Kemenko Marves Bersama PLN Gaet Komunitas Global Melalui Green Energy Buyers Dialogue
peningkatan pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) di tanah air. Kolaborasi
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Budi Susilo
Tidak sampai di situ, PLN bersama Pemerintah akan terus meningkatkan bauran energi bersih melalui RUPTL dan RUKN.
Targetnya, hingga tahun 2040 kapasitas energi di Indonesia akan ditopang oleh EBT sebesar 75 persen dan gas sebesar 25 persen.
”Jadi, mulai hari ini hingga tahun 2040, penambahan kapasitas sebesar 21 Gigawatt (GW) berasal dari pembangkit listrik tenaga gas, 28 GW dari tenaga surya dan angin, 31 GW dari tenaga air dan panas bumi, 2,4 GW dari energi baru lainnya,” tutur Darmawan.
Darmawan menjabarkan, guna mencapai target ambisius tersebut, PLN telah meluncurkan skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED).
Lewat skenario ini, PLN akan membangun Green-Enabling Transmission Line untuk mengakomodasi persebaran sumber EBT di pelosok Indonesia.
Tantangan dalam menjalankan transisi energi sangat besar, baik dari segi teknis, kebijakan, komersial, dan pendanaan.
Untuk itu kolaborasi yang kuat antar komunitas global sangat dibutuhkan karena PLN tidak bisa menjalankan semuanya dalam suasana kesendirian.
"Perubahan iklim adalah permasalahan global yang harus dihadapi bersama-sama," pungkas Darmawan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.