Berita Samarinda Terkini

Stok Kartu Uang Elektronik di Retail Samarinda Langka, Pemkot Mulai Terapkan Parkir Nontunai

Stok kartu uang elektronik di retail Samarinda langka seiring Pemkot yang mulai terapkan parkir nontunai.

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
PARKIR NON TUNAI - Penerapan parkir non-tunai di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mulai resmi diberlakukan di beberapa tempat. Masyarakat lebih banyak favorit menggunakan kartu uang elektronik ketimbang memapai aplikasi dompet digital. Stok kartu uang elektronik di retail Samarinda langka seiring Pemkot yang mulai terapkan parkir non-tunai. 

TRIBUNKALTIM.CO - Stok kartu uang elektronik di retail Samarinda langka seiring Pemkot yang mulai terapkan parkir nontunai.

Pemkot Samarinda sudah mulai menerapkan pembayaran parkir nontunai sejak 1 Juli 2024.

Imbas kebijakan ini, masyarakat pun harus memiliki kartu uang elektronik.

Pasokan kartu uang elektronik di sejumlah retail, seperti Indomaret, Alfamidi dan Era Mart di Kota Samarinda, Kalimantan Timur belakangan ini mulai kosong.

Baca juga: Manalu Klaim Warga Samarinda Lebih Pilih Kartu Uang Elektronik Ketimbang Dompet Digital

Saat ditemui TribunKaltim.co, sejumlah warga akui, mengeluh pasokan kartu uang elektronik mulai sulit dicari di pasaran.

Satu di antaranya diungkapkan oleh Ayu, warga Kelurahan Air Putih Kecamatan Samarinda Ulu, Selasa (2/7/2024). 

Dia menjelaskan, tiga hari terakhir ini mencari kartu elektronik di beberapa retail. Alhasil, stok kartu elektronik ludes.

"Saya sudah ke Indomaret dan Alfamidi di dekat rumah. Sampai ke arah kota juga kosongan semua," ungkapnya.

Sementara itu, warga lain yakni Azhariyanti, mengaku bahwa saat ini ia sangat sering mengunjungi beberapa mall untuk memenuhi beberapa keperluannya.

Senada dengan Ayu, ia mengaku kesulitan mencari kartu uang elektronik di sejumlah retail.

lihat fotoKARTU UANG ELEKTRONIK - Ilustrasi sebuah retail mini market di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Pasokan kartu uang elektronik di sejumlah retail, seperti Indomaret, Alfamidi dan Era Mart di Kota Samarinda, Kalimantan Timur belakangan ini mulai kosong, Selasa (2/7/2024). 
KARTU UANG ELEKTRONIK - Ilustrasi sebuah retail mini market di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Pasokan kartu uang elektronik di sejumlah retail, seperti Indomaret, Alfamidi dan Era Mart di Kota Samarinda, Kalimantan Timur belakangan ini mulai kosong, Selasa (2/7/2024). 

"Kalau dulu ada saja, saya lihat di depan kasir, sekarang sudah jarang lagi. Makanya saya pakai Qris saja, soalnya tidak sempat pergi ke bank," ujarnya.

Penelusuran TribunKaltim.co di beberapa retail kawasan Jalan Cendana, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Siraj Salman, dan Jalan Juanda, juga tak memiliki stok kartu uang elektronik.

Penjaga kasir retail mengatakan, kekosongan stok ini sudah sejak beberapa hari lalu.

Baca juga: Dishub Kota Samarinda Akan Segera Berlakukan Parkir Non Tunai, Ini Cara Bayar Pakai Uang Elektronik

Di masing-masing retail Indomaret, hanya kebagian 4 hingga 5 kartu saja. Sementara di retail Era Mart, kebagian sekitar 20 kartu.

"Kalau restock kami tunggu dari bank saja. Belum tahu kapan ada lagi. Orang-orang ada yang bolak-balik juga menanyakan kartu uang elektronik," ungkap salah satu penjaga kasir Era Mart di Jalan Cendana, Kota Samarinda.

PARKIR DI SAMARINDA - Ilustrasi antrean parkir non tunai di Bigmall Samarinda, Kalimantan Timur.
PARKIR DI SAMARINDA - Ilustrasi antrean parkir non tunai di Bigmall Samarinda, Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA)

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengimbau masyarakat untuk membeli kartu uang elektronik di beberapa bank saja.

Sebab ia menjelaskan bahwa sistem nontunai ini justru menawarkan kemudahan bagi masyarakat.

Dengan menggunakan kartu elektronik, masyarakat tak perlu lagi mengambil karcis parkir. 

"Dapat digunakan untuk pembayaran di empat bank, seperti BNI, BCA, BRI, dan Mandiri," urainya. 

Selain itu, Manalu juga menegaskan agar masyarakat segera menerapkan kebijakan ini. Sebab nantinya, bagi masyarakat yang masih membayar parkir secara tunai, akan dikenakan sanksi dengan tarif maksimal, yaitu Rp 15 ribu untuk roda dua dan Rp 30 ribu untuk roda empat.

"Kita sudah ajukan Peraturan Walikota-nya dan akan terbitkan Surat Keterangan-nya, supaya masyarakat tidak lagi menggunakan cash untuk parkir di mall-mall," bebernya. 

Pemkot Samarinda Terapkan Sistem Pembayaran nontunai dengan Kartu Elektronik Tapcash

Pemkot Samarinda berlakukan sistem pembayaran parkir nontunai sejak 1 Juli 2024, di seluruh area parkir di pusat perbelanjaan dan mall di ibu kota Kalimantan Timur itu.

Salah satu jenis kartu elektronik yang dapat digunakan oleh masyarakat adalah Tapcash BNI.

Pemkot Samarinda bermaksud untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan retribusi parkir melalui sistem nontunai ini.

Baca juga: Bandara Kalimarau di Berau Kaltim Beri Toleransi ke Warga yang tak Punya TapCash BNI

Harapannya, kebocoran pendapatan parkir dapat diminimalisasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan parkir menjadi lebih terjamin.

Selain itu, sistem ini juga diyakini dapat mempercepat proses pembayaran dan mengurangi antrean di loket parkir, terlebih jika menggunakan kartu elektronik.

Grace, salah satu penjual kartu Tapcash BNI, berbagi pengalamannya dalam menjual dan memperkenalkan kartu ini kepada masyarakat.

Ia mengaku, hal ini lantaran melihat bahwa aturan ini baru saja diterapkan di Kota Samarinda.

Belum lagi, ia mengetahui bahwa kartu elektronik yang biasanya tersedia di setiap retail, kini sudah mulai langka.

“Saya pikir masyarakat wajib melek teknologi dan mendukung cashless. Karena sudah ada ketentuan wajib parkir nontunai,” ujar Grace.

Baca juga: BNI Luncurkan Kartu TapCash Spesial "2 Baddies" NCT 127

Grace mencatat, dalam sehari ada saja masyarakat yang mulai antusias untuk membeli Tapcash ini, meski beberapa warga di antaranya belum familiar dengan penggunaan kartu elektronik ini.

“Ada saja 1 - 3 orang perhari yang beli. Mereka tetap tertarik dan bertanya cara penggunaannya, dan kami memberikan penjelasan serta panduan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kartu Tapcash BNI dapat diisi ulang melalui berbagai metode seperti BNI banking, ATM, ritel Indomaret dan Alfamidi, serta platform online seperti Tokopedia.

Pengguna juga dapat memperbarui saldo mereka menggunakan aplikasi Blibli dengan fitur Tapcash Go.

Namun tidak hanya dari bank BNI saja, kartu Tapcash juga didukung oleh banyak bank lainnya, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memilih sesuai preferensi mereka.

Menariknya, bagi calon pengguna bisa menambahkan desain kartu Tapcash sesuaikan dengan keinginannya. Dengan catatan, terdapat biaya tambahan untuk pembuatan desain.

“Untuk desain kartu juga bisa, bahkan ada yang request gambar. Jadi tidak terkesan kuno,” jelasnya.

Harga per kartu Tapcash adalah Rp 35 ribu tanpa saldo, tetapi pembeli juga bisa meminta kartu diisi saldo sesuai kebutuhan.

Grace mengingatkan pentingnya menjaga kondisi kartu agar tidak lecet atau rusak, karena hal ini dapat mempengaruhi kemampuan kartu untuk terbaca oleh sistem.

“Teman-teman perlu memperhatikan kondisi kartu juga, jangan sampai lecet karena kalau lecet dikhawatirkan tidak dapat terbaca sistemnya,” tuturnya.

Salah satu pengguna Tapcash BNI, Jay, mengaku sangat terbantu dengan penggunaan ini. Terlebih, dirinya sering kali mengunjungi mal-mal untuk berbagai keperluan.

“Enak, tinggal tap in tap out,” sebutnya.

Jay sangat mendukung kebijakan baru ini dan berharap masyarakat yang belum terbiasa dapat segera beradaptasi.

“Kalau dibilang ribet enggak, karena tanpa perlu karcis keluar dan nunggu lama. Hanya saja masyarakat belum mencoba, makanya banyak yang bilang ribet,” tuturnya.

Plus dan Minus Kartu Tapcash BNI

Grace menjelaskan bahwa kartu elektronik memang sangat efisien dan menghemat waktu. Sehingga para pengguna tak perlu lagi menunggu karcis, dan memberi karcis kepada petugas gate parkir di setiap pusat perbelanjaan dan mal di Kota Samarinda.

Sistem tap in dan tap out ini sekaligus meminimalisir penggunaan kertas.

Namun, ia mengingatkan tentang salah satu kekurangan kartu elektronik seperti Tapcash, yaitu jika kartu hilang, pengguna tidak dapat melacak atau mengganti saldo yang hilang.

Berbeda dengan kartu ATM yang memiliki nomor identitas rekening, kartu elektronik seperti Tapcash tidak memiliki sistem identifikasi yang memungkinkan pemulihan saldo yang hilang.

“Sebab itu pengguna tetap harus berhati-hati, jangan sampai hilang, apalagi jika kartu ada saldonya,” tutup Grace. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved