Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Hamka Bakal Cawagub Kaesang di Pilkada Jakarta, Kisah Nasi Kuning dan Masa Kecil di Samarinda

Sosok Jusuf Hamka alias Babah Alun yang bakal dimajukan jadi cawagub Kaesang di Pilkada Jakarta 2024. Cerita masa kecil Jusuf Hamka di Samarinda

|
Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
PILKADA JAKARTA 2024 - Jusuf Hamka menyapa warga Cianjur, Jawa Barat yang sedang menyantap nasi kuning babah Alun. Nama Jusuf Hamka bakal dimajukan menjadi cawagub Kaesang di Pilkada jakarta 2024. Simak sosok Jusuf Hamka yang pernah tinggal di Samarinda, Kalimantan Timur 

Terkadang, Jusuf Hamka terjun langsung melayani pembeli seperti yang dilakukan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Diperintah Jokowi Tangani Utang Negara, Mahfud MD Pastikan Pemerintah Punya Utang ke Jusuf Hamka

Warga sendiri harus rela mengantre untuk mendapatkan seporsi nasi kuning yang dibanderol Rp 3.000 itu lengkap dengan aneka menu pilihan.

Sejauh ini, sudah ada 12 cabang Nasi Kuning Babah Alun yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Cianjur.

Di Cianjur sendiri, Nasi Kuning Babah Alun telah beroperasi sejak Maret 2023 atau selama tujuh bulan.

“Di Cianjur kita buka di dua tempat.

Di sini (toko Borobudur) dan satunya lagi yang baru buka, di kawasan Jebrod,” kata Denny Fung (30), pengelola Nasi Kuning Babah Alun, kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Denny menyebutkan, setiap hari menyediakan 300 hingga 700 porsi, dan hanya dalam hitungan jam, Nasi Kuning Babah Alun ini ludes terjual.

“Pak Jusuf dalam beberapa kesempatan suka datang ke sini, kadang ikut melayani pembeli juga,” ujar dia seperti dikuitp TribunKaltim.co dari kompas.com.

Masa Kecil di Samarinda

Bagi Jusuf Hamka, usaha kulinernya ini tak semata bisnis apalagi untuk mencari keuntungan.

Baca juga: Cak Imin: PKB Belum Niat Pasangkan Anies dengan Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Tegas tak Berubah

Namun upaya bersedekah dengan cara memberdayakan pedagang kecil atau pelaku UMKM.

Karena itu, Jusuf memesan nasi kuning dari pedagang setempat untuk kemudian dijual dengan harga di bawah normal.

“Beli dari pedagangnya Rp 10.000 per porsi, lalu dijual Rp 3.000 supaya bisa lebih menjangkau semua lapisan masyarakat,” kata Jusuf kepada Kompas.com di Cianjur.

Jusuf menceritakan, menggaungkan nasi kuning ini karena ingat dengan masa kecilnya yang tak lepas dari makanan khas Nusantara ini.

“Saya anak Samarinda, di sana itu terkenal nasi kuning dan ikannya gabus.

Sewaktu kecil ibu saya jualan nasi kuning, dan itu jadi sarapan kami.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved