Berita Kutai Kartanegara Terkini
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Dorong Job Fair Lebih Berkualitas, Ada Kepastian Diterima atau Tidak
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, mengapresiasi pelaksanaan Job Fair Kukar 2025 yang digelar oleh Distransnaker Kukar
Penulis: Patrick Vallery Sianturi | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, mengapresiasi pelaksanaan Job Fair Kukar 2025 yang digelar oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kukar, yang berlangsung di GOR Aji Imbut, eks Gedung Bela Diri, Tenggarong Seberang.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah konkret pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran.
“Cukup mengapresiasi kegiatan Job Fair ini. Harapan kita, kegiatan ini bisa mengurangi angka pengangguran terbuka di Kukar,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).
Baca juga: Bupati Aulia Serap Aspirasi Media di Kukar, Minta tak Terpengaruh Kepentingan Pribadi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2023, jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 20.109 jiwa atau 4,05 persen dari total angkatan kerja sebanyak 371.349 jiwa.
Permasalahan pengangguran yang terjadi umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah pencari kerja yang besar dan lowongan yang tersedia.
Selain itu, masih terdapat kesenjangan informasi antara pencari kerja dan perusahaan pengguna tenaga kerja, yang kerap kesulitan mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi dan jabatan yang dibutuhkan.
“Kita eforianya itu besar dengan pembukaan lowongan, tapi setelah dilihat, yang diterima sedikit. Utamanya yang skill-skill itu ya,” ujar Aulia menanggapi kenyataan di lapangan.
Menurutnya, pelaksanaan Job Fair perlu ditingkatkan kualitasnya agar bukan sekadar menjadi forum informasi, tetapi menjadi ajang yang menghasilkan kepastian kerja.
“Tadi kami diskusi dengan Prof Iskandar. Sebenarnya untuk meningkatkan sedikit kualitas Job Fair ini, kita berusaha nanti memformulasikan agar Job Fair bukan hanya level pemberitahuan formasi kerja, tapi sudah ada keputusan terkait dengan approval kerja,” jelasnya.
Aulia Rahman Basri mengusulkan adanya sistem yang memungkinkan perusahaan langsung memberikan keputusan kepada pelamar saat Job Fair berlangsung, misalnya dengan memberikan semacam surat keputusan sementara kepada pelamar yang diterima.
“Kita coba formulasi bagaimana caranya, pada saat Job Fair ini sudah ada hasil. Keputusan bahwa ‘oh si ini diterima, si ini tidak diterima’. Jadi bukan sekedar daftar-daftar tapi yang diterima sedikit,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal agar benar-benar siap kerja dan sesuai kebutuhan industri.
“Kita akan perbaiki bahan bakunya. Artinya SDM-nya kita perbaiki. Orang yang ikut Job Fair ini secara kompetensi sudah siap dipakai oleh pemberi kerja. Jadi bukan kaleng-kaleng yang daftar cari kerja ini,” tegasnya.
Pemerintah daerah juga menyoroti masih adanya kendala penyampaian informasi ketenagakerjaan, terutama bagi pencari kerja di daerah pelosok yang tidak terjangkau media informasi seperti internet, media cetak, dan elektronik. Hal ini menyebabkan informasi lowongan kerja tidak selalu sampai ke masyarakat yang membutuhkan atau tidak up to date.
Aulia Rahman Basri menegaskan keberpihakan pemerintah daerah terhadap tenaga kerja lokal.
“Karena ini kerjaannya di Kukar. Hal-hal seperti ini adalah Prioritas untuk orang Kukar,” tandas Aulia Rahman Basri. (*)
Nyoman Rasakan TMMD 122 Seperti Berkah dari Langit, Petani Desa Kerta Buana tak Lagi Merana |
![]() |
---|
Rumah Anak SIGAP Menyediakan Ruang Aman dan Edukatif bagi Anak-anak Kutai Kartanegara |
![]() |
---|
Pemkab Kukar Upayakan Penanggulangan Bencana Menjangkau hingga ke Pelosok Desa |
![]() |
---|
Plt Kepala Disdikbud Kukar Sebut Belajar Tatap Muka Bisa Dilakukan Setelah Semua Guru Divaksin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.