Penertiban Pasar Pandansari
Hari Kedua Penertiban PKL Pasar Pandansari Balikpapan, Meja dan Kanopi Liar Dibongkar
Operasi penertiban PKL di kawasan Pasar Pandansari Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur memasuki hari kedua.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Operasi penertiban PKL di kawasan Pasar Pandansari Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur memasuki hari kedua, Rabu (24/7/2024).
Kawasan yang disasar kali ini adalah zona yang berbeda dengan hari sebelumnya, persisnya sekitar 400 meter dari bangunan utama pasar induk tersebut.
Seperti kemarin, operasi dilaksanakan oleh Satpol PP Balikpapan dengan dukungan instansi terkait, mulai dari polisi, TNI, organisasi perangkat daerah, hingga Linmas.
Dalam operasi kali ini, penertiban turut mengandalkan ekskavator kepunyaan Dinas PU Balikpapan. Alat berat tersebut digunakan untuk merobohkan bangunan yang dianggap liar.
Baca juga: 6 Fakta Penggusuran PKL Pasar Pandansari Balikpapan: Alat Berat, Kecoa hingga Pedagang vs Legislator
Pengamatan TribunKaltim.co, tidak ada lapak yang dirobohkan pada operasi hari kedua ini. Melainkan semata bangunan tambahan yang ada di depan ruko.
Sebab para pedagang yang berada pada zonasi ini, mereka sudah berjualan di dalam toko. Lalu memasang barang dagangannya hingga meluber ke area fasum.
Seperti meja-meja tambahan untuk memajang dagangan hingga kanopi ekstra yang dipasang menutupi fasum.
Saat pembongkaran kanopi, petugas sempat mengalami sedikit kesulitan lantaran sudah ada instalasi listrik yang menempel di kanopi.
Tidak hanya itu, pembongkaran juga meliputi jembatan kayu yang berada di depan toko.
Terpantau jembatan yang dibuat para pedagang ini menutupi parit, yang kemudian bukan menjadi jalur air, melainkan tempat sampah dadakan.
Salah seorang pedagang, Irwan, mengaku pasrah saja.
Baca juga: BREAKING NEWS: Penertiban PKL Liar di Pasar Pandansari Balikpapan Hari Ini, Ekskavator Diturunkan
Dari operasi ini, ia sedikit menyayangkan akibat adanya waktu yang terbuang. Menurutnya dia bisa berjualan, namun karena ada operasi berbuntut tidak ada pembeli.
"Ya, pasrah saja. Mau bagaimana lagi," ucapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.