Berita Balikapan Terkini
Hipertensi Bisa Picu Komplikasi Berat? Penjelasan Dokter Penyakit Dalam Siloam Hospital Balikpapan
Ia juga mengatakan, hipertensi bisa terjadi pada berbagai kalangan usia, bahkan usia yang lebih dini.
Penulis: Ardiana | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Konsumsi red meat atau daging merah secara berlebihan dapat mengakibatkan penumpukan sisa metabolit yang berlebihan pula.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospital Balikpapan, dr. Shelly Laksmisari, SpPD- FINASIM.
Ia mengatakan, daging merah kaya akan kandungan Acyl-Carnitine yang akan dimetabolisme melalui mikrobiota usus dan enzim hati, sehingga menjadi TMAO (TriMethylAcid-N-Oxide) dan menghasilkan metabolit pada serum dan urine.
Baca juga: Reaksi DPRD Balikpapan soal Rencana Membuat Lapangan Latihan Stadion Batakan yang Butuh Rp10 Miliar
Metabolit TMAO inilah, kata dia, yang terbukti berperan penting dalam beberapa proses perusakan dinding endothel pembuluh darah, stress oksidatif , atherosklerosis dan penuaan pembuluh darah.
"Gangguan pada dinding pembuluh darah sangat berkaitan dengan proses peningkatan tekanan yang mengalir di pipa pembuluh darah, dan kondisi inilah yg di kenal dengan hipertensi (tekanan darah tinggi)," ujarnya, Sabtu (29/6/2024).
Ia juga mengatakan, hipertensi bisa terjadi pada berbagai kalangan usia, bahkan usia yang lebih dini.
Sebab, imbuhnya, selain faktor genetik, hipertensi juga sangat dipengaruhi gaya hidup.
Tak ayal, hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asupan yang tinggi kadar garam secara berlebihan, processed food yang beragam.
Terlebih dengan "sedentary lifestyle" atau kurangnya aktifitas fisik yang memicu resiko hipertensi di usia muda semakin meningkat dan mengancam komplikasi berat, seperti gagal ginjal, serangan jantung koroner atau stroke.
"Bila terbukti hipertensi usia muda, penting sekali untuk monitor dan mengendalikan dengan terapi yang sesuai untuk mencegah komplikasi, keburu terjadi di organ besar seperti ginjal, jantung dan otak," jelasnya.
'Komplikasi berat itu sejatinya yang kita upayakan untuk dicegah dengan cara screening, monitor ketat dan terapi yang efektif," lanjut dr. Shelly.
Untuk itu, ia menyarankan beberapa hal yang dilakukan saat memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Seperti berobat secara teratur dan berkelanjutan, serta melakukan evaluasi pada data-data penunjang secara berkala, diantaranya data laboratorium sample darah dan urine, rontgen dada, rekam jantung, hingga treadmill test.
"Bila terindikasi, akan dilakukan tindakan rescue di bidang jantung," pungkasnya.(*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Komisi I DPRD Balikpapan Soroti Validasi Data Kependudukan, Dorong Perbaikan Layanan Disdukcapil |
![]() |
---|
Kualitas Air Bersih di Balikpapan Disorot, Pengamat: PTMB Harus Tuntaskan Masalah dari Hulu ke Hilir |
![]() |
---|
Angkasa Pura Kerja Sama Kejari Balikpapan untuk Perkuat Perlindungan Hukum Tata Kelola Bandara |
![]() |
---|
RSUD Beriman Luncurkan Inovasi SIAGA, Pengaduan Pegawai kini Berbasis Digital |
![]() |
---|
Pertamina Unit Balikpapan Gelar Sosialisasi Penanganan Tumpahan Minyak Bersama KSB dan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.