Berita Nasional Terkini

Isu Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran, Ekonom: Negara yang Menterinya Banyak, Pemerintahannya tak Efektif

Isu soal bertambahnya Menteri di kabinet Prabowo-Gibran turut jadi sorotan para ekonom.

Editor: Heriani AM
Tangkap Layar YouTube KPU RI
KABINET PRABOWO GIBRAN - Presiden dan Wapres terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Isu soal bertambahnya Menteri di kabinet Prabowo-Gibran turut jadi sorotan para ekonom. 

TRIBUNKALTIM.CO - Isu soal bertambahnya Menteri di kabinet Prabowo-Gibran turut jadi sorotan para ekonom.

Menurut ekonom, kabinet gemoy Prabowo-Gibran kurang efektif.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana membentuk 41 kementerian dalam kabinetnya, naik dari 34 menteri di era Presiden Joko Widodo.

Terbaru, beredar di media soaial 64 nama menteri, wakil menteri, kepala lembaga nonkementerian, dan jaksa agung yang digadang-gadang akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran untuk lima tahun ke depan.

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti menilai, semakin banyak kementerian dalam kabinet pemerintahan, justru akan membebani anggaran negara.

 “Makin gemoy kabinet, maka makin besar belanja rutinnya. Jadi kabinet yang ramping aja,” tutur Esther dalam diskusi publik, Kamis (11/7).

Baca juga: 4 Krisis Harus Dihadapi Kabinet Prabowo-Gibran, Nyaris 50 Persen Pendapatan Negara Buat Bayar Utang

Ia mencontohkan, dalam lima tahun terakhir porsi belanja pegawai masih menjadi yang terbesar bila dibandingkan dengan belanja modal yang justru sangat bermanfaat bagi ekonomi.

Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka
KABINET PRABOWO GIBRAN - Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Tribunnews)

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai, jumlah Menteri yang sedikit justru merupakan indikasi yang kuat dan keefektifan pemerintah.

Jumlah kementerian Indonesia saat ini yakni sebesar 34, tercatat lebih banyak bila dibandingkan dengan India sebesar 31, China 24, Thailand 21, Korea Selatan 19, Vietnam dan Singapura 18, dan Amerika Serikat sebanyak 14 kementerian.

“Justru negara-negara yang menterinya banyak justru pemerintahannya tidak efektif,” tutur Wijayanto.

Ia juga menyebut, tidak ada korelasi antara jumlah menteri dalam kabinet dengan sistem pemerintahan (parlementer/presidensial) dan bentuk negara (federal/kesatuan). 

Susunan Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar di Medsos

 Susunan kabinet Probowo-Gibran berisi 64 nama calon menteri, wakil menteri dan pejabat setingkat lainnya beredar lagi di media sosial.

Koalisi Indonesia Maju (KIM) pun menegaskan, belum ada susunan resmi terkait kabinet Prabowo-Gibran.

Dari daftar yang beredar, sejumlah nama menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin kembali menjabat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved