Berita Berau Terkini

Tanggapan Bupati Berau Terkait Permintaan Pj Gubernur Kaltim dan WALHI Tutup Danau Pulau Kakaban

Mendengar laporan WALHI itu sendiri, bahkan dirinya sampai meminta dengan rendah hati kepada Bupati Berau, Sri Juniarsih untuk melakukan penutupan

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Nur Pratama
HO/Prokopim Berau
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas saat peresmian akses baru menuju destinasi wisata Kakaban, Jumat (21/6/2024). 

“Sudah dari sebelumnya ditutup,” tegasnya.

Sehingga, dirinya sempat juga menginstruksikan penutupan Danau Pulau Kakaban bahkan memalang pintu masuk sehingga tidak ada turis yang datang.

Bahkan, dalam kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno serta Ketua TP-PKK RI saat berkunjung ke Berau beberapa waktu lalu tidak diperkenankan untuk berenang dan menikmati Danau Pulau Kakaban, hanya sekedar masuk dan melihat sebagai bagian dari kunjungan kerja.

“Padahal Menparekraf kemarin ingin berenang, namun kita larang. Akhirnya hanya meninjau saja dan melihat-lihat,” terangnya.

Terkait pintu masuk sendiri, peresmian jalur traking baru di Danau Pulau Kakaban bukannya menambah jalur masuk. Akan tetapi akan dilakukan penutuoan jalur masuk lama dan selurub kegiatan melalui jalur masuk yang baru.

Jalur traking terbaru sendiri memikiki panjang lintasan sekitar 400 meter dan memiliki kontur geografis yang lebih landai.

“Bahkan kita bangunkan 2 toilet disana, harapannya kalau sudah bisa dibuka, dijaga ketat wisatawan yang mau masuk harus bilas dahulu,” jelasnya.

Dengan adanya rencana pembentukan Tim Khusus sendiri, Ilyas menyambut baik perhatian Pemprov Kaltim untuk membantu menjaga aset mahal itu.

“Saya setuju saja untuk menjaga jumlah yang masuk nanti,” ujarnya.

Terpisah, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menerangkan bahwa sejatinya penutupan Danau Pulau Kakaban sudah dilakukan sejak lama, setidaknya sejak pertengahan Desember 2023 lalu.

“Sudah lama itu (ditutup), sudah lama,” tegasnya.

Penutupan itu dengan cepat dilakukan karena hilangnya secara mendadak dan bersamaan seluruh ubur-ubur di Danau Pulau Kakaban. Bahkan, beberapa peneliti telah datang untuk memeriksa dan memastikan penyebabnya.

“Itu karena juga masa pemulihan, makanya kita tutup,” ujarnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved