Ibu Kota Negara
Pengembang Sebut Cikarang dan Yogyakarta Lebih Cocok Jadi Ibu Kota Dibanding IKN di Kaltim
Kota Cikarang dan Yogyakarta dinilai paling tepat sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru, ketimbang Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim)
Lalu, di Samarinda, permintaan tertinggi di rentang harga Rp 1 miliar-Rp 3 miliar (48 persen).
Kemudiann, di Kutai Kartanegara, 100 persen preferensi permintaan pada rentang harga Rp 400 juta-Rp1 miliar.
Baca juga: Kunjungi Kantor Tribun Kaltim, Manajemen XL Axiata Rencana Berkontribusi dalam Pembangunan IKN
Sedangkan di Penajam Paser Utara (PPU), sebanyak 66,7 persen pencari hunian tertarik pada rentang harga di bawah Rp 400 juta.
Head of Research Rumah123 Marisa Jaya mengharapkan, dengan perkembangan infrastruktur dan fasilitas di sekitar wilayah kawasan IKN, pasar diharapkan dapat menyerap berbagai segmen kelas secara proporsional dan beragam.
Selain itu, dapat menciptakan peluang investasi yang luas bagi semua kalangan dan meningkatkan nilai properti dalam jangka panjang.
"Proyek pengembangan yang sedang berjalan juga diharapkan bisa meningkatkan permintaan properti, menciptakan pasar yang lebih dinamis dan inklusi," katanya.
Baca juga: Jokowi Sebut Pembangunan IKN Baru 15 Persen, Grace Natalie: Ini Proyek Besar Butuh 15-20 Tahun
Di sisi lain, IKN juga menawarkan insentif perpajakan bagi pengembang, investor maupun konsumen yang bisa mendorong geliat sektor properti di kawasan.
Ini mencakup pengurangan PPh atas pengalihan hak atas tanah bangunan, PPN tidak dipungut atas jasa sewa dan biaya konstruksi pengembangan properti, serta PPnBM 0 persen bagi hunian mewah.
Sementara itu, pembangunan sektor investasi non-APBN di Ibu Kota Nusantara (IKN) masuk dalam groundbreaking ke-7 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan terdapat lima investor yang akan melakukan peletakan batu pertama.
Baca juga: Baru Dilantik, Wakil Bahlil Bocorkan Ada 400 LoI Buat IKN Nusantara, Investor Asing Minat Sektor Ini
"Salah satunya BCA, yang lainnya saya belum tahu," ujar Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Menurut Basuki, BCA telah menyatakan minatnya untuk merapat ke IKN sejak awal tahun lalu dan sempat dikabarkan akan ikut groundbreaking ke-6 pada bulan Mei 2024.
Untuk groundbreaking kali ini, maksimal ada lima investor dari berbagai macam sektor yang akan mewujudkan komitmennya menanamkan modal di IKN.
"Kalau enggak akhir bulan ini (Juli), awal Agustus," tutur Basuki.
Baca juga: Biodata Sunnu Wahyudi dan Livenia, Siswa Kaltim jadi Paskibraka Nasional 2024 yang Bertugas di IKN
Sembari menyiapkan groundbreaking tersebut, Basuki yang juga menjabat sebagai Menteri PUPR tengah menggeber pembangunan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.