Berita Kutai Kartanegara Terkini
Rumah Anak SIGAP Menyediakan Ruang Aman dan Edukatif bagi Anak-anak Kutai Kartanegara
Rumah Anak SIGAP adalah pusat pengasuhan dan pembelajaran dini yang ditargetkan untuk keluarga dengan anak usia di bawah tiga tahun.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Rumah Anak SIGAP adalah pusat pengasuhan dan pembelajaran dini yang ditargetkan untuk keluarga dengan anak usia di bawah tiga tahun.
Didirikan dengan tujuan menyediakan ruang aman dan edukatif bagi anak-anak, Rumah Anak SIGAP berfokus pada pengembangan karakter, kreativitas, dan potensi setiap anak yang menjadi anggotanya.
Dengan berbagai program pendidikan, kegiatan kreatif, dan bimbingan, Rumah Anak SIGAP berupaya membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.
Rumah Anak SIGAP sendiri merupakan bagian dari program SIGAP (Siapkan Generasi Anak Berprestasi) Tanoto Foundation.
Menurut pemaparan dari Hermawanti Puspitasari, selaku Program Koordinator SIGAP wilayah Kutai Kartanegara, latar belakang dari Rumah Anak SIGAP ini tercetus dari Eddy Henry.
"Awalnya di Kutai Kartanegara ini bekerjasama dengan Tanoto Foundation di program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran). Kutai Kartanegara concern-nya terhadap Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)," kata Hermawanti.

"Kemudian dari Dinas Pendidikan melihat ada nggak program yang bisa dilakukan untuk PAUD nih, gitu. Nah, akhirnya kita mendapat peluang itu dan ada program SIGAP ini yang menjadi program tambahan di Tanoto Foundation," lanjutnya.
Sebagai informasi, Tanoto Foundation mendukung pemerintah memajukan sumber daya manusia Indonesia melalui program-program yang menyasar anak usia dini dengan meningkatkan kesadaran dan keterampilan orang tua/pengasuh dalam praktik pengasuhan yang positif dan responsif.
Tanoto Foundation sendiri adalah sebuah organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto atas dasar keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh.
"Pada saat itu Program PINTAR ini hanya ada di tiga wilayah yang baru. Yaitu, di DKI Jakarta, Pandeglang dan Kutai Kartanegara. Nah, baru sekarang ada di Semarang, Tegal, Riau," jelasnya.
Diketahui, saat ini sudah ada 29 Rumah Anak SIGAP yang tersebar di 5 Provinsi di Indonesia, meliputi DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Timur, Jawa Tengah dan Riau.
"Dari hasil diskusi itu kita melihat kenapa perlu adanya stimulasi ini. Karena, ini lho, anak-anak generasi ke depannya harus kita bangun," tuturnya.
"Karena masa usia nol sampai dengan enam tahun ini adalah masa usia-usia pondasi yang perlu sangat mendapatkan perhatian lebih untuk perkembangan anak baik itu secara psikis, mental maupun psikologis. Dimana kalau masa ini terlewat tidak bisa terulang lagi," tegasnya.
Adapun, Modul Pengasuhan (Parenting) yang diterapkan di Rumah Anak SIGAP dikembangkan berdasarkan kerangka kerja Nurturing Care Framework (NCF), yang didalamnya dapat dijumpai beragam panduan kegiatan stimulasi bagi anak usia dini yang sesuai dengan tahapan usianya – selain juga melibatkan sistem rujukan.
"Seperti misal masa pengembangan bahasa terlambat, ternyata dia mengalami speech delay (keterlambatan kemampuan bicara), nah itu sudah bisa kita lihat saat dia berusia nol sampai enam, nih. Melalui apa kita berikan rangsangan atau simulasi? Rumah Anak SIGAP memberikan itu melalui diskusi (dengan para orang tua)," jelas Hermawanti.
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Dorong Job Fair Lebih Berkualitas, Ada Kepastian Diterima atau Tidak |
![]() |
---|
Nyoman Rasakan TMMD 122 Seperti Berkah dari Langit, Petani Desa Kerta Buana tak Lagi Merana |
![]() |
---|
Pemkab Kukar Upayakan Penanggulangan Bencana Menjangkau hingga ke Pelosok Desa |
![]() |
---|
Plt Kepala Disdikbud Kukar Sebut Belajar Tatap Muka Bisa Dilakukan Setelah Semua Guru Divaksin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.