Tribun Kaltim Hari Ini
Penyuluh Pertanian di Kukar Kaltim Sulap Hutan jadi Agrowisata, Bakal Kolaborasi dengan BUMDes
menyarankan konsep ideal P4S yang sudah dibuat ini, perlu beberapa sarana pendukung. Seperti tempat pertemuan hingga tempat menginap.
Penulis: Martinus Wikan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, meninjau lokasi pengembangan agrowisata dan pusat pelatihan pertanian, yang dikelola secara swadaya masyarakat di Desa Perangat Selatan, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kukar, Kalimantan Timur.
Kawasan seluas kurang lebih 10 hektare (ha), yang diberi nama Lembah Asri ini, merupakan lahan yang dimiliki dan dikelola oleh seorang Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian, yang bernama Suparjana. Dimana area tersebut masih berupa hutan alami.
Edi Damansyah pun menyambut baik, rencana pengembangan agrowisata tersebut menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).
Salah satu dukungan yang diberikan, yakni meminta kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, untuk mempelajari regulasi pembentukan P4S yang dikelola secara pribadi.
Baca juga: Edi Damansyah Jadikan Desa Bhuana Jaya Agrowisata, PT Indotruck Utama Dukung Ketahanan Pangan
"Agar dicari aturannya apa boleh dukungan pemkab kepada perorangan yang juga seorang ASN, karena pak Suparjana seorang PPL, ini agar dipelajari dulu. Jangan sampai tujuan kita baik, tetapi ada masalah dikemudikan hari," ujar Edi, Kamis (18/7/2024).
Edi menyarankan konsep ideal P4S yang sudah dibuat ini, perlu beberapa sarana pendukung. Seperti tempat pertemuan hingga tempat menginap.
Namun apabila tempat ini sudah beroperasi, tempat menginapnya bisa saja berada di rumah masyarakat atau home stay.
"Mungkin nanti dukungan kami pemerintah kabupaten fokus pada jalan sebagai akses umum menuju lokasi," jelasnya.
Edi yakin apabila konsep tersebut dikembangkan, akan menjadi satu percontohan baik bagaimana kolaborasi antara masyarakat, pemerintah dan Badan Usaha milik Desa (BUMDes).
"Langkah pertama yang saya sarankan bagaimana pemerintah desa bersama pengelola atau pemilik terus mempromosikan wilayah ini, tadi sudah disampaikan sudah banyak orang tahu, tinggal dipromosikan apa saja keunggulannya," tambahnya.
Baca juga: Keunggulan Wisata Agrowisata di Lapas Nunukan, Ramai Pengunjung, Uang Karcis Rp5.000 per Orang
Sementara itu, Kades Perangat Selatan, Sarkono, mengatakan awal mula rencana pengembangan P4S tersebut berasal dari salah satu warganya yang bernama Suparjana.
Seorang Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang memiliki lahan kurang lebih 10 ha.
Dengan niat mengembangkan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang disandingkan dengan agrowisata.
Ia pun sebagai pemerintah desa sangat mendukung rencana tersebut, dan akan menggandeng BUMDes.
"Oleh karena itulah kami sepakat akan mewujudkan rencana pengembangan P4S ini, untuk itu dukungan dari bapak bupati bersama jajaran sangat kami harapkan," tutup Sarkono.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.