Tribun Kaltim Hari Ini

Wow, PDRB Bontang Naik Rp5 Triliun, Pertumbuhan Ekonomi Kota Bontang Meningkat

PDRB Kota Bontang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2022, Rp63,11 triliun menjadi Rp68,11 triliun pada 2023.

Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
INDUSTRI - Ilustrasi. Pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang menunjukkan tren positif seiring dengan pertumbuhan industri di kota ini. 

BONTANG, TRIBUNKALTIM.CO - Pertumbuhan ekonomi Kota Bontang menunjukkan tren positif.

Hal itu diungkap Wali Kota Basri Rase mengacu data yang dirilis Badan Pusat Statistik April lalu, terkait pendapatan domestik regional bruto (PDRB) 2023.

PDRB Kota Bontang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2022, Rp63,11 triliun menjadi Rp68,11 triliun pada 2023, artinya terdapat kenaikan sekitar Rp 5 triliun.

"Berdasarkan data BPS, ada kenaikan sekitar Rp 5 triliun dari tahun sebelumnya. Rp63 triliun menjadi Rp 68 triliun," kata Basri, Senin, (1/7/2024).

Menurut Basri, kenaikan PDRB ini sebagian besar dipengaruhi struktur ekonomi industri pengolahan nasional yang berdiri di Bontang yaitu, PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Badak LNG.

Selain itu, perusahaan swasta lainnya juga memberikan andil seperti PT. Kaltim Nitrate Indonesia sebagai penghasil Amnonium Nitrat, PT. Kaltim Parna Industri sebagai produsen Amoniak, dan PT. Black Bear Resources sebagai penghasil Ammonium Nitrate Emulsion.

Meski demikian, Basri menyakini tanpa kolaborasi seluruh stakeholder perekonomi di Bontang tidak mungkin dapat meningkat signifikan.

"Ini karena adanya kolaborasi antara dari stakeholder yang ada. Khususnya peran Kepolisian yang secara nyata berperan menjaga kondisi kamtibmas," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPS Kota Bontang Widiyantono membenarkan informasi yang diungkap Wali Kota Basri.

Ia menjelaskan industri pengolahan mempengaruhi perekonomian Kota Bontang sekitar 78-80 persen setiap tahunnya.

Kehadiran beberapa perusahaan yang utamanya bergerak di bidang industri kimia tersebut menjadi trigger bagi pergerakan ekonomi

Disisi lain peningkatan PDRB ini juga dipengaruhi oleh infrastruktur, atau dikenal dengan istilah lapangan usaha konstruksi.

Lapangan usaha tersebut sangat dibutuhkan dalam mengerakan ekonomi masyarakat, seperti pembangunan pabrik, jalan, gedung perkantoran, dan rumah tempat tinggal yang meningkat permintaannya seiring bertambah jumlah penduduk.

“Dengan peranan mencapai di atas 6 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir dan meningkat menjadi 7,37 persen di tahun 2023, Lapangan Usaha Konstruksi menempati urutan kedua di dalam struktur perekonomian Kota Bontang,” ujar Widiyantono.

Selanjutnya di dalam struktur perekonomian Kota Bontang dipengaruhi oleh usaha perdagangan besar dan ecaran. Kemudian usaha transportasi dan pergudangan dengan peranan sebesar 3,39 dan 1,85 persen di tahun 2023. (mrd) (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved