Berita Nasional Terkini

Eks Kapolda Jabar Anton Charliyan Minta Maaf ke Pegi Setiawan soal Salah Tangkap, Mau Aep Diperiksa

Kini eks Kapolda Jabar Irjen Pol Purn Anton Charliyan minta maaf ke Pegi Setiawan usai salah tangkap terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN dan Tribunnews
Pegi Setiawan (kiri), Eks Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Purn Anton Charliyan (kanan). Anton Charliyan minta maaf ke Pegi Setiawan soal salah tangkap di kasus Vina Cirebon. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kini eks Kapolda Jabar Irjen Pol Purn Anton Charliyan minta maaf ke Pegi Setiawan usai salah tangkap terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Sebelumnya, Anton Charliyan meyakini betul Pegi Setiawan adalah pelaku pembunuhan Vina Cirebon.

Jika dulu berada di kubu penyidik, Anton Charliyan kini beralih mendukung Pegi Setiawan.

Anton baru menyadari ada kekeliruan dari hasil kerja penyidik setelah menyaksikan Pegi Setiawan dinyatakan bebas dari penetapan tersangka di sidang praperadilan.

Baca juga: Roy Suryo Singgung Rekaman CCTV di Kasus Vina Cirebon Usai Pegi Bebas, Video Bisa Saja Terungkap

Bahkan, Anton Charliyan berharap agar saksi Aep dan beberapa saksi lainnya harus kembali diperiksa penyidik.

"Ini bukan hanya Aep saja, ada enam saksi lain sehingga dalam hal ini kepolisian dari kesaksian ini bisa tersesat.

Bukan hanya Aep ada 6 saksi lagi yang harus dikonfrontir, yang harus ditajam kembali," ujar Anton seperti dikutip dari KompasTV yang tayang pada Kamis (11/7/2024).

Pegi Setiawan (kiri), Eks Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Purn Anton Charliyan (kanan). Anton Charliyan minta maaf ke Pegi Setiawan soal salah tangkap di kasus Vina Cirebon.
Pegi Setiawan (kiri), Eks Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Purn Anton Charliyan (kanan). Anton Charliyan minta maaf ke Pegi Setiawan soal salah tangkap di kasus Vina Cirebon. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN dan Tribunnews)

Selain itu, kesaksian para saksi harus dipertanggungjawabkan.

Pasalnya mereka telah memberatkan Pegi Setiawan menjadi tersangka.

"Harus (diperiksa) karena ini sudah ada keputusan praperadilan semua harus dipertanggungjawabkan. Saya harap juga kepada adik-adik saya yang sekarang bisa menghadirkan enam saksi. Ada Aep, Dede, Sudirman, Supriyanto, Singgih, Galang dan lain-lain."

"Kalau di berita acara, mereka yang memberatkan Kang Pegi. Nah, jangan sampai polisi pun juga dibelokkan oleh kesaksian-kesaksian itu," jelasnya.

Ia sebenarnya menyayangkan tidak adanya alat bukti fisik atau phsycal evidence yang dikuatkan dengan scientific crime investigation dalam kasus pembunuhan ini.

Hal ini menjadi pembelajaran untuk Polri agar tak lagi terulang.

Baca juga: Alasan Pegi Setiawan Ganti Nama Jadi Robi karena Perempuan, Bukan Akibat Kasus Vina Cirebon

Minta maaf

Kejadian ini membuat Anton Charliyan kehilangan muka.

Ia jujur malu sekali dengan hasil penyidikan juniornya yang dinilai keliru.

Anton meminta maaf kepada Pegi Setiawan dan keluarga yang telah dirugikan atas penangkapan ini.

"Saya selaku mantan Kapolda Jabar 2016-2017 sekali lagi mengucapkan selamat kepada Kang Pegi dan saya atas nama pribadi juga mohon maaf atas perilaku mantan anak buah saya," katanya.

Ia meminta agar nama baik dan hak martabat Pegi Setiawan yang kemarin dihancurkan kembali diperbaiki.

"Anggap saja ini sebagai suatu ujian, seseorang akan mendapatkan derajat setinggi-tingginya ketika diuji sepahit-pahitnya," tambahnya.

Sulit alat bukti

Anton Charliyan, menyebut sulitnya pengungkapan kasus Vina Cirebon lantaran banyak alat bukti yang hilang.

Pasalnya, peristiwa yang terjadi pada 27 Agustus 2016 silam ini pertama kali dilaporkan sebagai kecelakaan lalu lintas.

Hal itu menyebabkan alat-alat bukt yang seharusnya dikumpulkan sudah hilang.

"Ini awalnya salah satu kesulitan penyidikan ini pertama kali dilaporkan sebagai kecelakaan lalu lintas sehingga bukti-bukti yang seharusnya dikumpulkan oleh Polri saat itu mungkin sudah banyak yang terbuang."

"Mungkin ada yang dibuang ke sungai, ke mana sehingga di sini ketika mengumpulkan alat bukti, sudah tidak utuh walaupun cuma 4 hari. Kejadian tanggal 27 (peristiwa kecelakaan) sampai 31 Agustus (diketahui dugaan kasus pembunuhan). Tapi tidak mungkin langsung tanggal 31 ini mendapatkan alat-alat bukti," jelas Anton.

Ia melanjutkan bukan tidak mungkin kasus Vina Cirebon diambil alih oleh Mabes Polri dari Polda Jabar.

Pasalnya, kasus ini tak kunjung tuntas dan kepercayaan publik terhadap Polda Jabar telah menurun drastis.

"Kalau memang Polda Jabar saat ini kurang dipercaya, ya silakan diambil Mabes Polri. Tapi, kalau mau diambil Polda Jabar juga harus berhasil, kenapa? Untuk memulihkan trust bagi masyarakat," kata Anton.

Ia juga mengusulkan agar kasus ini kembali dirunut dari awal penyidikan hingga ditetapkannya 8 tersangka yang kini telah menjadi terpidana Kasus Vina Cirebon.

Periksa Iptu Rudiana

Eks Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Purn Anton Charliyan merasa malu dengan hasil kerja penyidik Polda Jabar setelah menyaksikan sidang praperadilan yang menyatakan Pegi Setiawan bebas dari keterlibatannya di kasus Vina Cirebon.

Ia menyadari bahwa ada kekeliruan penanganan kasus tersebut oleh penyidik

Anton, yang sempat menjadi Pembina Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) tersebut, meminta agar Bagian Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri memeriksa ulang Iptu Rudiana dan penyidik tahun 2016.

Dibebaskannya Pegi membuka matanya bahwa, ada yang tak beres dalam penanganan kasus ini.

"Saya kira harus diulang (pemeriksaan Propam dan Itwasum), karena ini keputusan hukum yang final dan kita baru dibuka mata institusi kepolisian bahwa ada kekeliruan dalam proses penyidikan ini, harus mau tidak mau."

"Jangan sampai terulang kembali, ini pembelajaran pahit," kata eks Kapolda Sulawesi Selatan itu seperti dikutip dari KompasTV yang tayang pada Selasa (9/7/2024).

Ia meminta agar Polri mengadakan audit investigasi terhadap penyidikan yang lama di tahun 2016 untuk melihat adanya kesalahan prosedur.

Jika ditemukan ada yang tidak sesuai prosedur, maka Polri harus menindaklanjutinya.

"Ya saya sebenarnya malu sebetulnya, waduh kok begini adik-adik saya bukan berarti saya lebih baik tidak juga. Tapi ini harus jadi satu cambuk yang luar biasa ya mungkin nanti dilibatkan juga komponen-komponen eksternal baik dari LSM dan lain-lain untuk bisa masuk tim audit penyidikan ini termasuk kompolnas juga dan harus dikawal dengan serius," pungkasnya.

Biodata:

Nama: Irjen Pol (Purn) Dr Drs H Anton Charliyan MPKN

Lahir: Tasikmalaya, 29 November 1960

Agama: Islam

Lulusan Akpol: Tahun 1984

PENDIDIKAN

AKABRI (1984)

PTIK (1988)

SESPIM (1999)

SESPATI XIII (2007)

LEMHANAS PPSA (2013)

JABATAN

PAMA POLDA KALBAR: 02–10–1984

PA STAF PTIK: 01–07–1988

KASAT SABHARA POLRESTA PONTIANAK POLDA KALBAR: 18–08–1988

KAPOLSEKTA PONTIANAK SELATAN POLDA KALBAR: 15–12–1989

KASAT SERSE POLRESTA PONTIANAK POLDA KALBAR: 19–10–1991

KAPUSKODAL OPS POLRES SAMBAS POLDA KALBAR: 02–04–1992

PA SPRIPIM POLDA KALBAR: 29–12–1992

KASUBBAG EVADASI DIKMA BAG EVADASI DIKMATUK DITDIK POLRI: 01–03–1995

KASUBBAG KATAN BAG KATPATMA SUBDIT DIAGA DIT MINPERS: 02–02–1997

PS. KABAG DIAWAN/GASUS SUBDIT DALKAR DITMINPERS POLRI: 01–03–1998

PAMEN MABES POLRI: 01–12–1999

KABAG SERSE UM DIT SERSE POLDA JATIM: 01–05–2000

GURU MADYA SECAPA LEMDIKLAT POLRI: 21–11–2000

WAKA KORSIS SECAPA LEMDIKLAT POLRI: 03–08–2001

SESDIT SERSE POLDA METRO JAYA: 18–03–2002

KAPOLRES WAJO POLWIL BONE POLDA SULSEL: 17–09–2002

WADIR RESKRIMUM POLDA METRO JAYA: 25–02–2003

PENYIDIK UTAMA DIT INTELKAM DAN TRANNAS BARESKRIM POLRI: 20–08–2004

KANIT III DIT INTELKAM DAN TRANNAS BARESKRIM POLRI: 17–01–2006

KAPOLWIL PRIANGAN POLDA JABAR: 16–03–2008

WAKA POLDA KALTENG: 29–12–2009

WAKA POLDA KALTENG: 26–04–2011

KAROBINDIKLAT LEMDIKPOL: 23–02–2012

KADIV HUMAS POLRI:[1] 05–03–2015

KAPOLDA SULSEL: 14–04–2016

KAPOLDA JABAR: 12–12–2016

WAKALEMDIKLAT POLRI: 25-08-2017

ANALIS KEBIJAKAN UTAMA SESPIMTI LEMDIKLAT POLRI: 05-01-2018

Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Biodata Irjen Purn Anton Charliyan, Kapolda Jabar Saat Kasus Vina Cirebon dan Kini Merasa Malu.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dulu di Kubu Penyidik, Eks Kapolda Jabar Anton Charliyan Kini Khilaf ke Pegi, Minta Aep Diperiksa.

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved