Keunggulan Wisata Agrowisata di Lapas Nunukan, Ramai Pengunjung, Uang Karcis Rp5.000 per Orang

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Inilah penjelasan keunggulan wisata agrowisata di Lapas Nunukan, Kalimantan Utara ramai pengunjung.

Lokasi wisata agrowisata di Lapas Nunukan ini dikenakan uang karcis Rp5.000 per orang.

Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIB Nunukan (LaNuka), Kalimantan Utara (Kaltara) dipadati pengunjung mulai hari kedua Idul Fitri 1445 hijriah.

Sarana wisata berbasis agrowisata yang terdapat di Lapas Kelas IIB Nunukan itu, menjadi target masyarakat untuk berkunjung bersama keluarga pada hari libur lebaran Idul Fitri.

Baca juga: 14 Puskesmas di Paser Tetap Beri Pelayanan Kesehatan ke Warga Selama Libur Lebaran 2024

Meskipun letaknya yang cukup jauh dari pusat kota, namun keindahan pemandangan dari puncak SAE LaNuka membuat pengunjung berbondong-bondong mengabadikan foto bareng keluarga di Tugu Mandau yang menjadi ikon tempat wisata itu.

Kalapas Nunukan, Puang Dirham mengatakan dirinya tak menyangka SAE LaNuka mendadak ramai dikunjungi masyarakat. Bahkan jumlahnya mencapai ribuan pengunjung.

Kemarin yang ramai sekali dari sore sampai malam. Perkiraan saya 2.000-an lebih karcis habis terjual. Per siang ini ada sekira 300-an karcis yang terjual.

"Nggak disangka-sangka bisa seramai ini," kata Puang Dirham kepada TribunKaltara.com, Jumat (12/04/2024), sore.

Untuk mengunjungi SAE LaNuka masyarakat cukup membayar uang karcis sebesar Rp5.000 per orang.

"Kalau bayi atau Balita kami gratiskan," tambahnya.

Selain pemandangan yang indah, SAE LaNuka juga dapat dimanfaatkan pengunjung untuk belajar mengenai pertanian, perkebunan.

Baca juga: Prediksi Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Idul Fitri 2024, Tips Polisi untuk Hindari Kemacetan

Pengunjung yang menyukai binatang, SAE LaNuka juga memiliki mini zoo.

Tak perlu khawatir dengan rasa lapar, karena SAE LaNuka memiliki cafe yang menyajikan makanan ringan dan aneka minuman dengan harga yang terjangkau.

Bahkan pengunjung SAE LaNuka bakal dihibur dengan live music yang mana personel musiknya merupakan warga binaan Lapas Nunukan.

"Kami hanya bisa sediakan makanan ringan seperti pop mie, kentang goreng, dan lain sebagainya. Termasuk minuman mulai Rp5.000 sampai Rp20.000," ujar Puang Dirham.