Berita Samarinda Terkini
Stok Kartu Uang Elektronik di Retail Samarinda Langka, Pemkot Mulai Terapkan Parkir Nontunai
Stok kartu uang elektronik di retail Samarinda langka seiring Pemkot yang mulai terapkan parkir nontunai.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Rita Noor Shobah
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengimbau masyarakat untuk membeli kartu uang elektronik di beberapa bank saja.
Sebab ia menjelaskan bahwa sistem nontunai ini justru menawarkan kemudahan bagi masyarakat.
Dengan menggunakan kartu elektronik, masyarakat tak perlu lagi mengambil karcis parkir.
"Dapat digunakan untuk pembayaran di empat bank, seperti BNI, BCA, BRI, dan Mandiri," urainya.
Selain itu, Manalu juga menegaskan agar masyarakat segera menerapkan kebijakan ini. Sebab nantinya, bagi masyarakat yang masih membayar parkir secara tunai, akan dikenakan sanksi dengan tarif maksimal, yaitu Rp 15 ribu untuk roda dua dan Rp 30 ribu untuk roda empat.
"Kita sudah ajukan Peraturan Walikota-nya dan akan terbitkan Surat Keterangan-nya, supaya masyarakat tidak lagi menggunakan cash untuk parkir di mall-mall," bebernya.
Pemkot Samarinda Terapkan Sistem Pembayaran nontunai dengan Kartu Elektronik Tapcash
Pemkot Samarinda berlakukan sistem pembayaran parkir nontunai sejak 1 Juli 2024, di seluruh area parkir di pusat perbelanjaan dan mall di ibu kota Kalimantan Timur itu.
Salah satu jenis kartu elektronik yang dapat digunakan oleh masyarakat adalah Tapcash BNI.
Pemkot Samarinda bermaksud untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan retribusi parkir melalui sistem nontunai ini.
Baca juga: Bandara Kalimarau di Berau Kaltim Beri Toleransi ke Warga yang tak Punya TapCash BNI
Harapannya, kebocoran pendapatan parkir dapat diminimalisasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan parkir menjadi lebih terjamin.
Selain itu, sistem ini juga diyakini dapat mempercepat proses pembayaran dan mengurangi antrean di loket parkir, terlebih jika menggunakan kartu elektronik.
Grace, salah satu penjual kartu Tapcash BNI, berbagi pengalamannya dalam menjual dan memperkenalkan kartu ini kepada masyarakat.
Ia mengaku, hal ini lantaran melihat bahwa aturan ini baru saja diterapkan di Kota Samarinda.
Belum lagi, ia mengetahui bahwa kartu elektronik yang biasanya tersedia di setiap retail, kini sudah mulai langka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.