Pilkada Kaltim 2024
Kaesang Pangarep Resmi Dukung Rudy Mas'ud di Pilkada Kaltim 2024, PSI Tak Lirik Kekuatan Isran Noor
Kaesang Pangarep resmi dukung Rudy Mas'ud di Pilkada Kaltim 2024. PSI tak lirik kekuatan Isran Noor di Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Dinamika politik di Kalimantan Timur jelang Pilkada Kaltim 2024 jadi sorotan publik.
Terbaru, Kaesang Pangarep resmi mendukung Rudy Mas'ud di Pilkada Kaltim 2024.
Ya, PSI secara resmi telah memberikan rekomendasi kepada pasangan Rudy Masud dan Seno Aji di Pilkada Kaltim 2024.
Partai putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep tak lirik kekuatan Isran Noor di Kalimantan Timur.
Faktanya PSI mengarahkan dukungannya kepada Rudy Mas'ud yang telah memiliki gerbong politik raksasa jelang Pilkada Kaltim 2024.
Diketahui, Rudy Mas'ud berpasangan dengan politisi Gerindra, Seno Aji di Pilkada Kaltim 2024.
Baca juga: Jelang Pilkada 2024, Pemprov Kaltim Ingatkan Aparatur Pemerintah untuk Antisipasi Berita Hoaks
Dengan masuknya PSI, maka membuat dukungan dari partai politik untuk Rudy Mas'ud-Seno Aji di Pilkada Kaltim 2024, semakin gemuk.
Surat rekomendasi untuk pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji diserahkan oleh Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, bersamaan dengan penyerahan surat rekomendasi lainnya untuk bakal calon di daerah lain.
Ada tiga calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diberikan rekomendasi, yakni Jambi, Kalimantan Timur, dan NTB.
Sementara, untuk tingkat kabupaten dan kota, ada 13 paslon para cawalkot-cawawalkot dan cabup dan cawabup.
Pemberian surat rekomendasi itu diberikan langsung oleh Kaesang kepada para paslon di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024).
Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Desk Pilkada PSI, Andy Budiman, berharap para calon kepala daerah (cakada) yang diberikan rekomendasi PSI bisa memperjuangkan harapan warga di wilayahnya masing-masing.
"Menitipkan harapan keinginan agar mereka memperjuangkan apa yang menjadi nilai PSI, dan juga mensejahterakan dan membawa kebahagiaan bagi masyarakat," kata Andy kepada wartawan.
Andy juga memberikan instruksi kepada para kader PSI di semua tingkatan wilayah.
"Kepada seluruh struktur partai baik di DPD dan DPW kami instruksikan untuk menyalakan mesin partai turun ke basis-basis dan memenangkan kandidat yang didukung PSI," kata dia.
Baca juga: Figur Pendamping Petahana Fahmi Fadli pada Pilkada Paser 2024 Masih Misterius
Berikut nama-nama pasangan bakal Calon Kepala Daerah yang mendapat rekomendasi PSI:
- Romi Haryanto-Saniatul Lativa (Pilkada Jambi)
- Rudy Masud-Seno Aji (Pilkada Kalimantan Timur)
- Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Pilkada Nusa Tenggara Barat)
- Muhammad Marassabesy (Pilbup Maluku Tengah)
- Rusihan Jafar (Pilbup Halmahera Selatan)
- Steward Leopold (Pilbup Halmahera Utara)
- Peniel Waker-Saulinus Murib (Pilbup Puncak)
- Melkhi Jakhin Pangemanan (Pilbup Minahasa Utara)
- Ever Dowansiba (Pilbup Pegunungan Arfak)
- Budi Rustandi-Nur Agis Aulia (Pilwalkot Serang)
- Helldy Agustian-Alawi Mahmud (Pilwalkot Cilegon)
- Hermus Indou-Mugiyono (Pilbup Manokwari)
- Asluchul Alif (Pilbup Gresik)
- Marsul Kasmy-Basiran (Pilbup Kepulauan Meranti)
- Pancani Gandrung-Raran (Pilbup Barito Timur)
- Hanol Herison-Hengki Kudiai (Pilbup Paniai)
Berpeluang Lawan Kotak Kosong
Bakal calon Gubernur, Rudy Mas'ud berpeluang besar melawan kotak kosong di Pilkada Kaltim 2024.
Sejauh ini, Rudy Mas'ud sudah mendapatkan dukungan dari 6 partai untuk maju di Pilkada Kaltim 2024, hanya tersisa PDIP dan PPP yang harus berkoalisi agar tak ada kotak kosong.
Koalisi PDIP dengan 9 kursi dengan Demokrat dan PPP yang masing-masing punya 2 kursi menjadi satu-satunya peluang memunculkan bakal cagub penantang Rudy Mas'ud di Pilkada Kaltim 2024 dan tak ada kotak kosong.
Untuk bisa membuat poros baru di Pilkada Kaltim 2024, PDIP harus menggandeng minimal salah satu dari Demokrat dan PPP yang belum menentukan sikap.
Baca juga: Rudy Masud Selangkah Lagi Pastikan Lawan Kotak Kosong? Cek Hasil Survei Terbaru Pilkada Kaltim 2024
Apakah Rudi Mas'ud akan lawan kotak kosong di Pilkada Kaltim 2024?
Diketahui, Ketua DPD I Golkar Kaltim, Rudy Mas'ud menggandeng Seno Aji, politisi Gerindra di Pilkada Kaltim 2024.
Pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji telah mengantongi dukungan 6 partai yakni PKB (6 kursi), PAN (4 kursi), PKS (4 kursi), Nasdem (2 kursi), Golkar (15 kursi) dan Gerindra (10 kursi) untuk maju Pilkada Kaltim 2024.
Gerindra menjadi yang terkini memberikan dukungan untuk Rudy Mas'ud-Seno Aji untuk maju di Pilkada Kaltim 2024.
Dukungan bahkan diserahkan langsung oleh Prabowo Subianto.
Rudy Mas’ud membenarkan telah menerima dukungan resmi Prabowo Subianto.
“Alhamdulillah, Koalisi Indonesia Maju solid,” tegasnya, Senin (15/7/2024).
Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim tersebut menegaskan, kemenangan telak Prabowo-Gibran saat Pemilihan Presiden 2024 di Kaltim menjadi salah satu faktor partai memberikan dukungan.
Sewaktu pilpres, ia berperan sebagai ketua tim kampanye daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Kaltim.
Ditambah lagi pasangannya, Seno Aji, adalah sekretaris DPD Partai Gerindra Kaltim.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru Pilkada Kaltim 2024 di Tengah Isu Kotak Kosong, Siapa Cagub Cawagub Terkuat?
Rudy menambahkan, rekomendasi dari Partai Nasdem juga telah diperoleh.
“Rekomendasi ini tentunya membawa harapan dan keyakinan kami berdua mendapat amanah dari masyarakat Kaltim,” imbuhnya.
Merusak Demokrasi
Koordinator Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia Kaltim, Mukti Ali saat diminta pendapat terkait demokrasi yang tengah jadi perbincangan publik yakni peluang kotak kosong pada Pilkada serentak 2024 di Kaltim.
Menurutnya, demokrasi menjadi tak sehat jika menghadirkan satu pasangan calon yang berlaga.
“Ya sayang sekali sebenarnya, harus kotak kosong ini ya.
Karena orang (figur) betul-betul terkungkung, menurut saya sayang sekali, merusak demokrasi malahan,” ujar Mukti Ali.
"Ini perlu dicermati, kalau sudah ada kejadian kotak kosong di suatu daerah, itu termasuk kegagalan regenerasi partai politik," tegasnya, Selasa (16/7/2024).
Baca juga: Diskusi Peran Pers di Pilkada Kaltim 2024, Kawal Demokrasi dan Andalan Informasi Utama ke Masyarakat
Parpol Gagal Kaderisasi
Koordinator Klinik Pemilu Fakultas Hukum Universitas Mulawarman (Unmul) yang juga Akademisi yakni Warkhatun Najidah menganggap fenomena kotak kosong di Pilkada sebagai kegagalan demokrasi.
Kotak kosong atau pasangan calon yang akan bertarung dengan kolom kosong di Pilkada serentak Kaltim kemungkinan bisa terjadi.
Misal, bakal calon (bacalon) Gubernur diisukan melakukan strategi 'borong partai' guna meraih peluang kotak kosong.
Ia mengatakan bahwa keberadaan kolom kosong melawan bacalon bisa dianggap sebagai indikasi gagalnya kaderisasi dalam partai politik.
Menurut Najidah, tentu sangat disayangkan bahwa di Pilkada serentak 2024 di Kaltim sampai terjadi kotak kosong di beberapa daerah.
Figur-figur terbaik di Kabupaten/Kota di Kaltim tidak akan timbul di mata masyarakat.
Meski, pada Undang-Undang Nomor 10/2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota atau UU Pilkada, memungkinkan terjadi pasangan calon tunggal saat kontestasi politik dengan kondisi dan syarat tertentu.
Dalam pasal 54C ayat 1 disebutkan bahwa satu paslon mungkin terjadi jika setelah penundaan dan berakhirnya masa pendaftaran hanya ada satu calon saja yang memenuhi syarat.
UU Pilkada turut mengatur paslon tunggal bisa terjadi jika terdapat kondisi awalnya ada lebih dari satu calon yang mendaftar, namun hanya ada satu pasangan yang dinyatakan memenuhi syarat oleh KPU.
Baca juga: Figur Pendamping Petahana Fahmi Fadli pada Pilkada Paser 2024 Masih Misterius
"Apa yang disayangkan, bukan berarti kita tidak punya figur terbaik Kaltim, saya meyakini putra terbaik Kaltim banyak, tapi terbaik partai belum tentu," ungkapnya.
Beberapa kader yang mencalonkan diri pada Pileg 2024 lalu dan berpotensi maju pada Pilkada sendiri terkesan tak punya ruang ikut dalam kontestasi.
Tak hanya itu, cara bagaimana merebut hati masyarakat juga telah teruji sebenarnya pada Pemilu serentak lalu.
“Pilkada esensinya mendekatkan pengambil keputusan di masyarakat. Ini evaluasi partai.
Penyelenggara dituntut bisa menjamin hak konstitusional warga negara bisa dipilih maupun memilih.
So, partai menjamin tidak hal seperti ini?,” ungkapnya.
“Evaluasi saya yakini dari partai. Kalau partai ini memang jadi perahu.
Tunjukkan bahwa perahu ini punya standar, penumpang mana yang pantas menaiki,” sambung Najidah. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.