Jokowi Ngantor di IKN

4 Fakta di Balik Jamuan Mewah untuk Influencer yang Diajak Jokowi ke IKN, Kritik dan Kesulitan Warga

Empat fakta dibalik jamuan mewah untuk influencer yang diajak Jokowi ke IKN Kaltim. Kritik dan kesulitan warga setempat di sekitar Ibu Kota Nusantara.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Instagram jokowi/Biro Pers Sekretariat Presiden-Rusman/Muchlis Jr/kompas.com
JOKOWI AJAK INFLUENCER KE IKN - Momen Presiden Jokowi bersama sejumlah influencer ke IKN Kaltim, Minggu (28/7/2024). Empat fakta dibalik jamuan mewah untuk influencer yang diajak Jokowi ke IKN Kaltim. Kritik dan kesulitan warga setempat di sekitar Ibu Kota Nusantara. 

"Mengeluh juga gak ada artinya, proyek tetap berjalan, jadi pasrah saja kena imbasnya debu begini," tambahnya.

Kondisi ini tidak hanya dialami oleh Mirwan, tetapi juga oleh warga lainnya.

Harjanto, warga Sepaku, mengungkapkan bahwa mereka sudah terbiasa dengan pemandangan debu yang terus menerus siang dan malam.

"Kita sudah biasa dengan debu, karena mau gimana lagi gak ada cara lain selain kita pasrahkan saja," ungkap Harjanto.

Meskipun demikian, Harjanto dan beberapa warga lainnya mengaku belum ada akomodasi atau kompensasi khusus yang diterima akibat dampak debu proyek IKN.

Mereka tetap berharap bahwa proyek pembangunan IKN bisa cepat selesai sehingga warga sekitar Sepaku bisa kembali menghirup udara segar.

"Sejauh ini belum ada kompensasinya.

Yang jelas kami berharap proyek ini cepat-cepat selesai supaya kita juga bisa bernafas lega, gak kaya gini hari-hari hirup debu," tambah Sugih, warga Desa Karang Jinawi Sepaku.

4. Warga masih harus beli air

Sementara di IKN disiapkan fasilitas air bersih, warga Sepaku yang sudah menetap turun temurun bahkan sampai saat ini belum bisa menikmati air bersih.

Warga Sepaku yang paling dekat dengan IKN Kaltim masih harus beli air atau minimal mempunyai sumur.

Walaupun warga yang punya sumur juga tetap harus beli air ketika musim hujan tiba, karena air sumur menjadi kotor. 

WARGA SEPAKU BELI AIR - Deretan tandon di salah satu rumah warga dan warga yang harus beli air bersih karena jaringan air PDAM belum sampai di Sepaku, wilayah terdekat di IKN Kaltim. Foto diambil Sabtu (27/7/2024).
WARGA SEPAKU BELI AIR - Deretan tandon di salah satu rumah warga dan warga yang harus beli air bersih karena jaringan air PDAM belum sampai di Sepaku, wilayah terdekat di IKN Kaltim. Foto diambil Sabtu (27/7/2024). (TribunKaltim.co/Zainul Marsyafi)

Sabtu (27/7/2024) warga Sepaku, Riko kepada TribunKaltim.co menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan air bersih. 

Riko harus membeli air bersih dari luar seharga Rp 80.000 sampai Rp 100.000 per tandon dengan kapasitas 1.200 liter.

"Ya, karena belum masuk sampai sini jaringan PDAM, jadi air kita beli di luar," ujar Riko.

Hal serupa juga disampaikan Hasna.

Meski Hasna mempunyai sumur sendiri, namun ia juga masih harus beli air. 

"Ada sumur sendiri, tapi kalau hujan deras berhari-hari itu kita pesan dari luar karena air sumurnya kotor kemasukan lumpur tanah," kata Hasna.

Baca juga: Warga Sekitar IKN Kaltim Heran Jembatan Belum Rampung Sudah Diresmikan, Kritik Jokowi dan Para Artis

(TribunKaltim.co/Zainul-kompas.com)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved