Sejarah

5 Juli Ditetapkan Sebagai Hari Bulu Tangkis Sedunia, Sejarah dan Perjalanan Olahraga Badminton Ini

Hari Bulu Tangkis Sedunia dirayakan 5 Juli, merupakan momen istimewa bagi komunitas bulu tangkis di seluruh dunia untuk merayakan dan mempromosikan.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Canva.com
HARI BULU TANGKIS SEDUNIA - Hari Bulu Tangkis Sedunia dirayakan 5 Juli, merupakan momen istimewa bagi komunitas bulu tangkis di seluruh dunia untuk merayakan dan mempromosikan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Memperingati Hari Bulu Tangkis Sedunia, yang dirayakan setiap tanggal 5 Juli, merupakan momen istimewa bagi komunitas bulu tangkis di seluruh dunia untuk merayakan dan mempromosikan olahraga yang digemari banyak orang ini.

Perayaan ini tidak lepas dari sejarah panjang bulu tangkis dan peran federasi internasional dalam mengembangkannya.

Sejarah perayaan ini berawal dari upaya mempopulerkan bulu tangkis oleh federasi internasional, yang dimulai dengan turnamen-turnamen awal.

Kejuaraan bulu tangkis pertama yang tidak resmi untuk pria diadakan pada tahun 1899, diikuti oleh turnamen pertama untuk wanita setahun kemudian.

Kejuaraan dunia resmi pertama yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) berlangsung pada tahun 1977.

Selain kejuaraan dunia, berbagai turnamen bulu tangkis regional, nasional, dan zona juga diadakan di berbagai negara.

Turnamen-turnamen ini memainkan peran penting dalam memperluas popularitas bulu tangkis dan mengukuhkan posisinya sebagai olahraga internasional yang disukai banyak orang.

Sejarah Bulu Tangkis

Bulu tangkis, atau yang dikenal sebagai badminton, memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri hingga lebih dari 2000 tahun lalu.

Olahraga ini berasal dari permainan kuno yang dimainkan di berbagai belahan dunia seperti Tiongkok, India, dan Yunani.

Hari Bulu Tangkis Sedunia dipilih pada tanggal 5 Juli bersamaan dengan pembentukan Federasi Bulu Tangkis Dunia atau Badminton World Federation pada tahun 1934.

BWF merupakan badan pengatur global yang bertanggung jawab dalam mengatur dan mengembangkan bulu tangkis di seluruh dunia.

Melalui kerja sama dengan negara-negara anggota, BWF berupaya mempromosikan dan meningkatkan popularitas serta kualitas olahraga bulu tangkis.

Bulu tangkis memiliki sejarah panjang yang dimulai pada abad ke-19 di Inggris.

Laman badmintonproffesor.com menyebutkan olahraga ini awalnya dikenal dengan nama poona yang dimainkan oleh perwira tentara Inggris yang ditempatkan di India pada tahun 1860-an dan berkembang menjadi permainan populer di kalangan elit Inggris.

Badminton pertama kali dimainkan di Beaufort di Gloucestershire, Inggris, sekitar tahun 1873.

Mengutip britannica.com kejuaraan bulu tangkis tidak resmi pertama untuk pria diadakan pada tahun 1899, dan turnamen bulu tangkis pertama untuk wanita diatur pada tahun berikutnya.

Sedangkan kejuaraan dunia pertama BWF diadakan pada tahun 1977.

Sejumlah turnamen bulu tangkis regional, nasional, dan zona diadakan di beberapa negara.

Yang paling terkenal adalah Kejuaraan All England.

Turnamen internasional terkenal lainnya termasuk Piala Thomas untuk kompetisi beregu putra dan Piala Uber untuk kompetisi beregu putri.

Bulu tangkis pertama kali muncul di Olimpiade sebagai olahraga demonstrasi pada tahun 1972 dan sebagai olahraga eksibisi pada tahun 1988.

Pada Olimpiade 1992, bulu tangkis menjadi olahraga Olimpiade dengan medali penuh dengan kompetisi tunggal putra dan putri (satu lawan satu) dan ganda (dua lawan dua). Ganda campuran diperkenalkan pada Olimpiade 1996.

Permainan Kuno

- Ti Jian Zi (Tiongkok): Sebuah permainan yang menggunakan kaki untuk memukul kok tanpa raket.

- Battledore and Shuttlecock (Eropa): Pada abad ke-16, permainan ini sangat populer di kalangan anak-anak.

Mereka menggunakan battledore (sejenis tongkat) untuk memukul shuttlecock (kok) ke udara selama mungkin tanpa menjatuhkannya.

Permainan Poona

Pada abad ke-19, perwira-perwira militer Inggris yang bertugas di India mengamati permainan tradisional setempat yang disebut "Poona."

Mereka kemudian membawa permainan ini kembali ke Inggris, di mana permainan ini mulai diadaptasi dan dikembangkan lebih lanjut.

Nama "badminton" diambil dari Badminton House di Gloucestershire, Inggris, tempat keluarga Duke of Beaufort mengadakan pertemuan dan bermain bulu tangkis di rumah mereka.

Ini sekitar tahun 1873 ketika bulu tangkis pertama kali dimainkan dengan aturan yang mendekati bentuk modernnya.

Pembentukan Federasi Bulu Tangkis Internasional

Federasi Bulu Tangkis Internasional (International Badminton Federation/IBF), yang kini dikenal sebagai Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF), didirikan pada tahun 1934.

Negara-negara pendiri termasuk Kanada, Denmark, Inggris, Perancis, Belanda, Irlandia, Selandia Baru, Skotlandia, dan Wales.

Tujuan utama pendirian IBF adalah untuk menyatukan dan mengatur standar permainan bulu tangkis di seluruh dunia.

Perkembangan dan Popularitas

Seiring berjalannya waktu, bulu tangkis menjadi salah satu olahraga raket yang paling populer di dunia, terutama di Asia.

Negara-negara seperti Tiongkok, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, dan Jepang menjadi kekuatan besar dalam olahraga ini, meraih banyak medali di berbagai ajang kompetisi internasional seperti Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan Piala Thomas.

Lahirnya Hari Bulu Tangkis Sedunia

Hari Bulu Tangkis Sedunia pertama kali diperkenalkan oleh BWF pada tahun 2015.

Tujuannya adalah untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi dalam olahraga bulu tangkis di seluruh dunia.

Hari ini dirancang untuk mengajak orang-orang dari berbagai latar belakang, baik pemula maupun profesional, untuk terlibat dalam kegiatan bulu tangkis, dari bermain dan berlatih hingga menonton pertandingan.

Aktivitas dan Perayaan

Pada Hari Bulu Tangkis Sedunia, berbagai kegiatan dan acara diadakan di seluruh dunia, termasuk:

- Turnamen dan Kompetisi: Banyak klub dan federasi nasional mengadakan turnamen khusus untuk merayakan hari ini.

- Klinik Pelatihan: Sesi pelatihan untuk pemain pemula dan amatir, seringkali dipandu oleh pemain profesional atau pelatih berpengalaman.

- Kegiatan Sosial: Event amal dan kegiatan sosial yang menggabungkan bulu tangkis dengan kegiatan penggalangan dana atau kesadaran sosial.

- Promosi di Media Sosial: BWF dan organisasi bulu tangkis lainnya memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan acara dan berbagi kisah inspiratif dari komunitas bulu tangkis.

Hari Bulu Tangkis Sedunia juga menjadi momen bagi BWF untuk mempromosikan nilai-nilai olahraga seperti fair play, kerja sama tim, dan kesehatan.

Selain itu, ini juga menjadi platform untuk memperkenalkan inovasi terbaru dalam teknik permainan, peralatan, dan teknologi yang mendukung perkembangan olahraga bulu tangkis.

Masa Depan Hari Bulu Tangkis Sedunia

BWF terus berupaya untuk memperluas jangkauan dan dampak Hari Bulu Tangkis Sedunia.

Dengan dukungan dari komunitas global, diharapkan bahwa partisipasi dan apresiasi terhadap bulu tangkis akan terus meningkat, menjadikan olahraga ini semakin inklusif dan mendunia.

Melalui Hari Bulu Tangkis Sedunia, BWF berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk memulai perjalanan mereka dalam bulu tangkis, serta memperkuat semangat persatuan dan persahabatan melalui olahraga yang dicintai oleh jutaan orang di seluruh dunia. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved