Berita Kukar Terkini
Perumahan Warga di Purwajaya Kukar Kaltim Terancam Ambruk karena Pergeseran Tanah
Warga Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dibuat cemas
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, LOA JANAN - Sepuluh hari belakangan warga di Dusun Mekar Beringin Jaya, Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dibuat cemas setiap kali hujan turun.
Pasalnya area perumahan mereka mengalami pergeseran tanah hingga akhirnya longsor sejak Minggu 7 Juli 2024 lalu.
Pergeseran tanah yang bahkan telah merubuhkan sejumlah rumah dan tempat ibadah di RT 01 dan RT 17 ini masih terus terjadi.
"Setiap hari ada pergeseran. Makanya sejak 4 hari lalu kami mengungsi," beber Tubari (56), salah satu warga yang terdampak kepada TribunKaltim.co pada Jumat (12/7/2024).
Baca juga: Longsor Terjadi di Sepinggan Baru Balikpapan, Hantam Dua Rumah Warga
Pria yang sudah menetap di dusun tersebut sejak 1977 lalu ini berharap agar pemerintah bisa segera bergerak mencarikan solusi konkret bagi warga setempat.
"Kami ingin diberi penanganan lanjutan yang berkepanjangan. Tidak hanya penanganan instan untuk 1-2 tahun tapi juga untuk seterusnya," harapnya.
Bendahara RT 01, Elias (37) mengatakan bahwa saat ini kurang lebih sudah ada 14 rumah dengan 144 jiwa terdampak musibah ini.
Dari jumlah tersebut, 4 rumah dan 1 mushola ambruk akibat pergeseran tanah yang terus terjadi.
"Sisanya rusak ringan dan sedang. Tapi kami sudah ungsikan semua warga karena tidak mau risiko karena tanah masih terus bergeser," kata Elias.
Masih di lokasi yang sama, anggota BPBD Kukar, Firdaus, mengatakan saat ini pihaknya bertahan di lokasi guna memastikan kebutuhan dasar warga setempat terpenuhi.
Baca juga: Ibukota Mahakam Ulu Kaltim Rawan Longsor, Dampak Banjir Besar dari Luapan Air Sungai Mahakam
Mereka telah menyiapkan terpal untuk membangun tenda pengungsian sementara.
Firdaus juga menyebutkan dari hasil asesmen awal penyebab pergeseran tanah akibat hujan yang terus menerus turun sejak satu minggu lalu.
"Cuma sekarang pergeseran itu di bawah. Kita kesulitan untuk mendeteksi karena tidak terlihat," bebernya.
Tanah juga terus bergeser. Sekarang pergeseran sudah mencapai lebar 50 meter dengan panjang 100 meter.
"Makanya kami stanby di sini untuk memantau pergerakan," pungkas Firdaus.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240712_Rumah-Ambruk-di-Kukar-Kaltim.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.