Tribun Kaltim Hari Ini

180 Balita di Muara Wis Terindikasi Stunting, Ini Upaya yang Dilakukan Pemkab Kukar

Kecamatan Muara Wis merupakan pilot project intetvensi balita dengan permasalahan gizi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Nur Pratama
HO/Prokom Kukar
Bupati Kukar Edi Damansyah turun langsung mencanangkan gerakan bersama Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal bagi Balita dengan permasalahan gizi di Kecamatan Muara Wis, Selasa (30/7/2024).  

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Ratusan balita di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, terindikasi mengalami stunting atau gangguan tumbuh kembang.

Sebagai upaya penanggulangan, pemerintah kecamatan, desa, dan perusahaan saling berkolaborasi memberikan makanan tambahan selama 2 bulan.

"Muara Wis sebagai percontohan penanganan stunting, karena harapan kami itu bebas atau error dari stunting," tutur Camat Muara Wis, Fadhli Annur, Selasa (30/7).

Asupan makanan tambahan ini diberikan secara rutin selama kurang lebih dua bulan dengan harapan dapat meningkatkan berat badan dan tinggi badan anak.

Baca juga: Dendi Suryadi Pilih Mengabdi di Kampung Halaman Kukar, Redam Ambisi Karir Militer yang Cemerlang

Menurut Fadhli, salah satu faktor penyebab stunting adalah pola asuh yang salah dan kurangnya perhatian orang tua dalam memberikan makanan bergizi.

Pria tersebut kemudian memberikan contoh, makanan atau jajanan instan pada anak, yang seharusnya diolah sendiri. Hingga pertengahan tahun 2024, tercatat 214 balita di Muara Wis mengalami stunting, dari 600 balita yang ditangani, jumlah tersebut tersebar di 7 desa.

Namun, setelah dilakukan intervensi selama beberapa bulan, hasilnya sudah terlihat. Sejumlah anak balita mengalami peningkatan berat badan. "Dari 214 kasus stunting, sudah ada beberapa anak di 3 desa mengalami peningkatan.

Tinggal 4 desa lagi yang akan kami berikan asupan makan tambahan setiap hari selama dua bulan," pungkasnya.

Kecamatan Muara Wis merupakan pilot project intetvensi balita dengan permasalahan gizi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Bupati Kukar Edi Damansyah turun langsung mencanangkan gerakan bersama Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal bagi Balita dengan permasalahan gizi di wilayah tersebut, Selasa (30/7).

Rangkaian kegiatan ini diawali dengan pemberian makan bergizi kepada balita dan ibunya, penyerahan kartu BPJS kepada warga Muara Wis, dan penyerahan penghargaan kepada kader PKK Muara Wis.

Bupati Edi Damansyah, mengatakan Kecamatan Muara Wis merupakan kecamatan dengan Prevalensi Stunting tertinggi di Kabupaten Kukar, yaitu 214 dari 620 Balita atau 34,52 persen.

Total Balita dengan permasalahan gizi yang harus ditangani agar tidak menjadi stunting di Muara Wis adalah 180 Balita.

Sehingga, total Balita yang harus diintervensi terutama melalui pemberian gizi, baik dalam bentuk PMT Lokal maupun Pemberian Makanan Bergizi (PMB) Pokok, diikuti Tata Laksana oleh Tim Medis adalah sebanyak 394 Balita (63,55 persen) dari seluruh balita di Muara Wis.

Disamping pemberian PMT Lokal dan PMB, harus dilakukan juga Tata Laksana oleh dokter, baik oleh dokter puskesmas maupun oleh dokter spesialis anak dari Rumah Sakit.

"Hari ini, hadir dokter Spesialis Anak yang merupakan kerjasama antara Dinas Kesehatan dengan rumah sakit. Tujuannya mendekatkan pelayanan, sehingga balita yang memerlukan pemeriksaan tidak harus datang ke Tenggarong," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved