Breaking News

Berita Nasional Terkini

Kapan Bulan Suro 2024 dan Penjelasan Apa Saja Larangan dan Tradisi yang Dilakukan Masyarakat Adat

Informasi dan rincian kapan bulan Suro 2024 dan penjelasan terkait larangan dan tradisi yang biasa dilakukan ketika malam 1 Suro.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Canva.com
MALAM 1 SURO - Informasi dan rincian kapan bulan Suro 2024 dan penjelasan terkait larangan dan tradisi yang biasa dilakukan ketika malam 1 Suro. 

TRIBUNKALTIM.CO - Menjadi pertanyaan kapan bulan Suro 2024 atau Malam 1 Suro?

Inilah penjelasan terkait tradisi yang biasanya dilakukan masyarakat adat dann larangan yang dipatuhi ketika malam 1 Suro.

Bulan Suro 2024 Tradisi, Larangan, dan Keyakinan yang Masih Dipegang Teguh

Bulan Suro, yang jatuh pada tanggal 8 Juli 2024, bertepatan dengan hari Senin Legi, telah berlalu.

Namun, meskipun telah lewat, bulan ini selalu menarik untuk dibahas mengingat tradisi, larangan, dan keyakinan yang melingkupinya masih sangat kental di kalangan masyarakat adat, khususnya masyarakat Jawa.

Berikut ini beberapa informasi mendetail mengenai Bulan Suro 2024, termasuk larangan dan tradisi yang dilakukan masyarakat adat.

Larangan-larangan di bulan Suro

Bulan Suro dianggap sebagai bulan yang penuh dengan pantangan dan kesialan oleh banyak masyarakat Jawa. Berikut beberapa larangan yang dipercaya

1. Melakukan Pernikahan

Pernikahan di bulan Suro sangat dihindari karena dipercaya akan membawa kesialan dan ketidakberuntungan dalam rumah tangga.

Kepercayaan ini membuat banyak pasangan memilih menunda pernikahan hingga bulan Suro berakhir.

2. Bepergian Jauh

Melakukan perjalanan jauh selama bulan Suro dianggap dapat mendatangkan malapetaka.

Hal ini disebabkan keyakinan bahwa bulan ini adalah bulan di mana energi negatif dan bencana lebih mudah terjadi.

3. Memulai Usaha Baru

Memulai usaha baru pada bulan Suro dipercaya akan mendatangkan berbagai rintangan dan hambatan.

Oleh karena itu, banyak pengusaha yang menunda peluncuran usaha baru mereka hingga bulan berikutnya.

4. Pindah Rumah

Pindah ke rumah baru di bulan Suro juga dianggap membawa kesialan bagi penghuninya.

Keyakinan ini membuat banyak orang memilih untuk menunda kepindahan hingga bulan yang lebih baik.

5. Berkata Kasar

Berkata kasar dan melakukan tindakan tidak sopan sangat dihindari selama bulan Suro, karena dipercaya dapat mendatangkan hal-hal negatif dan musibah.

Tradisi-Tradisi di Bulan Suro

Selain berbagai larangan, Bulan Suro juga dikenal dengan berbagai tradisi dan ritual yang masih dilaksanakan hingga saat ini

1. Malam Satu Suro 

Malam Satu Suro, atau malam pertama di bulan Suro, dianggap sebagai malam yang paling keramat.

Banyak masyarakat Jawa yang melakukan berbagai ritual, seperti meditasi, tirakat, dan memandikan benda pusaka.

Ritual-ritual ini dilakukan untuk membersihkan diri secara spiritual dan memohon perlindungan.

2. Kirab Budaya

Di beberapa daerah, tradisi kirab budaya diadakan untuk memperingati Bulan Suro. Kirab ini menampilkan berbagai kesenian dan budaya tradisional, seperti wayang kulit, tari-tarian, dan arak-arakan benda-benda pusaka. Tradisi ini selain sebagai bentuk penghormatan, juga sebagai upaya menjaga dan melestarikan budaya lokal.

3. Upacara Sedekah Laut

Di daerah pesisir, tradisi sedekah laut diadakan sebagai bentuk syukur dan tolak bala.

Upacara ini melibatkan masyarakat setempat yang memberikan persembahan ke laut untuk memohon keselamatan dan kelancaran rezeki bagi para nelayan.

Sedekah laut seringkali diiringi dengan berbagai kegiatan budaya seperti tarian dan musik tradisional.

4. Ziarah Kubur

Ziarah kubur menjadi salah satu tradisi penting di Bulan Suro.

Masyarakat mengunjungi makam leluhur untuk mendoakan arwah mereka.

Ziarah ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan juga untuk mengingatkan diri tentang pentingnya menjaga hubungan dengan nenek moyang.

Keyakinan dan Pengaruh Budaya

Larangan dan tradisi di Bulan Suro sangat dipengaruhi oleh kepercayaan adat dan budaya Jawa yang kuat.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung kebenaran dari larangan dan tradisi tersebut, mereka tetap dijalankan dengan penuh kepercayaan dan penghormatan oleh banyak masyarakat.

Bulan Suro sering dianggap sebagai bulan yang penuh misteri dan kekuatan gaib.

Keyakinan ini mencerminkan pandangan masyarakat terhadap keseimbangan antara dunia nyata dan dunia gaib, serta bagaimana mereka mencoba menjaga harmoni antara keduanya.

Tahun Baru Islam dan Bulan Suro

Sebagai informasi tambahan, Tahun Baru Islam 1446 Hijriah jatuh pada tanggal 7 Juli 2024, sehari sebelum tanggal 1 Suro.

Hal ini menunjukkan bahwa penanggalan Jawa dan Islam seringkali berjalan beriringan, meskipun memiliki makna dan ritual yang berbeda.

Bulan Suro dengan segala tradisi, larangan, dan kepercayaannya tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya Jawa.

Meskipun zaman terus berubah, nilai-nilai dan kepercayaan ini masih dipegang teguh oleh banyak orang, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur dan upaya menjaga keseimbangan hidup.

Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan mengenai kekayaan budaya Indonesia. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved