Ibu Kota Negara
Di Balik Megahnya Kantor Presiden di IKN Kaltim, Warga Siang dan Malam Hirup Debu, Rindu Udara Segar
Sejumlah fakta baru di balik megahnya Istana Presiden di IKN Kaltim terungkap, salah satunya warga terpaksa siang malam hirup debu, rindu udara segar
Mirwan (47), seorang warga Desa Bingung Sepaku, mengungkapkan perasaannya terkait situasi ini.
"Awalnya ngeluh juga sebenarnya karena debu di mana-mana.
Rumah tempat tinggal kami saja sudah begitu modelnya, tertutup debu," kata Mirwan sambil menunjukan rumahnya yang berada di pinggir jalan poros Kecamatan Sepaku.
Mirwan menjelaskan bahwa dia dan warga sekitar Sepaku akhirnya menyadari bahwa mengeluh bukanlah solusi untuk menghilangkan debu yang bertebaran seolah tiada henti.
Pasrah sembari mencari alternatif solusi lain, seperti memakai masker saat keluar rumah, menjadi satu-satunya cara yang dilakukan.
"Mengeluh juga gak ada artinya, proyek tetap berjalan, jadi pasrah saja kena imbasnya debu begini," tambahnya.
Kondisi ini tidak hanya dialami oleh Mirwan, tetapi juga oleh warga lainnya.
Harjanto, warga Sepaku, mengungkapkan bahwa mereka sudah terbiasa dengan pemandangan debu yang terus menerus siang dan malam.
"Kita sudah biasa dengan debu, karena mau gimana lagi gak ada cara lain selain kita pasrahkan saja," ungkap Harjanto.
Meskipun demikian, Harjanto dan beberapa warga lainnya mengaku belum ada akomodasi atau kompensasi khusus yang diterima akibat dampak debu proyek IKN.
Mereka tetap berharap bahwa proyek pembangunan IKN bisa cepat selesai sehingga warga sekitar Sepaku bisa kembali menghirup udara segar.
"Sejauh ini belum ada kompensasinya.
Yang jelas kami berharap proyek ini cepat-cepat selesai supaya kita juga bisa bernafas lega, gak kaya gini hari-hari hirup debu," tambah Sugih, warga Desa Karang Jinawi Sepaku.
Warga Sepaku berharap agar pihak berwenang dapat memperhatikan kondisi lingkungan mereka selama proses pembangunan IKN berlangsung.
Keberlanjutan proyek IKN memang penting, namun kesehatan dan kenyamanan warga sekitar juga harus menjadi prioritas.
Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, diharapkan pembangunan IKN dapat berjalan lancar tanpa mengorbankan kualitas hidup masyarakat setempat.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.