DPRD Desak Disporapar Gali Potensi Wisata Samarinda, Jangan Hanya Andalkan Swasta Saja

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pada era globalisasi ini, pariwisata di Kota Samarinda, Kalimantan Timur telah menjadi salah satu sektor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Kekayaan alam, budaya, dan kearifan lokal menjadi daya tarik utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke Samarinda.

Memaksimalkan potensi wisata Samarinda bukan hanya tentang mendatangkan wisatawan, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar di Samarinda. 

Demikian dijelaskan oleh Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar kepada TribunKaltim.co pada Minggu (23/6/2024). 

Baca juga: Groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, Destinasi Pariwisata Baru di IKN

Karena itu, tidak heran jika Komisi IV DPRD Samarinda mendorong Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) untuk lebih aktif menggali potensi wisata di Kota Samarinda. 

Menurut Deni, selama ini pengelolaan tempat wisata di Samarinda lebih didominasi oleh pihak swasta.

Sebab itu, Deni mendorong agar Pemkot turut ambil bagian dalam pengelolaan tersebut.

"Yang dikelola Disporapar saat ini kan hanya Mahakam Lampion Garden. Sedangkan tempat wisata lain seperti Bukit Steling masih dikelola swasta. Kami harapkan pemerintah bisa terlibat di sana," ujar Deni.

Lebih Perhatian pada Alam

Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menjelaskan bahwa keterlibatan pemerintah dalam pengelolaan tempat wisata di Kota Samarinda tidak hanya akan menghasilkan keuntungan finansial.

Tetapi juga menunjukkan perhatian pemerintah terhadap sumber daya alam yang dimiliki Samarinda.

Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra ini berharap agar Disporapar lebih proaktif dalam mengembangkan potensi wisata di Kota Samarinda. 

Baca juga: 4 Lokasi Wisata Alam Sekitar Balikpapan-Samarinda, Bisa Berinteraksi dengan Hewan!

Menurutnya, hal ini dapat menjadi salah satu upaya untuk mengoptimalkan potensi wisata yang ada dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi perputaran ekonomi masyarakat.

“Sebab itu kita inginnya pemerintah bisa lebih proaktif lagi di tengah kendala-kendala yang ada,” pungkasnya.

(*)