Berita Kubar Terkini
3 Kendali yang Dihadapi TP PKK Kubar untuk Menurunkan Angka Stunting, Optimis Berhasil
Bersama jajaran TP PKK dan pemerintah daerah di kecamatan hingga kampung, berkomitmen untuk menurunkan angka stunting
Penulis: Febriawan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Yayuk Seri Rahayu Yapan mengatakan bersama jajaran TP PKK dan pemerintah daerah di kecamatan hingga kampung, berkomitmen untuk menurunkan angka stunting.
Meski demikian, kata dia, untuk menjalankan program-programnya, tidak bisa dilakukan sendiri. Untuk itu, dirinya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam menurunkan angka stunting di kabupaten ini.
Ia mengatakan, menurunkan angka stunting tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah, maupun TP PKK sendiri. Namun harus sinergi bersama para pihak terkaitnya. Utamanya dengan masyarakat sendiri.
Baca juga: Operasi Patuh Mahakam 2024 Dilaksanakan di Kubar, Wujudkan Tertib Berlalu Lintas Demi Indonesia Emas
Untuk itu juga, ia mengajak agar semua unsur bisa terlibat dalam menurunkan kasus stunting tersebut. Termasuk ibu-Ibu ataupun calon pengantin agar bisa rutin datang ke Posyandu untuk pemeriksaan kesehatan ibu ataupun bayi.
Diungkapkan, dari TP PKK, mulai kabupaten hingga kampung/desa, salah satu upaya menurunkan stunting adalah melalui, menghidupkan dasa wisma yang dimiliki TP PKK.
"Program lainnya, adalah melalui pendidikan pola asuh anak yang benar kepada masyarakat. Bersama PKK di kampung, dan stakeholder yang ada, ini terus kita sosialisasikan.
Melalui dasa wisma. Dengan pola asuh yang benar, akan menurunkan stunting. Karena pola asuh ini penting," tegas Yayuk, disela sela usai rakor Pencegahan dan Intervensi Stunting, di gedung ATJ Kubar, Selasa (16/7/2024).
Ia juga berharap, agar para camat, petinggi kampung untuk mendukung program penurunan stunting ini.
Disebutkan, ada beberapa kendala yang menyebabkan sulitnya menurunkan stunting di Kubar:
1. Kurangnya memadai infrastruktur seperti akses ke Puskesmas dan akses jalan lainnya
2. Terkadang antar stakeholder kurang kompak.
3. Terkait pola asuh, SDM (sumber daya manusia). Kemudian personel kita, seperti ahli gizi dan lainnya yang masih kurang," katanya.
"Memang banyak kendala yang kita hadapi, tapi dengan kerja keras, kompak, dan ada komitmen semua pihak, upaya penurunan stunting di Kubar akan berhasil," imbuh dia.
Disebutkan, intervensi stunting sebagai langkah strategis untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerah. Dengan sasaran utama bayi, balita, ibu hamil, dan calon pengantin. Melalui program Posyandu yang menyeluruh, diharapkan adanya peningkatan dalam pendataan, penimbangan, dan edukasi.
Yayuk menegaskan, pentingnya keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
“Ke depannya, mari bersama-sama terjun langsung ke daerah-daerah yang terdampak stunting, agar kasus stunting ini bisa diatasi bersama-sama secara signifikan,” katanya.
Diakuinya, rata-rata balita di Kubar yang dinyatakan stunting, bermula dari kekurangan gizi. Di mana ini diketahui, setelah dilakukan penimbangan di Posyandu.
"Untuk persentase penurunan memang belum signifikan. Dari 23 persen, hanya turun menjadi 22 persen dalam angka stunting di Kubar," imbuhnya. (*)
Kutai Barat Tutup Sistem Open Dumping, Bupati Frederick Edwin Siapkan Langkah Serius Kelola Sampah |
![]() |
---|
CCTV yang Dipasang Dishub Kubar Ternyata Bantu Polisi Ungkap Kecelakaan LaluLintas |
![]() |
---|
Pemkab Kubar–Tanoto Foundation Sepakat Lanjutkan Program Pelatihan Guru hingga Beasiswa |
![]() |
---|
Bupati Kubar Frederick Ajak Masyarakat Bersinergi Sukseskan Program Pembangunan |
![]() |
---|
Hanya 1,5 Jam, 5 Ton Beras Murah Kodim 0912/Kubar Ludes Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.