Breaking News

Berita Mahulu Terkini

Tanggapan Pengamat Ekonomi Unmul Samarinda Purwadi Purwoharsojo Terkait Pembangunan di Mahulu

Akses menuju Kabupaten Mahulu - Kubar sampai saat ini jalannya masih berupa tanah merah yang kerap tak bisa dilalui jika hujan tiba

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Kristiani Tandi Rani
Kondisi jalan penghubung antara Kabupaten Mahulu dan Kutai Barat. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) sampai saat ini masih berbenah.

Kabupaten termuda di Kaltim ini, masih berbenah untuk menuju pemerintahan yang ideal.

Jarak tempuh dari kota menuju kabupaten ini masih cukup jauh, berada di garis batas Indonesia - Malaysia membuat kabupaten ini sangat minim tersentuh pemerataan pembangunan.

Ini cukup tidak adil. Tapi, begitulah potret Kabupaten Mahulu yang sesungguhnya.

Jalan penghubung antar kecamatan, baru saja dirintis.

Baca juga: Terkait Pengerjaan Jalan Perbatasan Kubar-Mahulu, Wabub Yohanes Harap Pemerintah Pusat Harus Pantau

Bahkan akses menuju Kabupaten Mahulu - Kubar sampai saat ini jalannya masih berupa tanah merah yang kerap tak bisa dilalui jika hujan tiba.

Jangankan bermimpi untuk bisa berkendara dengan mulus memasuki area Mahulu, sampai saat ini aksi tarik-menarik kendaraan dari jalan perbatasan Kubar - Mahulu masih menjadi ritual wajib masyarakat setiap kali hujan turun.

Sangat berbeda jika dibandingkan dengan daerah perkotaan di kabupaten lainnya.

Tak heran, jika kabupaten termudah Kaltim ini menyandang gelar 'Anak Tiri'.

Harus diakui, minimnya sentuhan pembangunan inilah yang menjadikan beban hidup di negeri sendiri terasa sangat berat.

Tak ada jalan, bagi perkembangan urat nadi ekonomi masyarakat, semua harga melambung tak terkendali.

Biaya hidup sangat berat, sementara penghasilan sebagian besar dari ladang.

Pengamat ekonomi Unmul, Purwadi Purwoharsojo mengatakan akses ke IKN saat ini masih menjadi persoalan.

Jangankan akses Mahulu ke IKN, Ia mengakui akses Balikpapan ke IKN sampai saat ini pun masih terkendala.

Tak hanya melewati rintangan jalan darat, untuk sampai ke IKN dari Balikpapan harus menggunakan kendaraan sungai yaitu speed.

"Belum lagi kalau speednya kena ombak, makan korban apa segala begitu kan. Jalan darat juga masih ban pecah, ini kan anak tiri gitu loh saya sepakat dengan pendapat itu," katanya, Kamis (11/7/2024).

Mengingat kondisi Mahulu dengan segala rintangan yang dihadapi masyarakat penduduk di kecamatan ini, Ia menyebut kabupaten ini memang seolah dijadikan anak tiri.

Mirisnya, sejak IKN di bentuk presiden belum pernah menyempatkan diri untuk singgah di Mahulu.

"Coba Pak Presiden kalau datang kunjungan mampirlah ke Mahulu, ini kan pintu satu-satunya Kaltim," tuturnya.

Mengingat Mahulu juga adalah salah satu daerah perbatasan antara Indonesia Malaysia, yang harus dijaga.

Parahnya di Kabupaten termudah Kaltim ini, sampai kini belum bisa merasakan nikmatnya dunia digital karena tidak memiliki akses internet.

Berbagai keterbatasan pun dialami masyarakat untuk bisa bertahan hidup di kabupaten paling ujung Kaltim ini.

"Internet ngak ada, air masih belum ada, listrik nebeng Kutai Barat. Artinya diberi status tanpa diberi vitamin gitu loh," ucapnya.

Dari sisi APBD pun, Mahulu merupakan kabupaten yang memiliki APBD terkecil di provinsi Kaltim.

Dengan keterbatasan anggaran tersebut, tentunya akan membuat kabupaten Mahulu sulit untuk berkembang.

"Ini juga PR untuk pejabat internal Mahulu saya pikir harus lebih kencang juga untuk mengejar anggarannya ke provinsi. Haruskan kan begini ya, ketika IKN itu dibangun dengan megah maka megah juga Kaltim gitu loh," harapnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved