pernapasan, serta urat makanan.

Hal itu agar hewan kurban mati dengan sempurna dan darahnya mengalir keluar dengan lancar.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu. Maka jika kamu menyembelih (hewan), maka sembelihlah dengan baik.” (HR. Muslim)

5. Menunggu Hingga Hewan Kurban Berhenti Bergerak

Sebelum memotong dan menguliti hewan kurban, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu hewan kuirban tersbeut sudah mati/berhenti bergerak.

Hal ini untuk menghormati hewan kurban yang telah dikorbankan untuk Allah SWT dan untuk menghindari kesalahan dalam proses penyembelihan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kamu menguliti (hewan) atau mematahkannya sebelum ia benar-benar mati.” (HR. Abu Daud) (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Doa Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha, Beserta Tata Caranya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendapat MUI soal Jatah Daging Kurban untuk Panitia Penyembelihan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/28/160000965/pendapat-mui-soal-jatah-daging-kurban-untuk-panitia-penyembelihan?page=all.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Mana yang Lebih Afdal Berkurban Sapi atau Kambing? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad.

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved