Idul Adha 2024
Hari Raya Idul Adha 2024 Jatuh Pada Tanggal Berapa, Berikut Niat Sholat Idul Adha dan Artinya
Hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal berapa? Berikut niat sholat Idul Adha beserta artinya.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Anggi Firgianti Pratiwi
TRIBUNKALTIM.CO - Hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal berapa? Berikut niat sholat Idul Adha beserta artinya.
Umat muslim di seluruh dunia sebentar lagu akan melaksanakan lebaran hari raya Idul Adha.
Keputusan lebaran haji 2024 tersebut sesuai dengan SKB 3 Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024.
Lebaran Idul Adha jatuh pada tanggal 17 Juni 2024 baik Pemerintah maupun Muhammadiyah sama-sama menggelar Idul Adha tanpa perbedaan.
Tentunya kita sebagai umat Islam hendaknya mempersiapkan diri dengan melakukan beberapa amalan dalam menyambut Idul Adha.
Karena di dalam Idul Adha, terdapat banyak amalan sunnah yang tentu saja bernilai pahala.
Oleh karena itu, semoga kita tergolong umat yang senantiasa selalu beriman kepada Allah SWT.
Adapun amalan yang dilakukan menyambut hari raya Idul Adha:
1. Memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil
Takbir, tahmid, dan tahlil merupakan kalimat thayyibah yang baik dikumandangkan dalam rangkat menyambut kehadiran hari raya, baik Idul Adha maupun Idul Fitri.
Kalimat tersebut dikumandangkan sebagai bentuk kegembiraan dan terima kasih kita kepada Allah atas kehadiran Hari Raya Idul Adha.
Tak hanya menjelang 10 Dzulhijjah saja, akan tetapi sunnah dikumandangkan hingga 13 Dzulhijjah. Dari Umar, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
“Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR Ahmad No 6154).
2. Puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah
Puasa tersebut menjadi salah satu ibadah yang sebaiknya dilakukan tiap Muslim di Dzulhijjah. Puasa Arafah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah. Sedangkan Arafah pada 9 Dzulhijjah. Puasa ini juga sangat di anjurkan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah haji. Rasulullah bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.