Ibu Kota Negara

2 Wilayah yang Dinilai Tepat Menjadi Ibu Kota Negara Baru daripada IKN di Kaltim

Cikarang dan Yogyakarta dinilai paling tepat sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru, ketimbang Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER
Pembangunan IKN di Kaltim. Cikarang dan Yogyakarta dinilai paling tepat sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru, ketimbang Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). 

TRIBUNKALTIM.CO - Cikarang dan Yogyakarta dinilai paling tepat sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru, ketimbang Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

Hal ini diungkapkan pengembang kawakan yang sudah malang melintang membangun perumahan di Indonesia.

Direktur Utama PT Jababeka (Persero) Tbk Setyono Djuandi (SD) Darmono berpendapat bahwa, alangkah lebih tepat jika ibu kota pindah ke daerah yang sudah jadi.

"Saya kira kalau mau cepat harusnya pindah saja ke kota yang sudah siap, apakah Cikarang atau Yogya," kata Darmono dalam media gathering di Menara Batavia, Jakarta, Selasa (17/7/2024).

Baca juga: Terjawab Sudah Kenapa Usai Resmi Wapres Gibran Tidak Bakal Tempati Rumdin di IKN Kaltim atau Jakarta

Baca juga: Gibran tak Akan Tinggal di Rumah Dinas Jakarta atau IKN, Alasannya Pilih Menetap di Hunian Pribadi

Dirinya mengusulkan Cikarang karena kota mandiri hasil garapannya di Kabupaten Bekasi tersebut sudah lengkap dengan fasilitas dan lokasinya juga masih berada di Jabodetabek.

Sementara Yogyakarta diusulkan karena daerah istimewa tersebut sudah memiliki Istana Negara, masih dekat dengan Jakarta, dan berfasilitas lengkap.

"Yogya sudah ada Istana Presiden, dan pasti menteri semua beserta istri-istrinya mau pindah ke Yogya. Pesawat sehari ke Yogya ada 24 lebih penerbangan," lanjutnya.

Tak hanya itu, Darmono mengatakan bahwa Cikarang dan Yogyakarta juga memiliki banyak lapangan kerja untuk masyarakat.

Baca juga: Baru Dilantik, Wakil Bahlil Bocorkan Ada 400 LoI Buat IKN Nusantara, Investor Asing Minat Sektor Ini

"Sebab membangun suatu kota yang paling penting itu adalah lapangan kerja," tuturnya.

Kendati demikian, pendiri perusahaan properti raksasa tanah air ini mengatakan bahwa IKN tetap harus dilanjutkan pembangunannya.

"IKN terusin, itu satu proyek besar yang baik yang harus diteruskan. Tetapi tidak usah terlalu terburu-buru," cetusnya.

Hunian di IKN Didominasi Kelas Menengah Atas

Baca juga: Saran Dirut Jababeka, Pemerintah dan Investor Harus Diskusi Kebutuhan Investasi IKN di Kaltim  

Permintaan hunian di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), didominasi kelas menengah-menengah atas.

Berdasarkan Flash Spesial Nusantara Rumah123 yang diterima Kompas.com, Kamis (18/7/2024), permintaan tertinggi properti di Balikpapan berada pada rentang harga Rp 400 juta-Rp 1 miliar (54,8 persen).

Lalu, di Samarinda, permintaan tertinggi di rentang harga Rp 1 miliar-Rp 3 miliar (48 persen).

Kemudiann, di Kutai Kartanegara, 100 persen preferensi permintaan pada rentang harga Rp 400 juta-Rp1 miliar.

Baca juga: Kunjungi Kantor Tribun Kaltim, Manajemen XL Axiata Rencana Berkontribusi dalam Pembangunan IKN

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved