Film

Tren Nobar Film LAFRAN Mendekat ke IKN, Eksekutif Produser Harap Menginspirasi Generasi Muda

Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) dan Ahmad Doli Kurnia di Samarinda Kalimantan Timur

|
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Budi Susilo
HO/KAHMI
Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam nonton bareng soal film biopik Lafran Pane. Isi film menceritakan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri HMI, tetapi juga mengangkat nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menggelar nonton bareng (Nobar) dalam rangkaian roadshow Film LAFRAN, biopik Lafran Pane di salah satu bioskop di Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (24/6/2024).

Dengan pelaksanaan nobar ini, Film LAFRAN semakin dekat dengan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Hadir dalam acara ini, Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) dan Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan jajaran pengurus MW KAHMI Kalimantan Timur.

Nobar juga dihadiri tokoh masyarakat Kalimantan Timur, yakni:

  • Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik;
  • Anggota DPRD Provinsi Kaltim Syarkowi V. Zahry;
  • Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Sigit Wibowo;
  • Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli;
  • Eks Rektor Universitas Mulawarman Prof Masjaya, perwakilan Pemerintah Kota Samarinda, perwakilan Provinsi Kalimantan Timur.

Selain itu hadir juga mahasiwa hingga kader HMI Samarinda.

Sekitar 1.000 penonton tampak antusias menyaksikan film yang dibintangi oleh Dimas Anggara.

Baca juga: 6 Tuntutan HMI Saat Berunjuk Rasa di Gedung DPRD Balikpapan

Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Doli Kurnia Tandjung menekankan pentingnya menonton Film LAFRAN sebagai sarana untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.

Karena kata Doli, film yang digagas oleh Ketua Dewan Penasehat MN KAHMI Akbar Tanjung ini, tidak hanya menceritakan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri HMI, tetapi juga mengangkat nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Bukan cuma soal tentang pendirian HMI tapi lebih dari itu cerita tentang soal membangkitkan rasa nasionalisme, menanamkan cinta tanah air dan kebanggaan kita," ucap Doli.

Doli melanjutkan, dalam film berdurasi 99 menit ini, 65 menit di antaranya mengisahkan perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan.

Baca juga: BREAKING NEWS: HMI Demo di DPRD Balikpapan, Suarakan Tiga Persoalan Rakyat

Film ini kata Doli, juga menggambarkan bagaimana masyarakat sipil turut berjuang dalam menghadapi agresi militer pertama dan kedua setelah kemerdekaan.

“Sisanya 28 menit soal HMI. Itupun ada dialektika antara HMI dihadapkan dengan Masyumi dan seterusnya," jelas Doli.

Doli juga menyampaikan bahwa film ini penting untuk disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia, terutama para pelajar dan mahasiswa.

Ia juga berharap, setelah menonton Film LAFRAN, generasi muda semakin memiliki kecintaan dan tanggung jawab terhadap bangsa dan agama yang semakin kuat.

Film ini patut disampaikan kepada masyarakat, terutama adik-adik pelajar mahasiswa dan supaya usai menonton film LAFRAN.

"Maka dia bertambah cintanya kepada Indonesia, dan bertanggung jawab pada agamanya apapun agamanya," papar Doli.

Lebih lanjut, Doli menekankan gagasan dari Lafran Pane tidak hanya mengenai keindonesiaan dan keislaman, tetapi juga tentang menghargai keberagaman dan keagamaan secara umum.

“Artinya pendiri kita sadar betul bahwa menghargai keberagaman di Indonesia ini niscaya," ungkap Doli.

Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Film Sekawan Limo Kapan Tayang, Ini Jadwal/Tanggal, Sinopsis, Daftar Pemain

Di kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menekankan pentingnya film ini sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan kontribusi para pahlawan dalam sejarah Indonesia.

"Untuk melihat perjuangan Lafran Pane ini sebagai bakti kita untuk membangun bangsa dan negara," kata Akmal.

Secara terpisah, Eksekutif Produser Film LAFRAN dari KAHMI Muhammad Arief Rosyid Hasan menyebut, Film LAFRAN hadir sebagai alternatif inspiratif di tengah maraknya film horor yang mendominasi layar bioskop.

Sebab kata Arief, Film ini menceritakan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sarat dengan nilai-nilai nasionalisme serta cinta tanah air.

"Kami harap film ini dapat menginspirasi generasi muda di Samarinda maupun wilayah lain di Kaltim," beber Arief.

Keberadaan film LAFRAN di tengah gempuran film horor menjadi pilihan yang sangat positif bagi masyarakat.

"Terutama generasi muda yang membutuhkan contoh teladan dalam kehidupan mereka," tutur Arief.

Menurut Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015 ini, film dengan tema perjuangan seperti LAFRAN sangat penting untuk memperkaya wawasan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat.

“Dengan menonton film LAFRAN, kita bisa mendapatkan perspektif yang berbeda tentang sejarah bangsa kita, memahami lebih dalam tentang kontribusi tokoh-tokoh penting seperti Lafran Pane, dan bagaimana semangat mereka masih relevan hingga kini,” tandasnya.

Baca juga: Judul Film Ipar Adalah Maut Dianggap Terlalu Sinetron, Eliza Sifa: Ambil dari Hadist

Film LAFRAN diproduksi MN KAHMI berkolaborasi dengan Reborn Initiative dan Radepa Studio. Film ini juga dibintangi oleh sederet artis papan atas yakni Dimas Anggara yang berperan sebagai Lafran Pane.

Selain itu ada pula Mathias Muchus, Ariyo Wahab, Lala Karmela, Alfie Alfandi, Ratna Riantiarno, Farandika, hingga Nabil Lunggana.

Film LAFRAN merupakan sebuah film biopik yang mengisahkan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2017 oleh Presiden Joko Widodo.

Film LAFRAN juga telah tayang serentak di seluruh bioskop pada 20 Juni 2024 lalu.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved