Tribun Kaltim Hari Ini

6 Fakta Donald Trump Ditembak Saat Kampanye Pilpres AS, Kronologi hingga Respons Biden dan Jokowi

Mantan Presiden AS Donald Trump lolos dari upaya pembunuhan saat kampanye Pilpres AS 2024 di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) sore waktu setempat.

Editor: Heriani AM
ANNA MONEYMAKER/Getty Images/AFP
Kandidat calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, dilarikan ke luar panggung oleh agen Dinas Rahasia AS setelah terserempet peluru dalam sebuah rapat umum pada 13 Juli 2024 di Butler, Pennsylvania. Mantan Presiden AS Donald Trump lolos dari upaya pembunuhan saat kampanye Pilpres AS 2024 di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) sore waktu setempat. Simak fakta-faktanya.l 

"Doa saya bagi kesembuhannya dan semua orang yang menjadi korban pada insiden ini," katanya.

Sementara itu, tokoh terkemuka dari Partai Republik dan Demokrat dengan cepat mengutuk kekerasan tersebut.

Sebagai informasi, tim kampanye Trump umumkan Donal Trump saat ini dalam kondisi baik-baik saja.

6. Biden Bersyukur

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden angkat suara terkait penembakan Donald Trump.

Biden mengatakan dia bersyukur mendengar Donald Trump dalam kondisi aman.

"Bersyukur mendengar bahwa ia selamat dan baik-baik saja. Saya berdoa untuknya dan keluarganya serta semua orang yang hadir di rapat umum itu, sembari menunggu informasi lebih lanjut," ujarnya.

Selain itu Joe Biden menyampaikan terima kasih kepada secret service yang telah mengamankan situasi saat kejadian.

"Jill dan saya berterima kasih kepada Secret Service karena telah menyelamatkannya. Tidak ada tempat bagi kekerasan semacam ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya," tegasnya.

7. WNI di AS Kaget

Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS) juga kaget ada peristiwa penembakan yang menimpa Donald Trump saat berkampanye jelang pemilihan presiden di Pennsylvania.

"Ya ampun baru tahu malah. Ini soalnya November mau election ya," kata Jenny WNI yang tinggal di Philadelphia, AS.

Jenny memastikan katanya kondisi di Philadelphia aman terkendali meski ada insiden penembakan terhadap Donald Trump.

"Tenang-tenang saja di sini. Ini saja baru tahu setelah kamu share beritanya," kata Jenny.

Dengan tidak bermaksud mendiskreditkan pihak manapun apalagi salah satu calon Presiden jelang pemilu di AS Jenny kemudian sedikit bercerita mengenai kondisi di negeri Paman Sam selama Joe Biden berkuasa.

Kata Jenny, WNI yang hidup di Philadelphia sebagian besar mendukung dan memilih Joe Biden saat pilpres di AS tahun 2020 lalu.

Kebanyakan WNI di Philadelphia yang mendukung dan memilih Joe Biden memiliki alasan karena ingin hidup aman dan tenang.

Berbeda kalau Donald Trump yang memimpin. Jenny menyebut para WNI takut apabila suatu saat dideportasi karena membuat ulah walau hanya sedikit saja.

"Karena mereka takut kalau Trump naik kan yang gelap bisa dideportasi. Kebanyakan mereka (WNI) semua hampir lah yaa 80 persen Biden. Tapi walau Trump pernah jadi Presiden tapi buktinya WNI aman-aman saja di sini," kata Jenny.

Jenny yang mengaku sudah tinggal di AS sejak tahun 2012 silam ini juga mengatakan WNI memilih mendukung Joe Biden lantatan mereka ingin hidup bebas di AS.

"WNI banyak yang mendukung Biden karena mereka ingin hidup free di sini," kata dia. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved