Idul Adha 2024
Idul Adha 2024 - Inilah Cara Merobohkan Sapi Kurban yang Benar Agar Tidak Berontak, Cukup 30 Detik
Jelang Idul Adha 2024, berikut cara merobohkan sapi kurban yang benar untuk disembelih.
TRIBUNKALTIM.CO - Jelang Idul Adha 2024, berikut cara merobohkan sapi kurban yang benar untuk disembelih.
Masih banyak tentunya yang belum mengetahui bagaimana cara merobohkan sapi kurban yang benar dan juga cepat.
Sebab, Sapi Kurban memang membutuhkan usaha yang lebih untuk merobohkannya karena badan yang besar.
Cara merobohkan sapi yang kurang tepat biasanya membuat hewan kurban kesakitan dan malah memberontak.
Baca juga: Idul Adha 2024 - Mana yang Lebih Baik, Kurban Sapi atau Kambing? Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Tak jarang kita melihat banyak sapi yang justru kabur atau lepas.
Dosen Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember Erfan Kustiawan mengatakan bahwa terdapat metode yang mudah dan aman untuk merebahkan sapi sebelum disembelih.

Metode ini bernama rope squeeze yang dapat dilakukan menggunakan bantuan tali saat hendak merebahkan sapi. Rope squeeze juga tak membutuhkan banyak orang dalam prosesnya.
"Metode ini (rope squeeze) sebenarnya tidak hanya digunakan saat sapi akan disembelih saja, tetapi pada saat perawatan rutin seperti memotong kuku sapi.
Teknik ini juga bisa diaplikasikan karena untuk perawatan sapi juga harus direbahkan atau dirobohkan terlebih dahulu," kata Erfan, dikutip dari laman Vokasi Kemendikbud, Kamis (29/6/2023).
Erfan menjelaskan, dengan menggunakan metode rope squeeze, kita hanya membutuhkan tali yang kuat dengan panjang mengikuti ukuran badan sapi.
Metode ini disebut dapat merebahkan sapi dengan cepat sehingga tidak menyakiti sapi dan tidak membuatnya menjadi stres.
“Jadi lebih memperhatikan animal welfare karena tidak menyakiti sapi dan prosesnya cepat, 30 detik saja sapi sudah roboh,” ujar Erfan.
Cara robohkan sapi dengan rope squeeze
Adapun, cara mengaplikasikan metode rope squeeze adalah dengan mengunci sapi di bagian perut dan dada dengan tali simpul di bagian leher, tubuh, dan pangkal kaki.
Simpul tali tersebut dapat mengunci tubuh sapi sehingga sapi mudah dikendalikan.
“Nanti arah robohnya sapi itu akan sesuai dengan arah tarikan talinya. Kalau tarikannya ke kiri maka sapi akan roboh ke kiri dengan posisi tidak terbanting. Jadi, seolah-olah itu posisi merebah,” Erfan menjelaskan.
Dengan perlakukan yang baik sebelum penyembelihan, diharapkan sapi menjadi lebih rileks dan tidak stres saat disembelih.
Alhasil, daging sapi yang dihasilkan juga akan lebih berkualitas.
Doa Menyembelih Hewan Kurban
Dikutip dari surya.co.id, terdapat doa menyembelih jewan kurban menurut Hadist Riwayat Muslim.
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ
Bismillaahi wallaahu akbaru allaahumma minka walaka - Allahumma taqobbal minni
Artinya:
"Dengan nama Allah (aku menyembelih), Allah maha besar. Ya Allah (ternak ini) dari-Mu (nikmat yang engkau berikan, dan kami sembelih) untuk-Mu. Ya Allah! Terimalah kurban dariku" (HR Muslim)."
Namun, bisa juga membaca doa secaa singkat seperti:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَ
Bismillahi wallahu akbar
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah dan Allah Maha Besar."
Baca juga: 22 Teks Khutbah Idul Adha 2024 Singkat Padat Mengharukan, Maknai soal Berkurban dan Kemanusiaan
Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban
1. Menggunakan Alat Menyembelih yang Tajam
Salah satu alat menyembelih adalah pisau.
Maka, gunakan pisau yang tajam agar memudahkan proses penyembelihan dan mengurangi penderitaan hewan.
Hal itu seperti sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu. Maka jika kamu menyembelih (hewan), maka sembelihlah dengan baik. Dan jika kamu menyembelih (hewan), maka tajamlah pisau (kamu) dan mudahkanlah (bagi hewan itu).”
2. Menghadapkan Hewan Kurban ke Kiblat
Saat melakukan penyembelihan hewan kurban, hewan tersebut hadapke ke arah kiblat.
Selain itu, hindari hadapan hewan yang akan disembelih ke arah hewan kurban lainnya.
Hal ini berdasarkan hadits dari Imam As-Syafii: “Saya menyukai agar sembelihan dilakukan dengan menghadapkannya ke arah Kiblat.” (HR. Al-Hawi: 15/94)
3. Membaca Basmalah dan Takbir Sebelum Menyembelih
Ucapkan basmallah: “Bismillahi Allahu Akbar”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah yang Maha Besar”
Kemudian, baca juga takbir: “Allahu Akbar”
Artinya: “Allah Maha Besar”.
Membaca basmalah dan takbir ini menunjukkan bahwa penyembelihan hewan kurban merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap daging yang tidak disebut nama Allah atasnya pada saat disembelih maka ia adalah bangkai.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca juga: 55 Template CapCut Idul Adha 2023, Pasang Foto ke Twibbon Video dan Bagikan ke WhatsApp
4. Menyayat Leher Hewan Kurban dengan Cepat dan Tepat
Menyayat leher hewan kurban harus dilakukan dengan sekali gerakan tanpa mengangkat pisau atau memotong tulang belakang.
Adapun cara menyembelih hewan kurban harus melalui empat urat penting, yakni urat nadi, urat tenggorokan, urat pernapasan, serta urat makanan.
Hal itu agar hewan kurban mati dengan sempurna dan darahnya mengalir keluar dengan lancar.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu. Maka jika kamu menyembelih (hewan), maka sembelihlah dengan baik.” (HR. Muslim)
5. Menunggu Hingga Hewan Kurban Berhenti Bergerak
Sebelum memotong dan menguliti hewan kurban, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu hewan kuirban tersbeut sudah mati/berhenti bergerak.
Hal ini untuk menghormati hewan kurban yang telah dikorbankan untuk Allah SWT dan untuk menghindari kesalahan dalam proses penyembelihan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kamu menguliti (hewan) atau mematahkannya sebelum ia benar-benar mati.” (HR. Abu Daud) (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Doa Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha, Beserta Tata Caranya
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Hanya Butuh 30 Detik, Begini Cara Merebahkan Sapi Sebelum Disembelih Agar Tak Berontak
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.