Berita Nasional Terkini

Thomas Djiwandono dan Sudaryono Diprediksi Isi Kabinet Prabowo-Gibran, Disebut Kini Magang di KIM

Thomas Djiwandono dan Sudaryono diprediksi isi kabinet Prabowo-Gibran, sebut sekarang sedang magang di Kabinet Indonesia Maju.

Editor: Heriani AM
AFP/YASUYOSHI CHIBA
Wakil Menteri Keuangan yang baru dilantik Thomas Djiwandono (tengah), keponakan Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, berbicara kepada media setelah pelantikannya di Istana Kepresidenan di Jakarta pada 18 Juli 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Thomas Djiwandono dan Sudaryono diprediksi isi kabinet Prabowo-Gibran, sebut sekarang sedang magang di Kabinet Indonesia Maju.

Ya, dua orang kepercayaan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, diprediksi masuk Kabinet Prabowo Gibran.

Kabar terbaru, dua orang tersebut baru saja dilantik masuk Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi.

Keduanya yakni Thomas Djiwandono di posisi Wakil Menteri Keuangan dan Sudaryono di pos Wakil Menteri Pertanian.

Baca juga: Jaringan Air Baku Siap Minum di IKN Nusantara Ready Saat Upacara 17 Agustus, Sumbernya Sungai Sepaku

Dua sosok ini dinilai dimagangkan di kabinet Jokowi yang tersisa 3 bulan lagi.

Banyak yang memprediksi, Thomas Djiwandono dan Sudaryono akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran ke depan.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menganalisis bahwa pelantikan dua orang dekat Prabowo Subianto sebagai wakil menteri bertujuan untuk menambah pengalaman.

Thomas Djiwandono adalah keponakan Prabowo.

Sedangkan Sudaryono yang dilantik menjadi Wamentan adalah mantan sekretaris pribadi (sespri) Prabowo.

Ujang pun menduga bahwa pengalaman itu diperlukan karena kemungkinan keduanya bakal ambil peranan dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depannya.

"Pelantikan dua kader dari Gerindra itu orangnya prabowo ya untuk magang mreka, agar punya portofolio.

Agar punya pengalaman di pemerintahan sehingga bisa jadi nanti di kabinet Prabowo-Gibran mereka akan diposisikan sebagai menteri di posisinya masing-masing,” kata Ujang, Jumat (19/7/2024).

“Ini selain untuk memuluskan masa transisi pemerintahan, juga proses magang buat mereka untuk disiapkan jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Bisa jadi seperti itu karena tidak mungkin ujug-ujug dilantik kalau tidak ada maksud dan tujuan,” ujarnya lagi.

Wakil Menteri Keuangan yang baru dilantik Thomas Djiwandono (tengah), keponakan Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, berbicara kepada media setelah pelantikannya di Istana Kepresidenan di Jakarta pada 18 Juli 2024. (Photo by Yasuyoshi CHIBA / AFP)
Wakil Menteri Keuangan yang baru dilantik Thomas Djiwandono (tengah), keponakan Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, berbicara kepada media setelah pelantikannya di Istana Kepresidenan di Jakarta pada 18 Juli 2024. (Photo by Yasuyoshi CHIBA / AFP) (AFP/YASUYOSHI CHIBA)

Namun, dia menyayangkan pelantikan wamen yang dilakukan Presiden Jokowi karena dilakukan jelang tiga bulan masa pemerintahannya berakhir.

Sebab, kinerja para wamen tersebut akhirnya jadi tidak terlihat.

Meskipun, Ujang mengatakan, pelantikan menteri atau wamen adalah hak prerogatif dari presiden sehingga bisa kapan pun mengangkat pembantunya di pemerintahan.

“Jadi tidak ada ukuran memang. Tapi kan ada ukuran standar kebijakan dan kebajikan bersama.

Ukurannya misalkan, mustinya jauh-jauh hari, satu tahun sebelumnya agar bisa misalkan kerjanya bagus, agar bisa terlihat kinerjanya dan produknya apa yang dilakukan.

Tapi lagi-lagi karena ini kepentingan politik, keputusan politik ya suka-suka yang berkuasa,” katanya.

Tukar guling Pilkada Jateng 2024

Ujang juga berpandangan bahwa pelantikan wamen oleh Jokowi tersebut kental dengan nuansa barter kepentingan terkait Pilkada Jateng 2024.

“Kalau saya sih menilainya memang tukar guling kebijakan ya.

Barter kepentingan saling menguntungkan antara Prabowo dengan Jokowi.

Dan itu dilakukan di akhir masa jabatan Jokowi, tiga bulan sebelum lengser,” ujarnya.

Menurut Ujang, nuansa tukar guling itu terlihat dari dilantiknya Sudaryono yang merupakan orang dekat Prabowo, sebagai Wamentan.

Sementara itu, dari sisi Jokowi, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfii didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) maju pada Pilkada Jateng.

Diketahui, KIM adalah koalisi partai politik (parpol) yang mendukung Prabowo-Gibran dan berhasil membawa pasangan tersebut memenangkan Pilpres 2024.

"Kita tahu Pak Sudaryono mau maju di Jateng jadi calon gubernur sebagai orang dekatnya Prabowo lalu dilantik jadi wamen dan Ahmad Lutfhi Kapolda Jateng yang akan maju di Jateng orangnya Jokowi didukung oleh KIM, didukung oleh Prabowo dan didukung pemerintah,” ujarnya Ujang.

"Artinya ini kan barter kepentingan yang saling menguntungkan antara Jokowi dengan Prabowo,” katanya melanjutkan.

Ujang berpandangan bahwa tukar guling tersebut menguntungkan karena setidaknya Sudaryono menjadi wakil menteri setelah Ahmad Luthfi akan didukung maju pada Pilkada Jateng.

“Kelihatannya ada kesepakatan saling menguntungkan antara Prabowo dengan Jokowi terkait dengan pelantikan wamen dan dukungan Ahmad Luthfi di Jateng,” ujarnya.

Baca juga: Live HUT RI dari IKN, Pemprov Kaltim Pasang Videotron di Seluruh Kalimantan Timur

Thomas Tak Jadi Menkeu?

Media asing Reuters memberitakan keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono menjadi wamenkeu dalam berita yang berjudul “Indonesia's president appoints Prabowo's nephew as deputy finance minister”.

Media asal Inggris ini menyoroti pernyataan politisi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bahwa dilantiknya Thomas dimaksudkan untuk memperlancar transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo.

Lebih lanjut, Thomas mengaku bahwa dia tidak akan menjadi menteri keuangan (menkeu)  pada masa pemerintahan Prabowo ke depannya.

Ia mengaku, saat ini dia ditugaskan untuk menyesuaikan rencana pemerintahan Prabowo dengan anggaran tahun 2025 yang dirancang di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“‘Pak Prabowo masih mempertimbangkan kandidat profesional untuk jabatan menteri keuangan,’ tulis Reuters, Kamis (18/7/2024) seperti dilansir Kompas.com.

Reuters menjelaskan, Thomas berperan untuk menegaskan kembali komitmen Prabowo yang menjabat sebagai presiden pada pemerintahan berikutnya terhadap peraturan fiskal dan menjaga defisit anggaran di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved