Berita Nasioal Terkini

Meutya Hafid Berharap Ada Menteri Perempuan di Kabinet Prabowo-Gibran, 'Tapi Belum Tentu Saya'

Ini jawaban Ketua Komisi 1 DPR RI Meutya Hafid usai adanya isu dirinya menjadi Menteri Luar Negeri di kabinet Prabowo-Gibran.

KOMPAS.COM/IRFAN KAMIL
Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR RI. Meutya berharap ada menteri perempuan di kabinet Prabowo-Gibran. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ini jawaban Ketua Komisi 1 DPR RI Meutya Hafid usai adanya isu dirinya menjadi Menteri Luar Negeri di kabinet Prabowo-Gibran.

Ya, Meutya Hafid membantah ditawari menjadi Menlu di kabinet Prabowo-Gibran.

Menurut Meutya Hafid, perihal jabatan menteri adalah hak prerogatif presiden. 

"Tawaran-tawaran mah nggak, enggak ada, enggak ada. Jadi ini prerogatif presiden gitu ya itu aja," ucap Meutya. 

Baca juga: Pengamat Prediksi Anies dan Ganjar akan Menolak jika Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

"Belum ada, belum ada pembahasan sepenuhnya, prerogatif presiden terpilih Pak Prabowo."

Kendati demikian, Meutya berharap ada perempuan dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR RI. Meutya berharap ada menteri perempuan di kabinet Prabowo-Gibran.
Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR RI. Meutya berharap ada menteri perempuan di kabinet Prabowo-Gibran. (KOMPAS.COM/IRFAN KAMIL)

"Ya pasti kita ingin ada perempuan ya, sebagaimana pemerintahan saat ini kan juga ada perempuan gitu.

Tapi kan perempuannya belum tentu saya, kita lihat pokoknya nunggu Pak Prabowo kan prerogatifnya sepenuhnya di beliau," ujar Meutya. 

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi pemenang Pilpres 2024. Salah satu partai politik yang mendukung adalah Partai Golkar, dimana Meutya Hafid sebagai kadernya.

Meutya juga membantah anggapan yang menyebut Golkar meminta jatah menteri di kabinet pemerintahan Prabowo.

Namun, ia mendengar ada tawaran lima kursi menteri untuk partai berlambang pohon beringin itu.

"Kemarin kan pernyataan ketum lima ya, beliau yang lebih tahu. Nanti saya salah menjawab lagi, tapi kan itu yang disodorkan, pada akhirnya sepenuhnya hak prerogatif Pak Prabowo," ujar Meutya.

Sebelumnya, politikus senior Partai Golkar Idrus Marham mengaku mendapat informasi bahwa partainya akan mendapatkan lima kursi pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar ini menyebutkan, partainya tidak keberatan dengan jatah lima kursi tersebut.

"Yang disampaikan itu (Golkar dapat 5 kursi) dengar-dengarnya begitu. Ya kalau tambah alhamdulillah, enggak tambah kita ada peran-peran lain ya Golkar itu," kata Idrus di Kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved