Ibu Kota Negara

'Indonesia X' Eksperimen Menuju Indonesia Emas 2045, Peta Jalan Pendidikan Disiapkan di IKN Kaltim

Istilah Indonesia X mencuat seiring dengan berjalannya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

Kompas.com
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Istilah Indonesia X mencuat seiring dengan berjalannya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). 

TRIBUNKALTIM.CO - Istilah Indonesia X mencuat seiring dengan berjalannya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

Usut punya usut, ternyata Indonesia X erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia.

Lantas, apa sesungguhnya maksud dari Indonesia X?

Indonesia X atau Eksperimen dalam rangka transformasi menuju Indonesia Emas 2045, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyiapkan Peta Jalan Pendidikan.

Baca juga: 5 Daftar Proyek IKN di Kaltim yang Ditargetkan Kelar Dibangun pada Juli 2024, Tuntas Sebelum HUT RI

Baca juga: Prediksi Kelanjutan IKN di Kaltim, Anggaran Seadanya, Rencana yang sangat High Tech Sulit Diwujudkan

Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin menuturkan, peta jalan ini merupakan penyederhanaan dari kebijakan Program Merdeka Belajar yang harus disiapkan dan ditata dengan sangat baik melalui pedoman (guidance) yang jelas.

"Kami buat alurnya melalui peta jalan ini, sehingga target-target pendidikan akan terwujud. ini sangat penting karena IKN itu kecil, wilayahnya kecil, sekolah-sekolahnya juga kecil," ujar Alimuddin, kepada Kompas.com, di Balikpapan, Senin (8/7/2024).

Alimuddin menuturkan, Peta Jalan Pendidikan IKN ini akan mengakomodasi masukan-masukan dari para pemerhati pendidikan, orangtua, guru, masyarakat, termasuk para siswa.

Masukan-masukan ini akan dipetakan menjadi kebijakan yang lebih sederhana dari Program Merdeka Belajar yang sudah berjalan selama hampir empat tahun.

Baca juga: Skenario Sektor Kesehatan Saat 17 Agustus di IKN Nusantara, Jokowi-Prabowo Serta 8 Ribu Orang Hadir

Alimuddin juga memastikan, peta jalan ini akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi para siswa didik untuk mengembangkan potensi dan bakatnya, seperti di bidang olahraga, lingustik, seni, budaya, dan kecerdasan-kecerdasan lainnya baik akademik maupun non-akademik.

Di sisi lain, peta jalan ini juga mengharuskan para guru untuk mengubah paradigma dan meningkatkan kualitasnya agar memiliki kemampuan untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik di lapangan.

Guru merupakan holding estate yang harus bisa memahami, dan melayani kebutuhan satu per satu dari total 28 anak didik dalam satu kelas.

Menurut Alimuddin, OIKN bekerja sama dengan mitra pembangunan Tanoto Foundation dan Yayasan Astra dalam meningkat kualitas guru.

Baca juga: Banjir di Dekat IKN, Warga Minta Pemerintah Perhatian, PUPR Bantah Imbas Pembangunan Intake Sepaku

Karena guru merupakan kunci pertama yang memengaruhi kualitas pendidikan.

Jika gurunya berkualitas maka 52 persen masalah pendidikan dianggap selesai.

"Kalau peserta didik memang tidak suka matematika, ya jangan dipaksa. Pasti dia punya kecerdasan yang lain sebagai anugerah dari Tuhan, yang punya bakat. Setiap anak punya itu, nah para guru harus bisa memahami kecerdasan itu," tegas Alimuddin.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved