Tribun Kaltim Hari Ini
Jamaah Islamiyah Bubar, Esk Prajurit Menyerah Usai 10 Tahun jadi Buron Densus
Tokoh senior kelompok Jamaah Islamiyah atau JI, Ustad Abu Fatih menyatakan kelompoknya telah islah dengan aparat keamanan, pemerintah dan negara RI
Pertemuan dan deklarasi dihadiri 119 perwakilan dari Jateng, Jabar, Bekasi, Banten, Medan, Sumbar, Lampung, NTB, Sulteng dan Sulsel.
Tokoh-tokoh jamaah yang hadir sebagai pembicara menyampaikan pikiran dan nasihatnya adalah Ust Abu Rusdan, Ust Para Wijayanto, Ust Arif Siswanto, Ust Bambang Sukirno, Ust Fuad Junaidi, Ust Abdus Shomad, dan Ustad Rudi.
Tokoh senior yang mendampingi pertemuan adalah Ust Abu Fatih, Ust Abu Dujana, Ust Usman bin Sef alias Fahim, Ust Sartono, Ust Mustaqim, Ust Zarkasih, dan Ust Solahudin.
Hampir semua nama ini pernah dijebloskan ke penjara.
Dalam kesempatan wawancara terpisah, pernyataan senada dikemukakan Ustad Siswanto atau Arif Siswanto alias Abu Mahmudah. Ustad Siswanto menegaskan jamaah (JI) sudah sampai pada kesepakatan bulat untuk membubarkan diri dengan semua pertimbangan ilmu dan rasional.
Semua anggota hingga tetua eks Jamaah Islamiyah menyatakan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada enam butir pernyataan dan kesimpulan akhir yang dibacakan Ustad Abu Rusydan di Deklarasi Sentul.
Pembubaran itu akan diikuti sosialisasi ke akar rumput jamaah di berbagai wilayah Indonesia, serta menjamin kurikulum pendidikan pondok pesantren afiliasi JI terbebas dari tatharuf dan penyimpangan.
Ustad Arif Siswanto dalam wawancara khusus dengan Tribun mengatakan, secara pribadi dirinya mula- mula sangat berat mendapati kenyataan JI bubar atau membubarkan diri.
Tapi menurutnya demi akal sehat, atas dasar ilmu, dan demi kemanfaatan lebih banyak untuk umat dan jamaah, ia menerima titik akhir itu.
Buron 10 tahun
Di wawancara terpisah, Sabarno alias Amali, eks prajurit Jamaah Islamiyah, menyatakan syok saat pertama mendengar organisasi yang diikutiya bubar.
Pak Sabar, begitu ia senang disapa, sekira 10 tahun terakhir berstatus buron atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Densus 88 Antiteror Polri.
Dia tidak pernah tertangkap selama masa itu, dan bergerak terus, bertahan hidup bersama keluarganya, dengan bekerja apa saja, termasuk berdagang ban bekas dan bakso.
Baca juga: Terduga Teroris Samarinda yang Diamankan Densus 88 adalah Bendahara Jemaah Islamiyah, Sosok IAZ
Pertama mendengar JI bubar, Sabarno tengah berada di Madiun. Sabarno termasuk sosok penting dan punya rekam jejak panjang di gerakan Jamaah Islamiyah.
"Saya ya sempat syok saat pertama mendengarnya. Lalu saya berusaha tabayun, dan mendapatkan penjelasan lengkap. Pada akhirnya saya bisa menerima, dan menyerahkan diri pada penegak hukum," kata Sabarno.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.