Pilkada Kaltim 2024

Kiat Pengamat Politik dari Unmul Samarinda soal Dongkrak Partisipasi Pemilih dalam Pilkada 2024

Pengamat politik dari Universitas Mulawarman Samarinda, Budiman, sampaikan gagasan soal peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
PILKADA KALTIM 2024 - Ilustrasi usai mencoblos memilih calon pemimpin. Pengamat politik dari Universitas Mulawarman Samarinda, Budiman, sampaikan gagasan soal peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pengamat politik dari Universitas Mulawarman Samarinda, Budiman, sampaikan gagasan soal peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada provinsi, kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, Sabtu (15/6/2024).  

Dirinya memberikan saran, upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan menghindari golput yang menjadi tantangan agar tidak mengalami tingkat partisipasi pemilih yang rendah dengan memperluas iinformasi dan akses ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Perlu dilakukan berbagai upaya yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga penyelenggara pemilu, dan masyarakat.

Penyelenggara maupun peserta pemilu penting untuk memahami faktor-faktor yang membuat orang enggan datang ke Tempat Pemilihan Suara (TPS) atau memilih golput.

Baca juga: Daerah Rawan di Pilkada Samarinda 2024 Mulai Dipetakan demi Ciptakan Lingkungan Kondusif

“Diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas calon dan memperbaiki citra politik agar masyarakat memiliki harapan yang lebih besar terhadap pemilihan," tuturnya kepada TribunKaltim.co

"Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi yang intensif dan efektif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum," sambung Budiman.

Ilustrasi Pilgub Kaltim 2024, proses demokrasi menentukan kepala daerah untuk lima tahun mendatang.
Ilustrasi Pilgub Kaltim 2024, proses demokrasi menentukan kepala daerah untuk lima tahun mendatang. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Sosialisasi ini dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti kampanye di sekolah-sekolah, kampus-kampus, media sosial, dan komunitas-komunitas masyarakat.

Lembaga penyelenggara pemilu, seperti KPU dan Bawaslu turut memiliki peran penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih.

Baca juga: KPU Kaltim Luncurkan Tahapan Pilkada 2024, Berharap Partisipasi Pemilih Lebih Meningkat

Menurutnya, penyelenggara harus aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang proses pemilihan, hak dan kewajiban pemilih.

“Informasi yang jelas dan mudah diakses mengenai calon-calon yang bertarung dalam pemilihan juga perlu, serta terkait tahapan dan apa yang sedang dilakukan,” ucapnya.

Untuk akses ke TPS, juga diperlukan masyarakat, terutama daerah yang sulit dijangkau di beberapa Kabupaten di Kalimantan Timur

Pemerintah dan lembaga penyelenggara pemilu harus memastikan bahwa pemilih dapat dengan mudah mengakses tempat pemungutan suara.

Baca juga: Pengusaha Hotel Jos Soetomo Dukung Isran Noor di Pilgub Kaltim 2024, Hadi Mulyadi Berikan Respons

"Terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau, langkah-langkah khusus perlu diambil untuk memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memilih," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved