Ibu Kota Negara
Kunjungan Menteri LHK ke IKN Nusantara, Bahas Kesiapan Agenda Presiden dan Pengendalian Karhutla
Menteri LHK menyoroti beberapa hal utama, termasuk rencana diskusi dengan rektor universitas terkait konsorsium akademik untuk tata kelola limbah
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, NUSANTARA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, melakukan kunjungan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara untuk memeriksa kesiapan berbagai agenda penting, terutama yang berkaitan dengan kunjungan Presiden sebelumnya, Rabu (31/07).
Dalam kunjungannya, Menteri LHK menyoroti beberapa hal utama, termasuk rencana diskusi dengan rektor universitas terkait konsorsium akademik untuk tata kelola limbah kota di Nusantara.
"Ini ke IKN ada beberapa hal terutama melihat kesiapan untuk agenda presiden setelah kunjungan sebelumnya. Yaitu sehubungan dengan rencana diskusi dengan rektor tentang konsorsium akademik yaitu bagaimana tata kelola limbah di Nusantara, limbah kota yang akan dirintis oleh universitas-universitas seperti UGM, IPB, Unmul, ITB, dan Universitas Brawijaya.
Baca juga: Menteri LHK, Direktorat Jenderal PPI dan BPBD Kaltim Gelar Rapat Koordinasi Pencegahan Karhutla
Jadi itu akan ada diskusi antara rektor dan presiden. Dan tentu kami akan menindaklanjuti bagaimana pelaksanaannya," jelas Siti Nurbaya Bakar.
Selain itu, Menteri LHK juga mengecek kesiapan untuk groundbreaking pembangunan pusat plasma nutfah nasional. "Saya juga tadi cek kesiapan untuk groundbreaking pembangunan pusat plasma nutfah nasional, jadi nanti kita akan membangun bio bank laboratorium, dan juga untuk pembibitan genetic resource di Mentawir," tambahnya.
Siti Nurbaya Bakar juga meninjau kesiapan pemerintah daerah dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan. "Tadi saya juga cek kesiapan Pemda untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan di Kementerian LHK akan dilakukan secara bertahap dengan anggaran Rp 60 miliar untuk tahap pertama.
"Yang di KLHK pembangunan bertahap Rp 60 miliar untuk tahap pertama untuk land clearing, bio bank, dan untuk agenda lainnya banyak karena Mentawir itu nanti jadi spot wisata, akan ada camping ground, kebun raya, dan lainnya," ungkap Siti Nurbaya Bakar.
Mengenai pengendalian kebakaran lahan di Kalimantan Timur, Menteri LHK menyampaikan apresiasinya. "Saya melihat di Kaltim sangat baik, ada yang tidak dilakukan di daerah lain yaitu pengendalian hotspot perusahaan perkebunan. Saya di Jakarta tidak mudah menemukan itu, tapi kalau yang konsesi kehutanan saya dengan mudah melakukan kontrol. Oleh karena itu tadi gembira ketika dilaporkan Disbun juga mengendalikan hotspot di area perkebunan sawit," ujarnya.
Untuk penanganan tambang, Siti Nurbaya menekankan pentingnya pemulihan lingkungan. "Tambang di kementerian sebagian bisa kelihatan, kalau yang izin hutan bisa kita deteksi lokasinya, tapi kalau tidak, tidak bisa kita deteksi. Soal tambang yang terpenting itu pemulihannya harus bagaimana," jelasnya.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam memastikan kesiapan berbagai aspek di IKN Nusantara, termasuk pengelolaan limbah, pembangunan infrastruktur penting, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan.(*)
Jakarta Masih Ibu Kota Negara, IKN Bakal Jadi Ibu Kota Politik 2028, Apa Bedanya? |
![]() |
---|
Pemerintah Pertegas Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN Lewat Perpres Baru |
![]() |
---|
Kajati Keker Pelaku Aktivitas Ilegal di IKN Kaltim: Dari Pertambangan, Kehutanan hingga Perkebunan |
![]() |
---|
Kejati Kaltim Petakan Strategi Aktivitas Ilegal di Sekitar IKN Nusantara |
![]() |
---|
NasDem Usul Wapres Gibran Berkantor di IKN Nusantara, Bukan Tanpa Alasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.