Berita Balikpapan Terkini

Raih Rejeki Cantumkan Nilai Gizi pada Produknya, Pengamat UMKM Balikpapan: Ini Salah Satu Kelebihan

Raih Rejeki cantumkan nilai gizi pada kemasan produk sambalnya, pengamat UMKM Balikpapan sebut hal ini sebagai salah satu kelebihan.

Penulis: Ardiana | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Wahyu Triono 
Pemerhati UMKM Kota Balikpapan, Okki Noviansyah (kiri) bersama pemilik UMKM Raih Rejeki, Mariyani (tengah). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Desain kemasan menjadi salah satu hal penting dalam memasarkan produk.

Desain kemasan tak hanya untuk menarik minat pelanggan, melainkan juga berfungsi memberikan ragam informasi terkait produk tersebut. 

Hal itu sangat disadari UMKM Raih Rejeki Balikpapan.

Pemiliknya, Mariyani menghadirkan beragam informasi dalam kemasan produk sambalnya seperti kehalalan, SNI, komposisi, hingga nilai gizinya. 

Baca juga: Media Gathering PWI di Balikpapan, Soroti Pencurian Sawit dan Efektivitas FPKM di Kaltim

Menanggapi hal itu, pengamat UMKM Balikpapan, Okki Noviansyah memberikan apresiasi.

Hal ini mengingat tak banyak produk sambal yang memberikan informasi terkait nilai gizi pada kemasannya. 

"Ada informasi nilai gizinya juga. Ini jadi salah satu kelebihannya pada kemasan. SNI, halal , dan lain-lain. Jarang sambal ada kandungan gizi pada kemasannya," ungkapnya, Jumat (26/7/2024).

Selain itu, produk UMKM Raih Rejeki juga menonjolkan kuliner khas daerahnya.

Bisnis kuliner itu menghadirkan 5 varian produk sambal, di antarnya, sambal gami, sambal baby cumi, sambal udang, sambal ikan haruan, dan sambal ikan teri. 

"Ini khas Balikpapan dan Kalimantan semua," ujarnya. 

Baca juga: Harkopnas ke-77, Ada 35 Koperasi dan 100 UMKM Pamerkan Produk Unggulan di Mall Pentacity Balikpapan

Selain itu, Okki juga mengapresiasi pemiliki UMKM dalam hal pemasaran produk.

Pasalnya, Mariyani selalu memberikan edukasi terkait minyak yang ada dalam sambalnya, di mana bisa menjadi bahan untuk membuat nasi goreng. 

"Di beberapa kompetitor itu kan belum diceritakan kalau sambal ini bisa jadi bahan nasi goreng dan lainnya. Karena persepsi umum, takut terlalu banyak minyak. Ternyata saya baru tau, minyaknya bisa dipakai untuk nasi goreng," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved