Berita Nasional Terkini

APBN Defisit Rp 21,8 Triliun, Sri Mulyani Sebut Pendapatan Negara Menurun, Pengeluaran Meroket

APBN defisit hingga Rp 21,8 triliun, Sri Mulyani sebut pendapatan negara menurun sedangkan belanja meroket.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Doan Pardede
World Water Forum/Mosista Pambudi
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati dalam High Level Panel (HLP) 16 World Water Forum Ke-10, di Nusantara 2 Room, Bali International Convention Center, Bali, Selasa (21/05/2024). APBN defisit hingga Rp 21,8 triliun, Sri Mulyani sebut pendapatan negara menurun sedangkan belanja meroket. 

Dengan realisasi tersebut, Sri Mulyani menyebutkan, keseimbangan primer masih mencatatkan surplus, yakni Rp 184,2 triliun.

Keseimbangan primer merupakan total pendapatan negara dikurangi pengeluaran negara, di luar pembayaran utang.

Walaupun sudah mencatatkan defisit, Sri Mulyani bilang, pelaksanaan APBN masih sesuai rencana pemerintah.

Pasalnya, pada tahun ini pemerintah menyiapkan defisit APBN sebesar Rp 522,8 triliun atau setara 2,29 persen terhadap PDB.

"Jadi kalau sekarang (defisit) masih 0,1 persen, kita masih relative on track dengan total overall balance tahun ini," ucap Sri Mulyani.

Rupiah Anjlok Berimbas ke IKN

Anjloknya nilai tukar Rupiah berdampak pada pembangunan IKN di Kaltim, pemerintah langsung gelar sidang kabinet.

Nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS terus menurun.

Anjloknya Rupiah berimbas pada proyek-proyek pembangunan, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Kurs rupiah terhadap dollar AS kian melemah pada Jumat (21/6/2024) pagi hari.

Berdasarkan data Bloomberg, tercatat pada pukul 10.30 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,17 persen ke Rp 16.458 per dollar AS.

Selain itu, bank-bank besar nasional mulai menjual dollar AS dengan harga Rp 16.600.

Hal ini menyusul depresiasi yang dialami rupiah di pasar spot.

Dengan kondisi ini, bagaimana nasib proyek ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN)?

Menanggapi hal ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan, sektor yang terdampak dari melemahnya rupiah tidak hanya proyek IKN.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved